Islam Agama Ruhiyah dan Ri'ayah
![]() |
🖤 Admin MKM |
Islam tidak hanya melahirkan seorang pemimpin yang baik. Tapi juga adil dan memihak rakyat. Bahkan standar kelayakan pemimpin juga sesuai dalil syara'. Tidak hanya shalih secara individu tapi juga menghasilkan keshalihan dalam masyarakat. Islam dapat mewujudkan tatanan kehidupan yang bermartabat dan layak untuk masyarakat.
OPINI
Oleh Yuni Ummu Zeefde
Member Akademi Menulis Kreatif
MKM, OPINI_Ajang 5 tahunan sebentar lagi akan digelar. Banyak pihak yang berkepentingan dengan acara ini mulai sibuk mencuri start. Dari mulai koalisi serta deklarasi sudah terlihat di sana-sini. Masyarakat luas juga masih mengharapkan adanya perubahan dan perbaikan lewat pemilu ini.
Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu dikutip dari Republika.co.id (04/09/2023), Menteri Agama mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat dan hanya menjadikan agama sebagai alat politik. Hal itu dinyatakannya dalam Tablig Akbar di sebuah pesantren di Garut, Jawa Barat.
Secara garis besar tentu yang dinyatakan oleh Menteri Agama itu benar. Akan tetapi hal ini menyiratkan tuduhan pada pihak tertentu terutama Islam. Islam akhirnya dipandang negatif dalam masyarakat bahkan umat Islam sendiri.
Islam selalu dikaitkan dengan isu radikalisme dan terorisme. Sungguh ironis saat Islam mendapat diskriminatif, di sisi lain dimanfaatkan dalam panggung politik demokrasi. Mulai dari politik pencitraan yakni kemunculan penampakan religius saat menjelang pemilu padahal belum tentu dengan kesehariannya, serta money politic yang selalu tak bisa dihindari.
Sekularisme Asas Demokrasi Kapitalisme
Akar dari masalah ini adalah ketika agama dijauhkan dari kehidupan. Ketika syariat tak lagi dijadikan tolok ukur setiap problematik kehidupan. Pun akibat dari penggambaran negatif tentang Islam. Sebagian masyarakat menganggap jika syariat Islam diterapkan dalam pemerintahan akan membahayakan umat lain. Padahal itu hanya kekawatiran pihak tertentu saja yang nemandang jika Islam mendominasi maka akan zalim pada minoritas.
Pandangan negatif tentang syariat Islam merupakan keberhasilan Barat dalam menciptakan Islamophobia. Tidak hanya masyarakat non muslim bahkan kepada umat muslim pun jadi takut dengan syariatnya sendiri. Akhirnya partai Islam pun tak lagi menjadi pilihan umat muslim.
Padahal adanya partai politik sekarang tak menjamin pemimpin yang berkualitas. Bahkan sebagian hanya menjadikan politik sekadar perebutan kekuasaan para elit politik maupun parpol. Dan mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya meskipun haram.
Hal ini sudah diisyaratkan Nabi saw. dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Akan datang pada manusia suatu zaman yang seseorang tidak memperhatikan apakah yang diambilnya itu dan barang yang halal atau haram.” (HR Bukhari)
Itulah yang terjadi saat ini. Dulu menjadi lawan sekarang menjadi kawan karena siapa yang berpeluang menang akan didekati.
Hal ini jadi kewajaran dalam demokrasi. Loncat sana sini bukan sebuah masalah. Karena koalisi serta dukungan tidak lebih hanya untuk mengamankan jatah kursi. Baik dan buruk dinilai dari siapa pemberi manfaat terbanyak.
Jadikan Syariah Islam sebagai Standar Politik
Dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 208, Allah berfirman,
“Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian.”
Inilah solusi dari seluruh masalah, yakni dengan mengembalikan Islam kafah. Menjadikan syariah sebagai asas dalam membuat keputusan. Setiap masalah dicari solusinya dengan Islam.
Islam tidak hanya melahirkan seorang pemimpin yang baik. Tapi juga adil dan memihak rakyat. Bahkan standar kelayakan pemimpin juga sesuai dalil syara'. Tidak hanya shalih secara individu tapi juga menghasilkan keshalihan dalam masyarakat. Islam dapat mewujudkan tatanan kehidupan yang bermartabat dan layak untuk masyarakat.
Sesungguhnya politik Islam itu Riayah Suunil Ummah yang artinya mengurusi urusan umat. Sehingga sangat pas jika Islam disandingkan dengan politik. Karena dasar politik Islam adalah akidah Islam yang rahmatan lil alamin, sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Partai politik yang berideologi Islam sangat perlu. Dan tugasnya sebagai pengontrol penguasa agar tidak semena-mena. Serta membantu mendidik umat agar semakin paham dengan arah politik yang sesungguhnya yakni memperjuangkan syariah Islam agar diterapkan di seluruh lini kehidupan. Wallahua'lam.
Komentar
Posting Komentar