Gaza Kian Memanas, Islam Solusi Tuntas
![]() |
๐ค Admin MKM |
Dari sekian bantuan yang diusahakan dan dikerahkan ke Palestina, itu semua hanya solusi pragmatis saja. Palestina butuh solusi hakiki tanpa basa basi, dan solusi tersebut hanyalah kembali ke Islam. Dengan Jihad dan Khilafah yang diusung oleh Ideologi Islam, akan mampu membebaskan bumi Palestina dari belenggu penjajah. Negeri-negeri muslim seluruh dunia harus bersatu dengan menyerukan "jihad fii sabilillah". Terutama kepada negeri-negeri muslim terdekat, untuk mengerahkan pasukan militernya. Hingga Yahudi benar-benar terusir dari negeri Palestina.
OPINI
Oleh Tutik Haryanti
Aktivis Muslimah
MKM, OPINI_Ketegangan yang terjadi antara Palestina dan zionis Yahudi hingga saat ini belumlah usai. Konflik kedua negara ini justru makin memanas setelah Hamas pasukan milisi Palestina melancarkan serangannya ke wilayah zionis.
Pada tanggal 7 Oktober 2023 Hamas melancarkan serangan dengan meluncurkan sekitar 5000 roket ke zionis Yahudi. Hal ini sangat mengejutkan dan membuat Israel merasa kecolongan. Pasalnya serangan mendadak tersebut telah menewaskan 700 warga Yahudi dan sebagian lainnya luka-luka serta sebagian lagi dijadikan sandera.
Parahnya, mulai keesokan harinya hingga saat ini, zionis melancarkan serangan balasan ke Hamas dengan membabi buta. Memborbardir dan melakukan pembantaian hingga menewaskan puluhan ribu warga Palestina yang terdiri dari perempuan, anak-anak, jurnalis dan juga tenaga medis menjadi sasaran zionis Yahudi. Yang diiperkirakan sudah mencapai 11.320 korban tewas, yang terdiri dari 4650 anak-anak, 3145 perempuan. (CNNIndonesia,15/11/2023)
Sesungguhnya apa yang melatarbelakangi serangan Hamas tersebut? Mengapa zionis Yahudi laknatullah makin berani melakukan genosida terhadap warga Palestina? Adakah solusi tuntas untuk mengatasi konflik kedua negara tersebut ?
Alasan Hamas Melancarkan Serangan
Serangan di tepi Barat Palestina yang dilancarkan oleh Hamas tentu bukan berarti tanpa alasan nyata. Dengan aksinya yang dinamakan Operasi Badai Al-Aqsa, merupakan reaksi atas aksi kekejaman yang ditunjukkan oleh zionis Yahudi. Berbagai penyiksaan demi penyiksaan dilakukan terhadap warga Palestina, yang sudah berlangsung beberapa dekade lamanya. Yakni, kurang lebih 75 tahun warga Palestina hidup dalam penderitaan dan tekanan zionis Yahudi.
Mereka membangun tembok pemisah yang mengelilingi kota-kota Palestina sepanjang kurang lebih 700km dengan ketinggian 9m. Ini menjadi penjara terbesar di dunia, yang bertujuan menanggulangi ancaman bom bunuh diri dan penyusupan teroris oleh Palestina. Meski dunia mengecam telah mengklaim tembok tersebut melanggar HAM, tetap saja zionis Yahudi tidak bergeming. Sebab, Mahkamah Internasional menyatakan demi keamanan maka hal ini sah-sah saja.
Akibatnya rakyat Palestina jadi terisolasi dan sangat berdampak terhadap perekonomian mereka. Sebab, ini makin mempersempit wilayah pertanian dan sumber daya mereka. Zionis juga menyerobot wilayah warga Palestina dengan mengusir mereka dari tempat tinggalnya. Kemudian didirikannya pemukiman untuk warga entitas Yahudi.
Berbagai negosiasi perdamaian pun sudah diupayakan dan ditandatangani oleh zionis Yahudi. Namun, lagi-lagi zionis selalu melanggar perjanjian tersebut. Kian hari zionis Yahudi kian menampakkan kejahatan yang luar biasa biadabnya. Melakukan genosida dan memblokade kebutuhan dasar warga Palestina. Berupa listrik, air, juga pasokan makanan dan menahan segala bentuk bantuan dari luar negeri. Oleh karena itu, Hamas merasa zionis Yahudi sudah melampaui batas kemanusiaan. Akibatnya, Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa atas kezaliman zionis Yahudi, dan demi mempertahankan tanah airnya.
Dukungan terhadap Zionis Yahudi
Kejahatan yang dilakukan zionis makin membabi buta, tentu ini tidak dilakukannya sendirian. Namun ada tangan-tangan yang menjadi kepanjangan atas tindakan kriminalitas tersebut, sehingga zionis Yahudi makin menunjukkan kepongahannya. Mereka juga membangun narasi-narasi sesat dengan menyebut Hamas sebagai jaringan teroris. Hal ini untuk menutupi kejahatan yang dilakukannya, serta mencari dukungan dan simpati dari berbagai negara. Seolah Palestinalah yang bersalah atas kejadian tersebut.
Zionis Yahudi mendapatkan dukungan penuh dari negara-negara Barat. Seperti, Amerika Serikat (AS), Inggris dan Uni Eropa. Negara tersebut secara tidak langsung sangat berperan aktif atas kekejaman dan kebiadaban yang dilancarkan zionis Yahudi. Setidaknya sebesar Rp55 triliun per tahun, AS menggelontorkan dana ke zionis Yahudi.
