Tawuran Terus Merebak dalam Sistem Kapitalis Sekuler
OPINI
Oleh Dewi Kusuma
(Pemerhati Umat)
MKM, OPINI_Berita tawuran terus merebak. Hal tersebut menambah kompleksnya situasi tak nyaman di hati dan menggangu situasi keamanan di masyarakat. Sungguh sangat disayangkan pendidikan yang berbiaya mahal menghasilkan jiwa yang suka tawuran. Padahal para pemuda ini sangatlah penting, karena sebagai pelaku pemegang tongkat estafet kepemimpinan.
Maraknya tawuran ini tentu akan menjauhkan jiwa pemuda untuk mengarah pada kemajuan. Padahal mereka adalah harapan keluarga dan negara untuk membawa pada perubahan yang gemilang.
Dikutip dari detiknews.com (07/01/2023) polisi menangkap empat pelajar yang menyerang pelajar lain di Desa Parahu, Sukamulya, Kabupaten Tangerang. Akibatnya, satu orang pelajar terluka akibat penyerangan itu. Kapolresta Tangerang Kombes Raden Romdhon Natakusuma menjelaskan penyerangan itu terjadi pada Senin. Berdasarkan laporan warga setempat, pihak kepolisian mengusut tawuran yang terjadi. Dari hasil penyelidikan, seorang pelajar beserta tiga bilah senjata tajam diamankan lebih dulu di Cikupa pada Selasa (03/01) sehingga berhasil menangkap tiga teman korban lainnya.
Akibat tawuran yang terus berulang, tentu hal ini menimbulkan rasa was-was para orang tua maupun masyarakat secara luas. Pelajar yang semestinya sibuk dengan urusan belajar dan menuntut ilmu, malah sibuk dengan tawuran.
Bekal dalam jiwanya yang kurang serta tidak adanya benteng dalam bertingkah laku. Kemudian ditambah lemah iman, sehingga para pelajar ini mudah untuk tersulut dalam emosi yang berujung pada tawuran. Adapun faktor mendasarnya pun sangat kompleks.
Lepas kontrol dari pihak orang tua maupun sekolah juga masyarakat menjadi salah satu faktornya. Lingkungan ini tidak mampu mengendalikan jiwa muda mereka, sehingga kejadian tawuran sering berulang. Berikut juga dengan tidak adanya rasa tanggung jawab sebagai pelajar. Lalai dalam tugas-tugas sebagai seorang pelajar.
Sistem pendidikan kapitalisme telah gagal mencetak generasi yang salih. Ini semua karena sistem kapitalis sekuler liberalisme yang dipakai dalam mengatur kehidupan bernegara.
Sistem ini telah gagal karena memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga tidak ada ruh bertingkah laku untuk membentengi dirinya.
Agama sebagai faktor yang penting dalam bertindak dan bertingkah laku. Dengan adanya agama, maka kehidupan akan mempunyai arah yang jelas. Sebab agama mampu mengendalikan seseorang dalam bertindak sehingga tak memilih jalan yang salah.
Berbicara terkait dengan pendidikan saat ini yang berbasis sekuler, maka tak mungkin mampu menciptakan generasi yang salih. Ini karena tidak dipakainya agama dalam menjalankan pendidikan. Agama hanya dipakai sebatas melaksanakan ibadah ritual belaka, sehingga para pelajar ini mudah terbawa arus tanpa berpikir jernih.
Sebenarnya tawuran yang mereka lakukan amatlah merugikan banyak orang. Hal ini telah merusak fungsi dan peran dia sebagai seorang pelajar serta sebagai pemegang estafet perubahan. Maka harus bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu, sebagaimana kewajiban tersebut telah diperintahkan oleh Allah Swt. Jika kita lihat dengan teliti, maka pendidikan saat ini yang berbasis sekuler telah gagal dalam mendidik generasi.
Pendidikan dalam Islam adalah pendidikan yang berbasis akidah Islam. Dalam jiwa pelajar, penting adanya untuk melandasi hati dengan akidah ini. Sehingga langkah hidupnya menjadi terarah. Menjadikan pelajar ini bisa mengambil sikap dan berbuat sesuai landasan yang telah tertanam dalam pribadinya. Sehingga terbentuk jiwa yang salih. Para pelajar mampu berpikir yang positif. Sehingga tumbuh menjadi generasi pembawa perubahan.
Dengan bekal keimanan dan keyakinan, maka ia akan mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi. Tingkah lakunya akan selalu dilandaskan kepada ketaatan kepada Allah Swt. Sehingga, tidak punya alasan untuk berbuat hal yang sia-sia seperti tawuran. Mereka akan fokus pada tujuannya sebagai seorang pelajar. Sehingga menjadi teladan untuk membawa ke arah yang lebih baik.
Negara berwajiban menyediakan pendidikan secara gratis bagi seluruh umatnya. Keamanan pun wajib disediakan secara gratis. Sehingga terdapat rasa aman dan nyaman dalam belajar dan bermasyarakat. Dengan demikian maka pendidikan akan berjalan dengan lancar. Adanya situasi dan kondisi yang kondusif maka terciptalah pendidikan yang tenang dan mampu mencetak generasi salih masa depan umat. Sistem pendidikan Islam terbukti mampu mencetak ilmuwan-ilmuwan yang hebat. Sistem ini berhasil menciptakan generasi yang tangguh. Para orang tua dan masyarakat pun mampu membentuk anak-anak yang berkarakter salih.
Sejarah mencatat banyak ilmuwan yang berhasil dididik di bidangnya masing-masing. Diantaranya Ibnu Sina, Al Farabi, Al Khawarizmi, Jabir bin Hayyan, Al Kindi dan yang lainnya.
Pendidikan Islam mengalami masa kejayaan di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah yang berkuasa sejak tahun 750 M-1258 M/132-656 H. Masa ini diawali dengan berkembang pesatnya lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun informal.
Harun al Rasyid (170-193 H) yang merupakan khalifah ke-7 Dinasti Bani Abbasiyah, pada masa pemerintahannya, pendidikan Islam mencapai puncak kejayaan.
Dari sahabat Jabir bin Samurah ra., Rasulullah saw. bersabda,
"Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha," (HR. At-Tirmidzi)
Betapa pendidikan Islam telah mampu mencetak generasi salih. Generasi yang berkepribadian dan berakidah Islam. Aturan Allah ini telah sempurna untuk mengatur seluruh kehidupan manusia. Segala aktivitas manusia telah lengkap diatur dalamnya. Tidak ada aturan yang begitu sempurna dalam mengatur kehidupan manusia selain dari aturan yang Allah Swt. tetapkan. Dari bangun tidur hingga tidur lagi aturan Allah ini hadir dan wajib untuk kita taati. Karena tidak ada seseorang yang ingin masuk ke dalam neraka. Surga mesti jadi tujuan hidupnya. Untuk itu sangat tepat dan bijak ketika menjalani kehidupan dengan taat kepada seluruh syariat Allah. Mengapa? Karena Islam adalah agama dan aturan hidup yang telah Allah sempurnakan untuk kita semua.
Wallahua'lam. [MKM/mly]
Posted by UNH
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0293rBmy9NW85jVfibYY1DY8xYNVsubmyst8jfnvjKPHouxHXS2GaxfFvqcQJMemr1l&id=100080630045615&mibextid=Nif5oz
Komentar
Posting Komentar