Muhasabah Awal Tahun Baru: Ironi Negeri-Negeri Muslim yang Terjajah

๐Ÿ–ค Admin MKM 


Kalau kita sakit gigi maka kepala jadi pusing, seluruh badan jadi meriang. Seperti itulah gambaran kalau umat muslim satu tubuh seperti sabda Rasulullah saw. tentang persaudaraan umat muslim. "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya.)" (HR.Bukhari dan Muslim)


OPINI 


Oleh Isna Anafiah


MKM, OPINI_Rasulullah saw. bersabda, 

ู…ู† ุชุดุจู‡ ุจู‚ูˆู… ูู‡ูˆ ู…ู†ู‡ู…

Artinya: Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka. (HR. Ahmad , 5/20, Abu Dawud no. 403)

Hadis tersebut telah mengharamkan umat Islam menyerupai kaum kafir. Yaitu dalam hal-hal yang menjadi ciri khas kekafiran mereka seperti akidah dan ibadah mereka, hari raya mereka, pakaian khas mereka cara hidup mereka dan lain-lain.

Dari Anas ra., dia berkata:

ุนู† ุงู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ู‚ุงู„ ูƒุงู† ู„ุงู‡ู„ ุงู„ุฌุง ู‡ู„ูŠุฉ ูŠูˆู…ุงู† ููŠ ูƒู„ ุณู†ุฉ ูŠู„ุนุจูˆู† ููŠู‡ู…ุง ูู„ู…ุง ู‚ุฏู… ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ุงู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุงู„ู…ุฏูŠู†ุฉ ู‚ุงู„ ูƒุงู† ู„ูƒู… ูŠูˆู… ู† ุชู„ุนุจูˆู† ููŠู‡ุง ูˆู‚ุฏ ุงุจุฏ ู„ูƒู… ุงู„ู„ู‡ ุจู‡ู…ุง ุฎูŠุฑุง ู…ู†ู‡ู…ุง ูŠูˆู… ุงู„ูุทุฑ ูˆูŠูˆู… ุงู„ุฃุถุญู‰ 

Dahulu kaum jahiliyyah mempunyai dua hari raya setiap tahun untuk bermain-main (bersenang-senang). Maka ketika Nabi saw. datang ke Madinah, Rasulullah saw. bersabda, "Dahulu kalian punya dua hari raya untuk bermain-main pada hari itu dan sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Abu Daud no.1134) Hadis ini jelas melarang kaum muslim untuk merayakan hari raya orang kafir. 

Namun benarlah apa yang telah disabdakan Rasulullah saw. pada 14 abad yang lalu. Dari Abu Said al-Kudri, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga mereka masuk ke dalam lubang biawak niscaya kalian pun akan masuk (mengikuti ke dalamnya)". Mereka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah apakah mereka kaum yahudi dan nasrani?" Lalu beliau berkata, "Siapa lagi kalau bukan mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis-hadis di atas mestinya kita muhasabah. Bukankah jelas haram hukumnya seorang muslim merayakan tahun baru? Namun sayangnya gempita malam tahun baru yang telah lalu itu penuh dengan pesta kembang api yang menyala-nyala di berbagai negeri. Bahkan di Indonesia pun turut dihiasi dengan konser musik dan pesta kembang api di berbagai titik seperti halnya di ibu kota Jakarta.

Seperti dikutip dari CNN Indonesia (31 Desember 2023), di Jakarta terdapat 9 titik yang menjadi tempat pesta kembang api saat menyambut detik-detik pergantian tahun baru. Titik-titik tersebut yakni di Monas Jakarta Pusat, Ancol Jakarta Utara, Bundaran HI Jakarta Pusat, Kawasan SCBD Jakarta Selatan, PIK 2 Jakarta Utara, TMII Jakarta Timur, kota tua Jakarta Barat, dan JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat.

Mirisnya, pada saat pesta kembang api menyala-nyala di berbagai negeri, di jalur Gaza, Palestina kian mencekam karena bayang-bayang ledakan bom yang membuat langitnya begitu gelap dan pekat. Pun negeri-negeri yang lain malah merayakan pesta malam tahun dengan penuh suka cita dengan hiasan pesta kembang api, konser musik, free sex, cinta satu malam, pesta narkoba, meniup terompet, dan lain sebagainya. 

Jumlah korban di Palestina yang terbunuh sejak 7 Oktober 2023 hingga kini yakni 22.185 orang. Genosida Yahudi kian membabi buta tetapi sayangnya pembelaan dan boikot pun mulai menurun. Antusias umat muslim untuk melakukan pembelaan terhadap Gaza tidak sekencang di awal pembantaian. Semestinya umat muslim memiliki kecintaan yang luar biasa terhadap negeri Palestina karena negeri ini menjadi salah satu negeri yang Allah berkahi. 