Bahkan United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mampu melakukan tindakan nyata. Padahal PBB lah yang menggembar-gemborkan Hak Asasi Manusia (HAM). Namun saat berkenaan dengan konflik Palestina dan entitas Yahudi mereka diam seribu bahasa. Kita tahu bahwa PBB didirikan oleh AS dan juga Inggris, maka tentu saja mereka tidak akan berpihak ke Palestina (kaum muslimin), karena mereka bersekutu dengan zionis Yahudi dan sangat membenci Islam.
Dukungan Umat Muslim untuk Palestina
Zionis Yahudi telah melakukan genosida terhadap warga sipil yang tidak bersenjata, pengeboman rumah sakit di jalur Gaza dan fasilitas umum lainnya, hingga menewaskan puluhan ribu orang. Ini telah melanggar aturan perang dan hak asasi kemanusiaan. Sementara dukungan dari AS dan negara Barat terus mengalir ke pihak zionis atas aksinya. Baik dari segi militer, persenjataan, maupun bahan makanan. Bagaimana dengan negeri-negeri Arab dan negeri muslim lainnya dalam mendukung Palestina yang sudah sangat kritis kondisinya, kemanakah mereka? Rasulullah telah bersabda,
"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut merasakan sakit." (HR Muslim No 4685)
Dari hadis di atas menjelaskan bahwa sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara, maka apabila ada saudara muslim yang terzalimi, tentu menjadi kewajiban bagi muslim yang lain untuk saling membantu.
Palestina merupakan negerinya kaum muslimin. Sejarah telah mencatat, bahwa Palestina adalah negerinya para nabi, berbagai peristiwa penting terjadi di sana. Oleh karena itu, kaum muslimin harus bersatu membela Palestina dan membebaskannya dari cengkeraman penjajah zionis yang keji dan biadab.
Namun sungguh sangat disayangkan, negeri-negeri muslim tersekat-sekat oleh nasionalisme dengan berbagai kepentingan politik maupun ekonomi. Untuk itu dukungan dan bantuan saat ini yang dilakukan hanya sebatas mengutuk, mengecam, dan mengirim bantuan logistik. Yang mana bantuan tersebut belum dapat tersalurkan sepenuhnya ke wilayah Gaza. Kaum muslimin juga melakukan pemboikotan produk-produk Yahudi. Termasuk permohonan gencatan senjata terhadap PBB, namun pada kenyataannya PBB justru mengamini tindakan zionis yang sadis.
Islam Solusi Tuntas Palestina
Dari sekian bantuan yang diusahakan dan dikerahkan ke Palestina, itu semua hanya solusi pragmatis saja. Palestina butuh solusi hakiki tanpa basa basi, dan solusi tersebut hanyalah kembali ke Islam. Dengan Jihad dan Khilafah yang diusung oleh Ideologi Islam, akan mampu membebaskan bumi Palestina dari belenggu penjajah. Negeri-negeri muslim seluruh dunia harus bersatu dengan menyerukan "jihad fii sabilillah". Terutama kepada negeri-negeri muslim terdekat, untuk mengerahkan pasukan militernya. Hingga Yahudi benar-benar terusir dari negeri Palestina.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Syaikh Said bin Ali Wahf al-Qahthani:
"Jika musuh telah memasuki salah satu negeri kaum Muslim maka fardhu 'ain atas penduduk negeri tersebut untuk memerangi musuh dan mengusir mereka. Juga wajib atas kaum Muslim untuk menolong negeri itu jika penduduknya tidak mampu mengusir musuh. Hal itu dimulai dari yang terdekat kemudian yang terdekat". (Al-Qahthani, Al-Jihad fi Sabilillah Ta'ala, hlm. 7, Maktabah Syamilah)
Jihad fii sabilillah ini hanya dapat terealisasi dengan tegaknya kembali Daulah Khilafah Islamiyah. Seorang khalifah sebagai pemimpinnya, akan memerintahkan berjihad ke negeri-negeri muslim yang diperangi oleh kaum kafir. Sebagaimana pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Salahuddin al Ayubi, dan Sultan Hamid ll di masa Kesultanan Utsmaniyah. Dari tangan-tangan beliaulah Palestina terbebas dari penjajahan entitas Yahudi.
Khatimah
Inilah pentingnya membangun kesadaran kaum muslimin untuk mempersatukan negeri-negeri muslim di seluruh dunia. Sehingga mereka akan mendesak pemimpinnya untuk melakukan jihad fii sabilillah. Karena ini hanya dapat dijalankan oleh seorang khalifah sepenuhnya, sebagai pemangku kekuasaan. Khalifah adalah perisai dan pelindung bagi kaum muslimin. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. :
ุฅَِّูู َุง ุงูุฅِู َุงู ُ ุฌَُّูุฉٌ َُููุงุชَُู ู ِْู َูุฑَุงุฆِِู َُููุชََّูู ุจِِู َูุฅِْู ุฃَู َุฑَ ุจِุชََْููู ุงِููู ุนَุฒَّ َูุฌََّู َูุนَุฏٌْู َูุงَู َُูู ุจِุฐََِูู ุฃَุฌْุฑٌ ، َูุฅِْู َูุฃْู ُุฑُ ุจِุบَْูุฑِِู َูุงَู ุนََِْููู ู ُِْูู [ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู ุณูู ]
“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Maka dapat dipastikan dengan jihad dan khilafah bumi Palestina akan terbebaskan dari segala bentuk penjajahan.
Wallahualam bissawab.
Komentar
Posting Komentar