Ode untuk Sahabat

 

đź–¤Admin MKM


Sahabat juga adalah alas api hidup

Api itu menghangatkan saat hidup terasa tawar

Kita mencari "Sahabat" saat lapar menyeruak jiwa yang ngungun

Hingga rona bahagianya adalah pelangi diri, nur Ilahi... 


PUISI


Oleh Embun Cattleya


Orang bijak berkata, bahwa "Sahabat" adalah amanah hidup

Sejatinya "Sahabat" adalah ladang amanah

Panennya adalah kasih ukhuwah

Melangkah bersama, meski raga tak bersua


Sahabat juga adalah alas api hidup

Api itu menghangatkan saat hidup terasa tawar

Kita mencari "Sahabat" saat lapar menyeruak jiwa yang ngungun

Hingga rona bahagianya adalah pelangi diri, nur Ilahi....


Ketika sahabat mencelotehkan isi pikirannya

Kita akan menyulam makna "Ya" dan "Tidak"

Saat ia diam, berdiam, dan terdiam....

Hati penuh asa untuk menyeruak dalamnya diam yang hening


Tak perlu kata-kata

Sahabat mengejawantah persahabatan


Pikiran, harapan, keinginan

Merupakan puzzle mimpi besar

Seperti disemai dalam serakan angan

Kebahagiaan yang tak terkata


Jika ada masa kita berpisah dengan sahabat

Sejatinya tak perlu ada derita

Karena yang kita kasihi malahan akan lebih nyata, kala terpisah

Bak bukit yang lebih nampak kala ditatap dari seberang 


Biar saja jika persahabatan tak bermuara

Karena yang disimpan persahabatan adalah "Salam"

Bukankah kasih liLlah tak mencari apapun

Kecuali upaya menguak tabir keridaan-Nya


Cinta dan kasih yang sebenarnya

Adalah jaring

Yang ditangkap kadangkala berupa takdir tak tertolak

Berayun dalam ritme rona hidup


Kadang sahabat tahu tentang ombak kita

Biarkan saja....

Biarkan ia juga tahu tentang banjir derita hidup kita

Biarkan saja....


Mencanda sahabat bukan dengan membunuh waktu

Candai dia dengan waktu untuk hidup

Karena sahabat ada sebagai amanah hidup

Bukan menghampa diri

Karena akan selalu ada aroma wangi dan manis pada Ode untuk Sahabat


Saat waktu merasuk malam, 

Di awal Juli 2023

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan