Ada Dia
![]() |
💓 Admin MKM |
“Waktu aku masuk ke kamar kamu, dia kan ngikut ... terus ... pas aku liat lagi, dia ada di sebelah kamu, Ta! Sekarang juga dia masih di sebelah kamu!” kata Mala pendek sambil senyum.
___________________________
Oleh Zakiyya
Ibu rumah tangga dan aktivis dakwah
“Nit ... nit ... nit ...." suara alarm menjerit-jerit. Namun pemiliknya masih tertidur lelap di sampingnya. Tak lama kemudian. "Hoaaaammm ...." Kemala terbangun sambil merentangkan kedua tangannya. Setelah membaca do'a bangun tidur, ia bergegas ke kamar mandi. Dia lupa kalau sore hari ini harus berangkat dinas ke Batam.
Pekerjaannya sebagai ASN memang menuntutnya kerap dinas keluar kota bahkan ke luar pulau. Apalagi dengan kecerdasannya, ia sering menjadi andalan teman teman kantor dan atasannya.
Setelah membereskan dokumen-dokumen yang akan dibawa, Kemala bergegas menuju bandara menaiki taksi online. Kemala berangkat dinas ke Batam tentu tidak sendirian. Ada beberapa orang teman kantornya yang ikut. Empat orang laki-laki dan dua orang perempuan termasuk Kemala sendiri.
Setelah beberapa jam di udara, akhirnya mereka sampai di kota Batam. Mereka menempati dua rumah dinas. Kemala dan Ita menempati rumah dinas yang kecil, sedangkan yang laki-laki menempati rumah yang besar.
Kala itu sedang ramai-ramainya piala dunia. Semua teman kantor Mala yang laki-laki sering menonton bola di televisi hingga dini hari. Suara gemuruh mereka terdengar sampai kamar Mala. Untungnya Mala dan Ita tidak terganggu. Setiap jam dua malam Mala selalu bangun untuk menunaikan salat malam.
Sudah seminggu Mala dan teman-teman kantornya dinas di Batam. Tidak pernah ada kejadian apa-apa selama mereka di sana. Namun malam ini ada sesuatu yang terjadi.
Malam itu Mala tidur seperti biasa. Jam dua malam dia bangun dan menunaikan salat malam. Setelah salat dia kembali ke kasur melanjutkan tidur. Namun baru saja dia akan terlelap, tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh ribut dari luar. Sesaat kemala pikir itu pasti suara teman-teman lelakinya yang sedang menonton bola. Tapi lama kelamaan suara itu seperti makin keras makin mendekati kamarnya.
Kemala langsung begidik, menarik selimutnya hingga ke kepala. Posisi tidurnya membelakangi pintu.Tiba-tiba ada yang menarik selimutnya perlahan. Makin kencang Kemala memegang selimutnya. Mereka seakan tarik menarik selimut. Lama-lama terdengar suara tawa perempuan. Suara itu tidak seperti suara yang biasa ada di film-film horor. Suara itu membuat hati ngagebeg kalau kata orang sunda bilang. Membuat jantung shock, terasa ngeri dan membuat kita begidik.
Tanpa pikir panjang, Kemala berlari ke kamar sebelah, kamar Ita dan mengetok pintunya.
"Ta ... Ita!" teriak Mala sambil ketakutan. Ita yang memang saat itu belum tidur, segera membukakan pintu. Setelah Mala masuk ke kamar, Ita langsung bertanya.
“Ada apa Mal?" tanya Ita. Namun yang ditanya tidak menjawab. Mala malah melirik Ita sekilas sambil begidik. Dia langsung menutup badannya dengan selimut Ita. Ita hanya menggelengkan kepalanya sambil menyusul Mala tidur.
Keesokan paginya, Ita yang penasaran langsung menànyai Mala. Dia heran semalam Mala seperti ketakutan. Ita tahu kalau ketakutan begitu, biasanya Mala melihat makhluk gaib.
“Mal, Semalem kamu lihat apa?” tanya Ita.
“Gak lihat apa-apa kok!” jawab Mala cuek.
“Ah, bohong! Pasti kamu lihat mahluk, kan?” selidik Ita.
“Ayo lahh ... kasih tau aku, Mal!” rengek Ita.
“Emmm ... tapi janji yah, kamu jangan jadi parno," ujar Mala.
"Iyah," jawab Ita pendek.
"Semalem ... aku lihat Neng kunti! Dia ngikutin aku sampai ke kamar kamu."
“Terus ... tapi kamu jangan kaget atau shock yah?” lanjut Mala.
"Iyah, iyah," tukas Ita tak sabar.
“Waktu aku masuk ke kamar kamu, dia kan ngikut ... terus ... pas aku liat lagi, dia ada di sebelah kamu, Ta! Sekarang juga dia masih di sebelah kamu!” kata Mala pendek sambil senyum.
"A ... apaaaa?!" Ita teriak tak percaya. Setelah itu, Ita pingsan dengan sukses.
Beberapa saat kemudian, Ita pun tersadar.
"Kamu gak apa-apa kan, Ta?" tanya Mala.
"Tadi beneran kuntilanaknya masih ada di samping aku, Mal?" lirih Ita.
"Udahlah, Ta, kamu istighfar saja ngapain, sih, pake pingsan segala," ujar Mala.
"Ok, aku minta maaf udah bikin kamu shock. Kan, kamu juga tahu Allah tidak hanya menciptakan manusia. Malaikat dan jin juga Allah ciptakan. Dan kita manusia diciptakan lebih sempurna daripada makhluk lain. Jadi ga usah takut sama yang begituan," terang Mala.
"Aku juga berusaha enggak takut, dan Allah kasih aku kelebihan untuk bisa lihat yang begituan agar kita senantiasa taqarub ilallah. Insyaallah dengan hati yang selalu zikrullah, kita akan terhindar dari gangguan makhluk gaib," ujar Mala lagi. Setelah mendengar penjelasan Mala, hati Ita kembali tenang. Ia banyak-banyak beristighfar.
Tamat
Komentar
Posting Komentar