Fenomena Filisida Maternal : Derita Ibu dalam Sistem Kapitalis

 


Fenomena filisida maternal, apapun alasannya adalah sebuah tindakan kejahatan dan dosa besar.

OPINI

Oleh  Siti Jubaidah 

Pegiat literasi


Muslimahkaffahmedia.eu.org, OPINI_Baru-baru ini publik kembali dikejutkan oleh kasus seorang ibu di Kabupaten Bandung yang bunuh diri setelah membunuh kedua anaknya. Sebagaimana diberitakan di laman Metrotvnews.com (9/11/2025), polisi menemukan surat wasiat yang berisi ungkapan penderitaan dan kekesalan terhadap suami, terkait masalah ekonomi dan utang. Permasalahan tersebut yang diduga kuat melatar belakangi sang ibu melakukan filisida maternal kemudian bunuh diri.


Filisida maternal merupakan tindakan ibu yang menghilangkan nyawa anak kandungnya. Kasus yang terjadi di Kabupaten Bandung ini menambah deretan kasus serupa yang terjadi di negeri ini. Berbagai permasalahan hidup saat ini yang menjadi beban dan tekanan hidup membuat tidak sedikit orang stres. Dalam kondisi tertekan manusia tidak lagi dapat berpikir dengan benar. Seorang ibu yang seharusnya menjadi sosok penyayang bisa membunuh anaknya dengan alasan rasa sayang, tidak rela jika anaknya hidup sengsara karena ulah sang ayah lalu memilih membunuhnya.


Selain itu, masyarakat hari ini terbentuk menjadi masyarakat yang individualis. Mereka menganggap bahwa urusan pribadi saja sudah banyak sehingga tidak mau disibukkan lagi mengurus urusan orang lain. Negara pun seolah lepas tangan dengan dalih banyaknya masalah yang ditangani negara. Akibatnya, masyarakat harus mengurusi urusannya sendiri atau  menyelesaikan masalahnya masing-masing.


Permasalahan Sistemik

Tidak dipungkiri bahwa berbagai permasalah hidup yang dirasakan masyarakat saat ini terjadi menyeluruh di berbagai aspek kehidupan. Hal ini menjadi perkara sistemik yang tidak bisa ditangani hanya dari satu sisi saja. Permasalahan sistemik ini menunjukkan sistem kehidupan yang diterapkan hari ini justru bermasalah. Sistem yang diberlakukan saat ini adalah sistem sekuler yang memisahkan agama dari pengaturan kehidupan. Manusia menggunakan aturan buatannya sendiri dan mengabaikan sistem aturan hidup yang sudah disediakan Allah untuk manusia. Maka wajarlah jika kehidupan kita jauh dari berkah bahkan bertabur masalah. Segala solusi yang ditawarkan dengan mengandalkan pemikiran manusia dan mengabaikan peringatan Allah bisa dipastikan tidak akan menyelesaikan masalah tetapi malah memunculkan masalah-masalah lainnya.


Kondisi ini akan berbeda ketika aturan Allah yang dijadikan pedoman dalam mengatur berbagai urusan kehidupan. Fenomena filisida maternal, apapun alasannya adalah sebuah tindakan kejahatan dan dosa besar. Jika dilakukan secara sadar dan terencana maka terkategori pembunuhan yang akan dihukum qishas atau diyat jika dimaafkan. Jika dilakukan oleh orang yang hilang akal/gila, depresi berat atau dalam keadaan tidak sadar maka hukumannya adalah diyat. Jika karena kelalaian yang berujung pada kematian (tanpa direncanakan) maka hukumannya diyat ditambah kafarat (puasa dua bulan berturut-turut). Beratnya sanksi dalam Islam ini akan mencegah terjadinya kasus filisida maternal dan kasus-kasus pembunuhan lainnya.


Fungsi Pendidikan dalam Islam

Pendidikan dalam sistem Islam akan membentuk masyarakat yang berkepribadian Islam sehingga menjadi muslim yang taat pada Allah. Seorang mukmin akan memahami betul larangan Allah membunuh anak sebagaimana firman-Nya : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu ...” (TQS. Al Isra : 31).  Allah Swt. juga berfirman : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka ....” (TQS. Al An'am : 151) Takut miskin atau bahkan kemiskinan yang dialami tidak boleh dijadikan alasan untuk membunuh anak.


Keutamaan Penerapan Islam

Sistem Islam akan membentuk masyarakat yang bertakwa secara individu, saling peduli pada sesama, tolong-menolong dalam ketaatan, dan saling mengingatkan untuk tetap dalam ketaatan dan mencegah kemungkaran. Penerapan aturan Islam secara sempurna dalam seluruh aspek kehidupan juga akan membuat kehidupan penuh berkah. Negara benar-benar hadir untuk mengurusi rakyatnya, memastikan terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, dan memastikan para lelaki bisa menafkahi keluarganya. Negara juga menjamin tersedianya fasilitas umum dan berbagai layanan kemaslahatan umat agar berjalan dengan baik. Di antaranya yaitu pendidikan, ekonomi yang merata dan kesehatan yang murah bahkan gratis serta tanpa diskriminasi.


Dalam Islam rakyat tidak dibebani dengan pajak sebab ada banyak sumber pemasukan keuangan negara semisal pengelolaan SDA seperti tambang batu bara, migas, emas, dan sebagainya. Sumber daya alam tersebut dikelola oleh negara, hasilnya dikembalikan kepada umat dalam bentuk fasilitas maupun pemenuhan berbagai kebutuhan kemaslahatan umat. Pajak dalam Islam hanya diberlakukan pada kondisi darurat ketika terjadi kekosongan keuangan negara dan hanya dipungut atas orang-orang kaya saja. Pajak dalam Islam sifatnya pun hanya sementara, tidak terus menerus, dan ketika keuangan negara sudah membaik maka pajak akan dihentikan.


Penerapan sistem Islam yang rahmatan lil 'alamin akan membuat hidup menjadi berkah, terhindar dari berbagai penyakit mental, dan minim tindak kriminalitas. Dalam sistem Islam, para ibu akan bisa menjalankan perannya dengan baik sesuai fitrahnya, tanpa tekanan batin, dan tanpa tuntutan mencari nafkah. Negara akan memastikan para ibu dinafkahi dengan layak karena Islam melayani kesejahteraan rakyatnya individu per individu. Maka kasus filisida maternal tidak akan terjadi lagi jika diterapkan aturan islam yang menyeluruh dalam segala bidang.


Penerapan sistem sekular kapitalis di negeri ini telah terbukti melahirkan krisis kehidupan di berbagai sendi kehidupan. Hal tersebut merupakan tanda bahwa aturan buatan manusia -yang mengabaikan aturan hidup dari Allah- memang tidak layak mengatur manusia. Hanya penerapan aturan Allah secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan yang akan menjadi  solusi berbagai masalah kehidupan. Islam yang diterapkan secara kafah akan mengembalikan kehidupan ini menjadi berkah sehingga menjadikan negeri ini baldatun thoyyibatun warabbun ghafuur.

Wallahua'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Retak yang Masih Mengikat

Akhir Jeda Sebuah Keteguhan