Mustahil Resolusi Jihad di Tengah Sekularisme
![]() |
🖤 Admin MKM |
Penjajahan demi penjajahan tetap bercokol di negeri ini. Melalui UU kapitalisme mereka leluasa mengeruk kekayaan alam negeri. Inilah yang seharusnya para santri pahami bahwa untuk menyingkirkan penjajah tersebut atau jihad di negara yang menerapkan sekularisme adalah mustahil.
OPINI
Oleh Rati Suharjo
Pegiat Literasi
MKM, OPINI_"Hidup mulia atau mati syahid."
Inilah cita-cita bagi kaum muslim dalam memberantas kemaksiatan di muka bumi. Hal itu dilakukan semata-mata untuk mencapai kemuliaan.
Begitu juga yang disampaikan Presiden Joko widodo saat menghadiri apel santri di Monumen, Tugu Pahlawan, Surabaya beberapa hari yang lalu. Beliau menyampaikan kepada semua pihak untuk selalu menjaga semangat para santri dan berpegang teguh sesuai dengan konteks saat ini, yaitu menghadapi krisis perang, krisis ekonomi, dan krisis pangan.
Beliau juga menyampaikan terbentuknya hari santri setiap tanggal 22 Oktober adalah merujuk kepada resolusi jihad yang disampaikan oleh Kiai Haji Hasyim Asyari selaku Rais Akbar Nahdatul Ulama pada masa Kemerdekaan Indonesia.
Sayangnya pernyataan pemerintah tersebut tidak sinkron dengan sistem yang diterapkan saat ini, yakni kapitalisme. Kapitalisme telah menggiring semua masyarakat, baik sipil, pelajar, santri, pejabat, dan lainnya bahwa hidup ini untuk meraih materi.
Banyak kaum muslim yang tidak paham bahwa penyebab rusaknya negeri ini hingga terjadi krisis di berbagai sisi akibat penerapan kapitalisme. Mirisnya lagi Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbanyak di dunia ini tidak paham bahwa syariat Islam adalah solusi dalam memecahkan berbagai persoalan.
Penjajahan demi penjajahan tetap bercokol di negeri ini. Melalui UU kapitalisme mereka leluasa mengeruk kekayaan alam negeri. Inilah yang seharusnya para santri pahami bahwa untuk menyingkirkan penjajah tersebut atau jihad di negara yang menerapkan sekularisme adalah mustahil.
Penjajahan seperti ini justru lebih berbahaya daripada penjajahan fisik atau perang. Jika yang terjadi adalah perang fisik, maka umat Islam akan bersatu bahu membahu untuk mengusir penjajah. Seperti yang dilakukan sebelum kemerdekaan, seluruh rakyat bersatu walaupun, berbeda suku, agama, kulit, dan lain sebagainya. Sementara penjajahan seperti saat ini sulit dirasakan padahal sampai mengakibatkan kelaparan, kebodohan, dan penyesatan terhadap ideologi umat Islam.
Dengan demikian untuk mengembalikan spirit jihad sebagaimana yang disampaikan Ulama Kiai Haji Hasyim Asyari tidak lain adalah harus kembali menerapkan Islam secara kafah dalam sistem kekhilafahan. Sehingga, negeri ini merdeka baik fisik maupun non fisik.
Untuk meraih semua itu Islam memiliki solusinya, karena disamping Islam mengajarkan salat, zakat, puasa, dan naik haji, Islam juga mengatur ibadah yang lain. Yaitu dakwah dan jihad.
Dalam Islam, jihad adalah ibadah yang paling tinggi derajatnya di hadapan Allah Swt. Pasalnya Islam mengajarkan dakwah dan jihad untuk menyampaikan kebenaran dan mencegah kemungkaran demi mengajak kepada Islam yang benar.
Hanya saja, hal ini tidak dapat dilakukan secara individu, karena jihad dan dakwah bukan hanya di dalam negeri tapi ke seluruh penjuru dunia. Karena itu perlu adanya sebuah negara yang menerapkan syariat Islam, yaitu daulah khilafah. Sebab hanya negara yang mampu menggerakkan militernya.
Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. hingga masa kekhilafahan, yaitu selama 1300 tahun. Penaklukan demi penaklukan dilakukan untuk mengajak kepada Islam. Sehingga Islam tersebar ke segala penjuru dunia.
Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Hajj ayat 28.
"Berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya."
Jihad memberantas orang-orang kafir yang menguasai kaum muslim baik secara fisik maupun non fisik tidak dapat dilakukan dalam sebuah negara yang menerapkan sekularisme. Pasalnya, sekularisme memisahkan agama dari kehidupan yang justru menyesatkan kaum muslim untuk menerapkan sebagian dan menolak sebagian dari Al-Qur'an.
Oleh karena itu, hanya dengan menerapkan Islam secara kafah dalam sebuah konstitusi, dakwah dan jihad segera terwujud.
Wallahualam bissawab.
Komentar
Posting Komentar