The Idol



Bicara tentang the idol yang bertebaran dimana-mana, sesungguhnya umat Islam sendiri mempunyai idol yang sungguh luar biasa, yaitu Rasulullah saw..

MOTIVASI


Oleh Arda Sya'roni 

Aktivis Muslimah 


Muslimahkaffahmedia.eu.org-The Idol atau Sang Idola tentulah memiliki banyak penggemar bahkan kadang sang penggemar bisa menjadi seorang penguntit, mengikuti kemana saja sang idola melangkah dan ingin tahu segala hal tentang sang idola. Ya, begitulah fenomena manusia saat ini. Tak hanya kaum belia yang masih labil, tetapi juga para ibu yang semestinya hanya mencintai sang suami pun turut memiliki idola. Beragam idola yang mereka gandrungi mulai dari artis K-Pop, bintang sinetron, para oppa Korea, dan para ustad kondang sekalipun menjadi sasaran idolanya.


Tak kalah dengan kaum millenial dan kaum Gen Z, kaum Gen Alpha alias para bocil (bocah cilik) pun heboh menggandrungi idolanya dari tokoh-tokoh fiksi. Para penggemar berat ini tak main-main dalam merogoh kocek untuk bertemu sang idol atau sekedar membeli pernak-pernik yang berhubungan dengan sang idola. 


Muslim Idol


Bicara tentang the idol yang bertebaran dimana-mana, sesungguhnya umat Islam sendiri mempunyai idol yang sungguh luar biasa, yaitu Rasulullah saw..Bahkan idola yang satu ini diakui oleh semesta alam, diagungkan oleh penduduk bumi dan langit. Seorang muslim sejatinya hanya akan mengidolakan Rasulullah saw. sebagai idola sepanjang masa. Rasullullah saw. satu-satunya manusia yang rela mengorbankan segalanya untuk kita selaku umatnya. Bahkan, hingga di detik terakhir hidupnya, Rasulullah saw. masih memikirkan umatnya. Kata-kata terakhir yang diucapkan ialah "ummatii...ummatii...ummatii", demikian ucap Beliau. 


Sebagai seorang kekasih Allah, tentulah Nabi Muhammad saw. ini memiliki pribadi yang luar biasa dan patut dijadikan suri teladan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”


Dengan demikian, apabila kita yang mengakui sebagai seorang Muslim wajib mencintai Rasulullah saw. dengan sebenar-benarnya cinta dan menghidupkan sunnahnya. Adapun sunnah sendiri ada 3 pengertian, yaitu :

1. Sunnah sebagai the way of life atau jalan hidup Rasulullah saw, yaitu seluruh jalan yang pernah ditempuh Rasullullah saw. dalam mendakwahkan Islam di muka bumi.


2. Sunnah sebagai al-hadis, yaitu apa-apa ucapan, perilaku dan diamnya Rasulullah saw.


3. Sunnah sebagai salah satu hukum syarak, yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.


Bersama yang Dicintai


Saling mencintai karena Allah termasuk salah satu syariat-Nya. Salah satu hadis sahih yang disepakati para ulama menyebutkan bahwa tujuh orang yang dinaungi Allah pada hari kiamat salah satunya adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah. Sayangnya, mencintai idola semacam ini seringkali tidak didasari cinta karena Allah. Apalagi seringnya idola yang dipuja-puja adalah pelaku maksiat. Padahal, hadis lain dari Nabi Muhammad saw. mengatakan, "Al-mar'u Ma'a man Ahabba" yang artinya, "Seseorang itu akan bersama siapa yang ia cintai". Hadis ini menunjukkan bahwa seorang Muslim akan dibangkitkan di hari kiamat dan dikumpulkan bersama orang-orang yang ia cintai. Nah, apabila yang diidolakan tersebut adalah pelaku maksiat dan bahkan musyrik atau atheis, maka tentulah sang penggemar itu turut terseret ke dalam neraka. Nauzubillah min dzalik. 


Berdasarkan dalil-dalil yang disebutkan di atas, maka sudah selayaknya bagi kita umat Muslim untuk menjadikan Rasulullah saw. sebagai idola sepanjang jaman. Menjadi follower sejatinya, yang tak lupa like, subscribe dan share semua syariatnya. 


Ketika kita telah menjadi orang tua, tak lupa untuk selalu menceritakan kisah heroik Rasulullah saw. beserta para sahabat sehingga kelak kaum Gen Alpha akan memiliki semangat juang tinggi dalam memegang kuat akidah Islam. Sedangkan Gen Z harus hadir dalam setiap perjuangan untuk bangkitnya kembali Islam di tengah bobroknya moral generasi penerus saat ini.


Wallahualam bissawab.

Sidoarjo, 24 Oktober 2024


#HappyNulis10Hari

#KelasAlumniAMK

#PenulisHebatAMK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan