Tindakan Sadis, Buah dari Penerapan Sistem Sekuler Kapitalis
![]() |
Admin MKM ❤ |
Munculnya berbagai kasus tersebut, seharusnya membuat kita sadar akan bobroknya sistem sekuler-kapitalis, yang mana sangat berbahaya untuk kelangsungan keluarga muslim. Sehingga sulit terwujud keluarga yang bahagia, sakinah, mawadah dan warahmah, melainkan kesengsaraan dan keterpurukan yang senantiasa terjadi
OPINI
Oleh Nur Fatimah
Member AMK
MKM, Opini_Setiap keluarga pasti menginginkan kehidupan yang harmonis, suami akan menjalankan perannya sebagai pemimpin begitu juga istri akan menjalankan perannya sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Namun, apa yang akan terjadi jika suami kehilangan perannya sebagai pemimpin, yang seharusnya melindungi anggota keluarga, malah melakukan tindakan sadis terhadap pasangannya?
Akhir-akhir ini banyak berita di laman media tentang kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), berawal dari hal sepele hingga nyawa pun melayang. Penyebabnya mulai dari faktor ekonomi, perceraian hingga perselingkuhan.
Dilansir dari republika.co.id (7/09/2023) seorang suami di Cikarang melakukan pembunuhan terhadap istrinya sebab ditanya masalah uang belanja. Sangat sadis, suami sebagai pelindung malah tega melakukan kejahatan mulai dari memukul, menyeret hingga menggorok leher istrinya hingga tewas.
Kasus yang serupa terjadi di Singkawang, Kalimantan Barat, seorang suami tega menusuk istrinya menggunakan pisau dapur hingga tewas. Kasus ini bermula ketika istri minta tanda tangan untuk mengajukan cerai, namun suami merasa tidak terima sehingga melakukan tindakan sadis. (kompas.com, 16/09/2023)
Miris, kasus KDRT semakin hari membuat hati teriris. Suami yang sudah melakukan janji suci akan menjaga, melindungi dan mengayomi istri berubah melakukan tindakan sadis hingga nyawa sampai melayang. Kemarahan yang tidak bisa diredam menjadi pemicu melakukan tindak kejahatan, hingga pasangan menjadi korban. Sungguh sangat disayangkan, keluarga yang harmonis sulit didambakan akibat hawa nafsu menjadi pedoman.
Naluri kasih sayang sudah hilang sebab akal tidak dijadikan standar dalam beraktivitas, melainkan ego yang paling diutamakan. Kasus tersebut bukan hanya sekali namun sudah berulang-ulang terjadi, bahkan banyak kasus yang tidak terungkap. Jika ini dibiarkan, akan terus bermunculan kasus-kasus yang serupa bahkan akan lebih sadis lagi.
Dalam berkeluarga, seorang suami adalah pemimpin dimana memiliki tanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya, mendidik, menafkahi dan melindungi agar terjalin keharmonisan. Namun, jika tidak diimbangi dengan keimanan akan hilang jiwa kepimpinannya manakala masalah terus datang, istri bukan hanya menuntut kebutuhan pokok tercukupi melainkan gaya hidup pun harus dituruti. Sedangkan anak butuh uang jajan, biaya sekolah, dan lain sebagainya. Sehingga mengakibatkan emosi yang tidak terkontrol, maka dibutuhkan ketakwaan individu untuk menjalankan peran dalam berkeluarga.
Penyebab Utama
Jika kita melihat akar masalah dari kasus KDRT yang semakin meningkat selain karena faktor ekonomi, perceraian, dan perselingkuhan, semua ini adalah dampak dari penerapan sistem sekuler-kapitalis yang saat ini masih bercokol di negeri ini. Sistem ini melahirkan aturan yang memisahkan agama dari kehidupan, sedangkan manusia makhluk yang lemah, mustahil bisa mengatur kehidupannya sendiri, yang ada pasti menimbulkan kesengsaraan.
