Perahu Tua di Tepi Laut
Laut itu bukan hanya saksi penderitaan mereka, tapi juga menagih keadilan. CERPEN Oleh Nia Rahmat Pendidik Generasi Muslimahkaffahmedia.eu.org , CERPEN-Fajar belum merekah ketika Hasan menghela napas panjang. Perahunya yang sudah renta tampak rapuh di bibir pantai. Marni, istrinya, memeluk anak bungsu mereka erat-erat. “Bang, laut makin ganas. Perahu itu sudah tak layak. Kalau Abang kenapa-kenapa, bagaimana nasib kami?” Hasan hanya terdiam. Perut anak-anaknya keroncongan sejak kemarin. Mau tak mau, ia harus melaut. "Ya Allah, selamatkan hamba. Hamba-mu ini harus menafkahi anak dan istri," batinnya sambil mempersiapkan peralatan melaut dan perahu tuanya. "Doakan abang ya. Abang harus tetap melaut untuk menyambung hidup...", ucapnya lirih sambil mengelus kepala istrinya. Siang itu, Hasan kembali ke dermaga. Perahunya goyah, hanya membawa sedikit ikan. Ketika dijual ke tengkulak , harga ditekan begitu rendah. “Kalau nggak mau harga segini, simpan saja ikannya. Tap...