Seorang imam besar yang namanya terus harum dan tak lekang oleh gerusan zaman, Imam Syafi'i mengutarakan rasa rindunya setelah ia pindah ke Tanah Hijaz, "Sungguh aku merindukanmu tanah Gaza. Aku sembunyikan rasa rindu ini setelah beranjak darinya. Berharap Allah menyirami tanahnya, lalu aku raup debunya. Akan aku pergunakan untuk bercelak dari kerinduan yang menyelimuti."

Harusnya umat muslim di berbagai negeri memiliki rasa rindu seperti Imam Syafi'i terhadap Gaza meski belum pernah tinggal di negeri tersebut. Karena negeri tersebut adalah negeri yang Allah berkahi.

Pada saat pesta tahun baru itu pula, pengungsi Rohingya yang berada di Aceh terlantar karena pengusiran paksa yang dilakukan ratusan mahasiswa hingga menimbulkan trauma pada para pengungsi. Faktanya memang umat muslim mulai terpecah dalam menyikapi masalah Rohingya. Rohingya yang diperlakukan tidak manusiawi oleh rezim Budha Myanmar juga butuh perhatian dan bantuan dari negeri-negeri muslim. 

Sejatinya kita harus sadar bahwa umat muslim di berbagai belahan bumi sedang terjajah. Umat seharusnya bersatu tidak boleh terpisah-pisah. Umat Islam harus segera menyadari bahwa selama demokrasi sekuler diterapkan di negeri ini atau di negeri-negeri muslim lainnya. Islam hanya akan menjadi objek dan sasaran berbagai stigmatisasi negatif.

Sekularisme merupakan paham yang memisahkan agama dari aspek kehidupan, termasuk politik. Maka tak heran jika makin ke sini makin kuat pembungkaman yang dilakukan platform media sosial pada akun yang menunjukkan pembelaan terhadap Palestina. Sedihnya lagi pengungsi Rohingya di Aceh pun dinarasikan buruk oleh netizen karena ketidakpahaman mereka. Ini adalah buah dari nasionalisme sekuler yang memutuskan ukhuwah.

Harusnya umat muslim juga menyadari bahwa merayakan tahun baru masehi adalah haram seperti yang di sampaikan hadis di atas. Sayangnya kecintaan terhadap dunia telah melalaikan kaum muslim dari aturan Islam. Sehingga umat muslim terjebak dalam lingkaran budaya kufur yang merusak. Mereka merasa bangga bisa melewati tahun baru masehi dengan berbagai gempita yang kerap diikuti dengan berbagai kemaksiatan. Hal seperti ini tidak hanya terjadi di negeri ini akan tetapi di berbagai negeri melakukan hal yang sama.

Hal ini karena negeri ini telah dijajah oleh pemikiran sekuler liberal dan telah menjadi gaya hidup yang mendarah daging. Mestinya umat muslim adalah satu tubuh sehingga sudah seharusnya menunjukkan pembelaan dan sikap nyata terhadap saudara muslim yang berada di Gaza dan Rohingya. Oleh karena itu, jika saudara kita sesama muslim di belahan negeri lain sakit, tertimpa bencana dan mengalami penindasan, genosida dan sebagainya seharusnya kita merasakan apa yang mereka rasakan layaknya satu tubuh. 

Kalau kita sakit gigi maka kepala jadi pusing, seluruh badan jadi meriang. Seperti itulah gambaran kalau umat muslim satu tubuh seperti sabda Rasulullah saw. tentang persaudaraan umat muslim. "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya.)" (HR.Bukhari dan Muslim)

Sebagai seorang muslim tidak ada alasan untuk berdiam diri hanya mengutuk atau mengecam kebiadaban zionis Yahudi yang telah meluluhlantakkan Gaza dan Rohingya yang terombang-ambing di atas perahu karena kekejaman Budha Myanmar. Umat benar-benar butuh khilafah untuk menjadi perisai. Dengan kepemimpinan seorang khalifah, umat muslim akan terjaga dari berbagai bentuk kezaliman dan penjajahan. 

Dengan diterapkan syariat Islam secara kafah akan terwujud kehidupan yang didambakan umat. Seluruh umat muslim dan generasi terselamatkan dari budaya kufur. Kehidupan umat akan dihiasi dengan suasana keimanan, ketaatan, dan ketakwaan. 

Bukan hanya muslim yang merasa hidupnya nyaman di bawah naungan Islam, tapi juga nonmuslim pun akan merasakan keindahan dan keagungan hidup dalam sistem Islam. Hal ini karena sistem Islam pernah berjaya dalam level negara dan sudah terbukti selama 13 abad. Semoga sistem yang dirindukan umat muslim ini segera terealisasi kembali di kehidupan hari ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan