Tanpa Islam, Merdeka itu Semu
![]() |
🖤 Admin MKM |
Dengan demikian untuk mewujudkan "Kemerdekaan Hakiki", tidak ada yang lebih baik selain mencontoh kepada Rasulullah saw. yaitu denagn menerapkan sistem ekonomi Islam.
OPINI
Oleh Rati Suharjo
Pegiat Literasi AMK
MKM, OPINI_Bulan Agustus adalah bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Semua masyarakat dari Sabang sampai Merauke, selain mengadakan upacara mereka memeriahkan dengan berbagai lomba dan karnaval. Teriakan merdeka menumbuhkan rasa semangat dan menunjukan kepada dunia, bahwa negeri ini telah bebas dari penjajahan.
Ditambah tema yang diusung pemerintah saat ini, "Terus melaju Indonesia maju." Tema ini ditujukan kepada seluruh rakyat Indonesia agar terus berjuang bekerja keras dalam membangun Indonesia lebih baik. (detikjabar.com, 14/8/2023)
Memang benar, sejak Presiden Sukarno memproklamasikan kemerdekaan RI, negeri ini telah merdeka. Namun, merdeka itu hanya secara fisik semata. Namun, para penjajah masih bercongkol di negeri ini.
Negara Indonesia yang terkenal sumber daya alam melimpah ruah dan mendapatkan peringkat ke-6 di dunia, dengan kategori negara kaya akan sumber daya tambang. Mulai dari emas, nikel, batu bara, minyak dan gas alam. Sumber daya alam yang sebagian besar tambang, dikelola oleh perusahaan asing.
Menurut Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Profesor Ronnie H. Rusli. MS. PhD., hutan di wilayah Indonesia diakui sebagai hutan terluas ketiga di dunia. Luas hutan Indonesia sekitar 99 juta hektar yang membentang dari Indonesia bagian barat sampai bagian timur. Akan tetapi, luasnya hutan di Indonesia semakin mengalami penurunan. Laju kerusakan hutan Indonesia sekitar 610.375,92 hektar per tahun dan tercatat sebagai tiga terbesar di dunia. Belum lagi sumber daya alam di laut dan yang lain. (surabayapagi.com, 4/10/2021)
Bagaimana mungkin terwujud negara maju di atas liberalisasi ekonomi ini? Selain infrastruktur dan kesehatan, syarat-syarat menuju negara maju adalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik. Sebab bila dikelola negara secara mandiri, maka otomatis akan menambah pendapatan negara dan meningkatkan perekonomian.
Pendidikan yang bermutu juga salah satu syarat menuju negara maju. Sayangnya, biaya pendidikan yang mahal dan ekonomi yang sulit di sistem kapitalis, mengakibatkan anak terancam stunting yang mengakibatkan kebodohan dan membuat anak terancam putus sekolah.
Permasalahan ini membuktikan bahwa negara tidak maksimal dalam melayani rakyat. Rakyat hanya dipalak, melalui pajak untuk membangun negeri ini. Sementara negara justru terlilit hutang luar negeri. Terbukti saat ini mencapai 402,8 miliar dolar AS.
Padahal jika melihat pasal 33 ayat 3 yaitu, "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara, dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat."
Bila pasal ini dilaksanakan dengan baik, maka mustahil rakyat akan sengsara. Sayangnya atas nama ekonomi kapitalis segala sumber daya alam mayoritas diswastanisasi.
Dengan demikian untuk mewujudkan "Kemerdekaan Hakiki", tidak ada yang lebih baik selain mencontoh kepada Rasulullah saw. yaitu denagn menerapkan sistem ekonomi Islam.
Islam akan menghentikan penjajahan yang menguasai sumber daya alam di negeri ini, baik yang menguasai tambang emas, nikel, batu bara, laut, danau, hutan dan yang lain. Semua sumber daya alam ini ditarik oleh negara dan dikelolanya. Negara akan membuka lapangan kerja bagi rakyatnya, untuk mengelola sumber daya alam tersebut.
Kemudian hasil pengelolaan dikembalikan ke rakyat dengan cara untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Jika urusan dalam negeri telah terpenuhi, maka hasil pengelolaan tersebut, oleh negara akan dilakukan pengeksporan, dengan cara menawarkan ke negara-negara lain.
Selain untuk memenuhi kebutuhan rakyat, dana dimasukkan ke Baitul mal, maka kas negara akan bertambah. Belum lagi ditambah jizyah, kharaj, ganimah, fai, zakat dan lainnya. Dana-dana tersebut digunakan negara untuk biaya negara, seperti menggaji militer, menggaji penguasa, pembangunan infrastruktur, membiayai kesehatan rakyat dan lain-lain.
Pemerintah juga memaksimalkan pendidikan. Dengan pendapatan negara yang melimpah, negara akan memenuhi sarana dan prasarana pendidikan, menggratiskan kepada rakyatnya dalam bersekolah. Sehingga seluruh rakyat Indonesia berbondong-bondong mengejar ilmu, agar dapat menguasai ilmu agama dan ilmu pengetahuan teknologi.
Dengan adanya kebijakan ini, maka negara akan mampu mewujudkan negara maju dan meraih kemerdekaan yang hakiki.
Wallahualam bissawab.
.
Komentar
Posting Komentar