Pelecehan Anak Berulang, Kapitalisme Menggerus Fitrah Ibu

 

🖤 Admin MKM 

Pendidikan keluarga yang berbasis sekularisme membuat ibu kehilangan fitrah. Ia tidak mengatur peran setiap anggota keluarga dengan semestinya. Membeda-bedakan urusan dunia dengan agama sehingga standar yang digunakan menjauhkan dari Sang Pencipta. 

OPINI 


Oleh Hafi J

Aktivis Mahasiswa


MKM, OPINI_Wanita diciptakan dengan wujud yang istimewa. Ia dikodratkan untuk mengandung, melahirkan dan menyusui. Ibu, sosok wanita mulia juga sekolah pertama bagi anaknya. Sampai surga pun berada ditelapak kakinya. Darinyalah lahir generasi demi generasi yang tak pernah putus sampai hari ini. 

Gempar di tanah air, kasus pelecehan anak yang dilakukan Ibu kandungnya sendiri. Kasus ini viral setelah beredar video di media sosial beberapa hari lalu. Terdapat dua laporan atas kasus pencabulan anak kandung dengan modus yang sama. Motif dibalik perbuatan keji ini yaitu karena diiming-imingi sejumlah uang oleh akun _facebook_ berinisial IS. Pelaku pencabulan tersebut adalah Ibu muda AK (26) di Bekasi dan R (22) dari Tangerang Selatan. (news.detik.com, 9/6/2024)

Lewat penjelasan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, AK dan R mengaku ditawari pekerjaan oleh IS lewat DM facebook. Awalnya keduanya diminta IS untuk memberikan foto wajah memegang KTP sebagai modus mendapat data diri. Selanjutnya AK dan R diarahkan untuk mengambil foto tanpa busana dengan iming-iming uang hingga jutaan rupiah. Sampai akhirnya IS kembali menyuruh mereka merekam video vulgar tersebut. Jika tidak dilakukan, IS mengancam akan menyebarkan foto-foto mereka sebelumnya. (liputan6.com, 9/6/2024)

Yang menjadi perhatian utama dari terjadinya kasus ini adalah dampak psikologi si anak. Apalagi usia anak-anak yang menjadi korban tersebut masih di bawah umur. Mereka sama sekali belum paham apa yang sebenarnya terjadi terlebih diperbuat ibu kandungnya sendiri. Memori otak anak tentu akan menyimpan jelas peristiwa yang dialaminya.  

Sistem kapitalis hari ini sukses menggerogoti akal sehat dan nurani manusia. Terbiasa mencari kesenangan dunia, memikirkan cara mendapatkan uang apa pun caranya. Bahkan sampai menghilangkan fitrah seorang ibu seperti kasus di atas. Sangat miris melihat seorang ibu nekat berbuat sejauh ini demi mendapatkan uang semata. 

Peran ibu begitu besar dalam kehidupan, ia yang menjaga, membina dan mendidik anak-anak. Dengan didikan yang baik dari seorang ibu terciptalah generasi berkarakter baik pula. Sebagaimana kepribadian seorang anak dilihat dari didikan ibunya. Karena ibu merupakan madrasatul ula, sekolah pertama dan utama anaknya.

Peristiwa ini mencerminkan gagalnya sistem pendidikan dalam mencetak individu berkepribadian Islam. Menunjukkan tidak adanya kesiapan mengemban amanah sebagai ibu. Di sisi lain juga menunjukkan lemahnya negara dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Hingga berdampak pada membuat ibu tergoda melakukan maksiat demi sejumlah uang. 

Uang menjadi pilihan saat kesejahteraan tidak menjadi prioritas negara. Semakin lama masyarakat tidak terurus dengan baik. Sulitnya mendapat pekerjaan, membuat para pencari nafkah kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga. 

Pendidikan keluarga yang berbasis sekularisme membuat ibu kehilangan fitrah. Ia tidak mengatur peran setiap anggota keluarga dengan semestinya. Membeda-bedakan urusan dunia dengan agama sehingga standar yang digunakan menjauhkan dari Sang Pencipta. 

Islam memiliki sistem pendidikan yang handal dalam menyiapkan manusia berperan sesuai dengan fitrahnya. Pendidikan dalam keluarga pun dilandaskan kepada ketakwaan. Dalam kehidupan Islam, ibu bertugas untuk mengurusi rumah tangga dan anak-anak. Pundaknya tidak akan dibebani kewajiban mencari nafkah. Para walinya atau negaralah yang akan bertanggung jawab atas itu semua. 

Fitrah wanita adalah diciptakan sebagai seseorang yang terhormat, mulia dan berharga. Wanita seharusnya bangga berperan menjadi ibu generasi umat. Maka dari itu ia dibekali ilmu dan rasa takwa kepada Allah agar senantiasa terjaga pola perilakunya. 

Islam juga memiliki sistem ekonomi yang baik termasuk kemampuan untuk memberikan jaminan kesejahteraan bagi para pencari nafkah. Memperhatikan setiap individu yang hidup dalam naungan negaranya merupakan tugas utama pemimpin negara. Dengan membangun negara berlandaskan Islam, umat akan selamat dunia akhirat. 

Wallahualam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan