Hanya dengan Islam Membrantas Seks Bebas
Seks bebas dan berbagai persoalan yang dihadapi generasi merupakan persoalan serius yang harus segera diselesaikan, jika tidak akan menghancurkan peradaban manusia. Lantas bagaimana memberantas seks bebas secara tuntas?
OPINI
Luluk Afiva, ST.
Praktisi Pendidikan
MKM, OPINI_Dewasa ini, dengan adanya kemajuan teknologi, khususnya media digital, fenomena seks bebas di kalangan remaja makin marak. Ditambah lagi dengan menyebarnya LGBT, makin menambah parah persoalan, sehingga wajar jika dikatakan negeri ini sedang mengalami darurat seks bebas atau pandemi seks bebas.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari Merdeka.com (15/8/2023), Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) mencatat para remaja di Indonesia sudah kerap kali berhubungan seksual di luar nikah. Yang paling muda di antara umur 14 hingga 15 tahun, sudah tercatat sebanyak 20 persen. Kemudian, rentang umur 16 hingga 17 tahun sebesar 60 persen. Sedangkan di umur 19 sampai 20 tahun sebanyak 20 persen.
Sungguh miris melihat kondisi remaja hari ini, masih kecil sudah biasa melakukan seks bebas. Padahal, remaja merupakan generasi penerus bangsa. Merekalah yang menentukan baik buruknya negeri ini di masa yang akan datang. Apa yang bisa dibanggakan dari generasi seperti mereka? Generasi yang liar dan bebas dan mengedepankan hawa nafsunya hanya untuk mengejar kesenangan sesaat, jauh dari ajaran agama (Islam). Benarkah kemajuan teknologi media digital yang menjadi penyebab remaja hari ini terjerumus seks bebas?
Tak bisa dimungkiri lagi, kemajuan teknologi media digital hari ini membawa pengaruh buruk bagi perkembangan anak. Apalagi, hampir semua orang, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, pasti memiliki media digital berupa HP. Dengan HP, siapapun dengan mudah mengakses informasi apa pun. Yang menjadi persoalan, informasi/konten media digital ini tidak bebas nilai. Semuanya tergantung pada ideologi yang diemban oleh dunia.
Sudah kita ketahui bersama, bahwa ideologi yang menguasai dunia saat ini adalah ideologi kapitalis-sekuler. Ideologi ini memiliki akidah memisahkan agama dari kehidupan, sehingga agama tidak memiliki peran dalam kehidupan. Oleh karena itu, manusia bebas melakukan apa pun sesuai keinginannya. Orientasi kehidupan adalah materi dan kesenangan duniawi, sehingga wajar jika perkembangan teknologi apa pun bentuknya hanya akan membawa kerusakan bagi kehidupan manusia.
Semisal HP, selain memiliki peranan memudahkan manusia dalam berbagai hal, tetapi dampak negatifnya jauh lebih besar. Aplikasi gim akan membuat anak kecanduan hingga rela berjam-jam di depan HP hanya untuk bermain gim, atau aplikasi yang lain seperti YouTube, FB, Ig, tiktok dan lain-lain. Di dalamnya terdapat lebih banyak informasi-informasi yang nirfaedah, konten-konten yang mengumbar aurat, pornografi dan pornoaksi, serta menjadi sarana penipuan, pelecehan seksual dan kemaksiatan seperti prostitusi online, dan lain-lain.
Di sisi lain, keluarga yang menjadi benteng terakhir keluarga dalam menjaga dan mendidik generasi makin terabaikan karena orang tua sibuk dengan pekerjaan. Bahkan, tidak jarang para orang tua menjadikan HP sebagai solusi bagi anak-anaknya agar mereka "anteng" di rumah. Anak-anak cenderung menjadikan HP tempat mereka curhat mencari solusi dan berbagai kesenangan, sehingga anak menjadikan tontonan sebagai tuntunan tanpa ada kontrol dari orang tua.
Masyarakat pun demikian memberikan contoh yang tidak baik bagi generasi, budaya gaul bebas, budaya pacaran, hamil diluar nikah, LGBT, incest antara orang tua dengan anak, antar saudara, aborsi serta bayi dibuang hasil perzinahan merupakan fenomena yang marak di tengah masyarakat. Padahal, masyarakat merupakan sekolah besar bagi generasi. mereka berpikir dan bertindak dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat disekelilingnya. Sementara itu, negara abai terhadap kondisi yang terjadi karena negara lebih disibukkan dengan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bahkan negara cenderung memfasilitasi kerusakan generasi, seperti membolehkan miras beredar secara bebas, memberikan ijin tempat-tempat hiburan dan lain-lain.
Seks bebas dan berbagai persoalan yang dihadapi generasi merupakan persoalan serius yang harus segera diselesaikan, jika tidak akan menghancurkan peradaban manusia. Lantas bagaimana memberantas seks bebas secara tuntas?
Seks bebas merupakan persoalan yang lahir dari kehidupan yang bernapaskan kebebasan, yaitu ideologi kapitalis-sekuler. Oleh karena itu, merupakan kesalahan besar jika kita mengambil solusi mengatasi seks bebas dari ideologi ini. Hanya ideologi Islam yang mampu memberikan solusi tuntas menyelesaikan persoalan seks bebas.
Islam memandang seks bebas (zina) sebagai dosa besar yang dilarang dalam Islam. Bahkan, mendekatinya saja haram. Firman Allah Taala dalam QS Al-Isra: 32, “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.”
Dalam Islam, menyelesaikan persoalan umat adalah tanggung jawab dan tugas besar negara. Negara (khilafah) akan menerapkan aturan (Islam) dalam berbagai aspek kehidupan baik dalam hal ibadah (hubungan manusia dangan Allah) maupun hubungan manusia dengan manusia lainnya. Dalam persoalan seks bebas, Islam memiliki konsep yang mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan di antaranya: adanya pemisahan kehidupan laki-laki dan perempuan, kewajiban menutup aurat, kewajiban menundukkan pandangan, menjaga kemaluan, larangan berdua-duan (khalwat) dan campur baur (ikhtilat), larangan mendekati zina, sanksi yang tegas bagi pelaku zina, dan lain-lain.
Selain itu, negara akan menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam yang akan membentuk kepribadian Islam pada generasi. Dengan hal ini mereka akan memiliki bekal tsaqafah Islam untuk mengarungi kehidupan agar selamat dunia akhirat. Negara juga akan melarang berbagai perkara yang merusak generasi seperti konten-konten pornografi, baik di media sosial, melarang peredaran miras, menutup tempat-tempat maksiat dan lain-lain.
Alhasil, ketika Islam diterapkan secara kafah dalam naungan khilafah Islam, persoalan seks bebas akan terselesaikan. Sebab, Islam berasal dari Sang Pencipta yang akan menjadi rahmat bagi semesta alam, yang akan melahirkan peradaban mulia serta generasi-generasi yang beradab yang jauh dari seks bebas.
Wallahualam bissawab
Komentar
Posting Komentar