Kekeringan Melanda Rakyat Merana

๐Ÿ’“ Admin MKM


Bencana kekeringan ini akibat kerusakan alam yang sudah parah. Hal ini dikarenakan penerapan  kapitalisme di negeri ini. Kapitalisme ini  menumbuh suburkan para kapitalis untuk bebas menguasai sumber daya alam seperti air, hutan, tambang dan lain-lain hanya untuk kepentingannya. Sedangkan rakyat hanya mendapat dampak buruk dari keserakahan para kapitalis, menjadikan kehidupan rakyat merana dan menderita tidak dapat menikmati kekayaan sumber daya alam yang dimiliki negeri ini.


OPINI


Luluk Afiva,S.T.

Praktisi Pendidikan


MKM, Opini_Indonesia merupakan negeri yang beriklim tropis hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Jika musim hujan jumlah air melimpah bahkan langganan banjir tiap tahun. Namun sebaliknya jika musim kemarau cenderung mengalami kekeringan yang berakibat krisis air bersih. 

Kondisi ini sebagaimana yang dialami oleh warga di Pengasinan RT 01 RW 13, Dusun Giri Mulya, desa Binangun Kota Bogor Jawa Barat yang mengalami kesulitan memperoleh air bersih selama puluhan tahun. air sumur milik warga tidak bisa digunakan untuk minum, karena terasa asin. Sementara tidak ada pasokan air bersih dari PDAM Anom.  (TvOnenews.com, 7/8/2023)

Fakta tersebut menunjukkan bahwa tidak ada upaya serius dari pemerintah untuk mengatasi krisis air bersih, sebab hal ini setiap tahun sering terjadi. Seharusnya sudah ada upaya-upaya untuk mencegah dan mengatasinya. Sebab air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan, manusia dan makhluk hidup lainnya.

Bukankah negeri ini kaya akan sumber-sumber air, mulai dari laut, sungai, danau, mata air pegunungan dan wilayahnya banyak memiliki hutan yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman ataupun pepohonan yang masih memungkinkan untuk menyerap dan menyimpan air. Sungguh terlalu jika sampai saat ini negeri kita masih mengalami krisis air bersih. 

Namun anehnya terjadi fenomena kontradiktif, di saat masyarakat sedang kesulitan air bersih untuk kebutuhan mereka sehari-hari, faktanya masih banyak produsen-produsen air kemasan, air isu ulang serta pabrik-pabrik minuman yang berbahan baku air bersih lainnya masih tetap berproduksi. 

Bukankah air bersih sulit didapat saat musim kemarau, begitupun ketika hutan-hutan dibiarkan rusak dan gundul. Bahkan sumber daya alam saat ini seperti tambang minyak bumi, batu baru, gas, emas, nikel, tembaga dan lain-lain dieksplorasi serta dieksploitasi secara besar-besaran tanpa adanya pelestarian. Ditambah adanya pembangunan infrastruktur di daerah resapan air sehingga daya serap dan daya tampung tanah terhadap air menjadi berkurang. 

Berulangnya kejadian ini menunjukkan ada hal yang salah dalam pengaturan dan pengelolaan sumber daya alam negeri ini. Jika problem kekeringan ini tidak segera diatasi akan berdampak buruk di berbagai sektor kehidupan, seperti di sektor pertanian akan terjadi penurunan produksi beras yang berdampak pada krisis pangan yang selanjutnya akan mengakibatkan bahaya kelaparan dan menurunnya kualitas hidup masyarakat. 

Jika kita menelisik lebih dalam, ternyata bencana kekeringan ini akibat kerusakan alam yang sudah parah. Hal ini dikarenakan penerapan  kapitalisme di negeri ini. Kapitalisme ini  menumbuh suburkan para kapitalis untuk bebas menguasai sumber daya alam seperti air, hutan, tambang dan lain-lain hanya untuk kepentingannya. Sedangkan rakyat hanya mendapat dampak buruk dari keserakahan para kapitalis, menjadikan kehidupan rakyat merana dan menderita tidak dapat menikmati kekayaan sumber daya alam yang dimiliki negeri ini.

Begitulah realitas yang dialami oleh rakyat saat ini, sudah saatnya kita campakkan kapitalisme yang merupakan sistem tidak memanusiakan manusia, dan menggantinya dengan sistem yang berasal dari Sang Pencipta, yaitu sistem Islam dalam naungan negara (Khilafah) yang akan menerapkan Islam secara kaffah dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam pengelolaan berbagai sumber daya alam, negara akan mengembalikan kepemilikan sesuai dengan haknya, sebagaimana sabda Rasulullah : 

ุงَู„ْู…ُุณْู„ِู…ُูˆู†َ ุดُุฑَูƒَุงุกُ ูِูŠ ุซَู„ุงุซ ูِูŠ ุงู„ْู…َุงุกِ ูˆَุงู„ْูƒَู„ุฅ ูˆَุงู„ู†َّุงุฑِ ูˆَุซَู…ู†َู‡ُ ุญَุฑَุงู…ٌ

Artinya: "Kaum muslim berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput dan api, dan harganya adalah haram." (HR. Ibnu Majah)

Dengan demikian, sumber daya alam yang menguasai hajat hidup orang banyak akan dikembalikan manfaatnya kepada rakyat. Negara akan melarang eksploitasi sumber daya oleh individu, kelompok serta pihak asing, sehingga  rakyat dapat menikmati sumber daya alam yang ada termasuk air bersih yang dikelola sepenuhnya oleh negara untuk kepentingan masyarakat. Dengan penerapan syariat Islam secara menyeluruh akan mencegah terjadinya berbagai kerusakan, sehingga  bencana kekeringan dan krisis air bersih dapat diatasi, kehidupan masyarakat sejahtera, aman dan sentosa pun dapat terwujud. Wallahualam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan