Siaran Televisi Mau Dibawa ke Arah Mana?
OPINI
Oleh Dewi Kusuma
(Pemerhati Umat)
MKM, OPINI_Dikutip dari kompas.com, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan akan menghentikan siaran TV analog pada April 2022. Johnny G Plate juga menyatakan, rencananya ada 3 tahap ASO yakni tahap 1 sekitar 30 April 2022, tahap 2 sekitar 25 Agustus 2022, dan tahap 3 sekitar 2 November 2022.
Selain itu, Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi menyampaikan, dengan peralihan siaran TV analog ke siaran digital akan memperoleh yang lebih bagus. Masyarakat bisa melihat siaran TV yang jangkauannya lebih baik dan stabil.
"Bisa menikmati siaran televisi resolusi dan kualitas siaran yang lebih bagus dan nyaman. Selain itu juga menghasilkan suara yang jernih," ujar Dedy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/8/2021).
Kebijakan ini tentunya akan menimbulkan permasalahan baru. Masyarakat harus menyediakan peralatan yang baru agar bisa menonton siaran TV tersebut. Hal tersebut tentu juga menambah pengeluaran belanja yang baru. Sementara kehidupan ekonomi masyarakat makin terpuruk.
Layanan negara terhadap warga negaranya tak pernah berpihak pada masyarakat secara luas. Terasa bahwa hal ini lebih menguntungkan para kapitalis. Seharusnya negara berperan menyajikan tontonan yang layak untuk warga negaranya dengan pelayanan yang gratis.
Perubahan kebijakan tersebut memunculkan banyak pertanyaan. Apakah peralihan sistem tontonan seperti ini mendapatkan siaran yang berkualitas bagi para pemirsa? Apakah kualitas siaran televisi ini akan lebih baik dan bisa menghasilkan siaran yang bermanfaat untuk mendidik masyarakat?
Di era kapitalisme ini, semua itu hanya menguntungkan pihak pengusaha dan memuluskan usaha para kapitalis. Kebijakan pemerintah yang diambil juga menambah beban ekonomi keluarga. Rakyat harus membeli peralatan yang dibutuhkan agar bisa menikmati siaran televisi. Apakah dengan peralihan siaran televisi ke digital akan mengubah sajian tontonan yang disyariatkan Islam? Ataukah akan memperbanyak tontonan yang nantinya akan berdampak negatif pada generasi muda kita? Tentu kita harus berpikir jernih agar perubahan teknologi ini bisa menyajikan tontonan yang mendidik kepada masyarakat luas.
Dalam Islam, negara bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan masyarakat. Siaran media akan diawasi dengan ketat. Hal-hal yang menyimpang dan bertentangan dengan Islam akan diberantas secara tuntas. Siaran televisi maupun tayangan media sosial akan diseleksi secara ketat agar menghasilkan siaran yang mendidik, bukan memberikan pengetahuan yang mengakibatkan rusaknya akidah Islam.
Negara di dalam konsep Islam bukan hanya bertanggung jawab atas pendidikan, namun juga atas kenyamanan, dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, negara juga bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat secara luas agar bisa mendapatkan ri'ayah negara secara maksimal dan sempurna.
Seluruh kebutuhan masyarakat akan dipenuhi oleh negara Islam. Pembiayaan semua kebutuhan rakyat akan diambilkan dari kas baitul mal. Sumber baitul mal didapatkan dari pengelolaan sumber daya alam, baik yang ada di darat, lautan, maupun yang terkandung di dalam bumi. Sumber-sumber tersebut dikelola oleh negara dan hasilnya dimasukkan ke kas baitul mal untuk mengurusi kebutuhan warga negaranya. Hingga terpenuhi dengan merata dan adil. Masyarakat akan menerima semua haknya baik beragama Islam maupun bukan. Seluruh warga negara yang menjadi tanggung negara akan dilayani sepenuhnya secara sempurna.
Semua ini bisa terjadi jika negara menerapkan aturan Islam secara totalitas. Hanya dengan Islam, segala problematika kehidupan akan terselesaikan dengan sempurna. Saatnya meninggalkan sistem kufur dan kembali kepada cahaya Islam.
Islam adalah agama yang paripurna dan telah diridai Allah Swt. untuk seluruh umat manusia.
Allah Swt berfirman dalam QS. Ali Imran [3]: 19
"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya."
Bahkan Rasulullah Muhammad saw. bersabda bahwa, “Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.” (HR. Ad-Daruquthni III/181 No. 3564)
Sampai kapan kita masih terbelenggu dengan sistem kapitalis sekularis yang rusak ini? Perubahan yang hakiki hanya akan terjadi dalam sistem Islam. Aturan yang datangnya dari Allah mampu menuntaskan seluruh permasalahan umat. Saatnya tinggalkan sistem kufur kepada cahaya Islam.
_Tidak sepantasnya ingkar terhadap aturan-Nya_
_Tidak layak menolak syariat-Nya_
_Sungguh pentingnya aturan Allah mengatur seluruh hidup kita_
_Mengapa mesti ragu terhadap hukum-hukum-Nya_
_Selamat di dunia dari jerat pengadilan_
_Belum tentu selamat di pengadilan akhirat_
_Karena tidak mungkin terlepas dari pengadilan akhirat_
_Yang sangat adil untuk segenap umat_
Selayaknya sebagai muslim harus yakin bahwa dengan penerapan hukum-hukum Allah Swt. seluruhnya akan mendapatkan keadilan yang sempurna. Rasulullah saw. sendiri langsung menerapkan syariat Islam secara totalitas, sehingga sejarah keemasan mencatat Islam berjaya hingga 13 abad. Solusi tuntas kehidupan hanya dengan penerapan Islam secara menyeluruh tanpa tebang pilih.
Wallahu a'lam bishshawwab. (MKM/tts)
Posted by UNH
Komentar
Posting Komentar