Dari segi ekonomi bisa terlihat dampaknya, harga kebutuhan pokok melambung sedangkan kenaikan gaji tidak setara. Apalagi setelah disahkan UU Omnibus Law, rakyat makin sulit mencari lapangan kerja, sedangkan para pekerja banyak yang di-PHK. Akhirnya kepala keluarga harus berusaha memutar otak demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Biaya pendidikan dan kesehatan pun makin mahal sehingga menjadi daftar kebutuhan yang harus dipikirkan untuk dipenuhi. Kondisi ini membuat ketahanan keluarga makin rapuh, walhasil istri maupun anak bisa menjadi pelampiasan emosi suami.
Kasus perselingkuhan juga dampak dari gaya hidup bebas yang lahir dari sistem sekuler. Suami merasa memiliki wewenang dalam keluarga bisa melakukan apa pun untuk mengikuti hawa nafsu, sehingga istri merasa tersakiti. Terkadang juga sebaliknya, istri tidak mau kalah harus memiliki kebebasan aktivitas di luar tanpa sepengetahuan suami, muncullah orang ketiga untuk merusak rumah tangga mereka, yang akhirnya kasus KDRT sering terjadi.
Munculnya berbagai kasus tersebut, seharusnya membuat kita sadar akan bobroknya sistem sekuler-kapitalis, yang mana sangat berbahaya untuk kelangsungan keluarga muslim. Sehingga sulit terwujud keluarga yang bahagia, sakinah, mawadah dan warahmah, melainkan kesengsaraan dan keterpurukan yang senantiasa terjadi.
Solusi Islam
Islam merupakan ideologi yang lahir dari Sang Pencipta, dimana akidah dan syariat akan selalu beriringan. Seluruh permasalahan dari setiap aspek kehidupan sudah ada aturannya, kewajiban kita hanya taat dan patuh menjalankannya.
Sebagaimana masalah dalam keluarga, Islam memiliki aturan yang sempurna dan paripurna dimulai dari penanaman akidah setiap pasangan sebagai landasan dalam menjalankan kehidupan, sehingga masing-masing individu selalu terikat dengan aturan Allah Swt. Suami dan istri menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing, jika terjadi perbedaan pendapat atau masalah lain segera diselesaikan dengan cara yang baik dan senantiasa bersabar atas ujian yang sedang dihadapinya. Jika setiap pasangan saling terbuka dan terjalin komunikasi kasus KDRT akan berkurang, bahkan kemungkinan tidak akan terjadi.
Islam juga menjamin kebutuhan pokok maupun kebutuhan dasar rakyatnya seperti kesehatan dan pendidikan melalui penerapan ekonomi Islam. Negara akan menyediakan lapangan kerja yang luas sehingga para suami akan mudah mencari nafkah demi keberlangsungan hidup keluarga. Istri juga akan fokus menjadi ibu dan mengurus rumah tangga tanpa harus memikirkan mahalnya kebutuhan pokok, sedangkan anak bisa fokus belajar dengan biaya murah bahkan gratis.
Jika kaum muslim saat ini yakin bahwa hanya Islam solusi hakiki dalam setiap aspek kehidupan mulai dari faktor ekonomi, sosial maupun politik maka akan terwujud keluarga yang sakinah, mawadah, dan rahmah bahkan masyarakat akan hidup sejahtera. Sistem Islam akan terwujud jika penguasa menjalankan seluruh syariat secara menyeluruh. Maka saatnya kaum muslim bersatu untuk sama-sama berjuang mengembalikan kehidupan Islam, agar terwujud rahmatan lil 'alamin. Berdasarkan firman Allah Swt..
"Dan tidaklah engkau mengharap Al-Qur'an diturunkan kepadamu, melainkan sebagai rahmat dari Rabb-mu." (QS. Al-Qashash: 86)
Wallahualam bissawab.
Komentar
Posting Komentar