Tanpa Khilafah Konflik Palestina dan Israel Terus Abadi.
![]() |
🖤 Admin MKM |
Perlu kita ketahui, tanah Palestina adalah milik kaum muslim. Di mana pada masa Khalifah Umar bin Khattab telah menerima kunci dari Pendeta Sapronius yang telah tunduk kepada Islam. Hal ini adalah perjuangan Umar bin Khattab dimana pada waktu itu telah berhasil menaklukkan Yerusalem.
OPINI
Oleh Rati Suharjo
Pegiat Literasi AMK.
MKM, OPINI_"Perumpamaan kaum muslim yang satu dengan yang lain itu ibarat satu tubuh. Jika salah satu tubuh ada yang sakit, maka anggota tubuh yang lain pun ikut merasakannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Begitulah hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan bahwa kaum muslim itu bersaudara. Mereka saling menyayangi dan mengasihi hanya karena Allah Swt. Sayangnya hadis tersebut hanya sebatas tulisan semata.
Hingga hari ini, rakyat Palestina masih memanggil-manggil kaum muslim untuk membebaskan mereka dari zionis Israel. Pembantaian demi pembantaian terus dilakukan oleh Israel. Tak pandang bulu apakah yang dibantai itu anak-anak, ibu-ibu, atau lansia. Selain itu, mereka juga meratakan tempat pemukiman dan rumah sakit.
Perlawanan Hamas pada 7/10/2023 itu suatu bentuk pembalasan terhadap Israel. Nyatanya membuat Israel murka. Presiden Benjamin Netanyahu langsung mengumumkan kepada rakyat Israel, bahwa kita sedang berperang. Kemudian mengerahkan bala tentaranya untuk menghabisi Hamas dan mengejar rakyat palestina.
Terbukti hingga hari ini korban pun berjatuhan hingga jumlahnya mencapai ribuan, yaitu 2.750 dan jumlah yang luka-luka Israel dan Palestina berjumlah 10.159. Sampai hari ini pun Israel tetap membabi buta, mereka meluncurkan rudal ke rumah sakit Gaza hingga menyebabkan 500 orang dari pasien tewas seketika. (cnbcindonesia, 18/10/2023)
Miris pembantaian terus menerus terjadi hingga puluhan tahun. Dimana arti hadis "muslim itu bersaudara?" Palestina tidak cukup hanya dibantu dengan logistik, kecaman, atau kutukan. Akan tetapi, Palestina membutuhkan kemerdekaan hakiki. Mereka bukanlah tontonan yang setiap kalah butuh dihibur, diberi makan, minum, dan obat-obatan.
Sayangnya, kemerdekaan hakiki hingga saat ini, sulit diraih. Padahal jika dihitung jumlah rakyat Israel 9 jutaan. Kenapa konflik hingga kini tidak berhenti? Sebab negara-negara Barat bersekutu dengan Israel. Seperti Inggris, Perancis, Amerika, Australia, Kanada, dan lainnya membantu Israel. Sementara negeri-negeri muslim hanya sebatas mengecam, mengutuk, dan mambantu logistik.
Perlu kita ketahui, tanah Palestina adalah milik kaum muslim. Di mana pada masa Khalifah Umar bin Khattab telah menerima kunci dari Pendeta Sapronius yang telah tunduk kepada Islam. Hal ini adalah perjuangan Umar bin Khattab dimana pada waktu itu telah berhasil menaklukkan Yerusalem.
Kemudian di masa Khalifah Salahuddin al Ayubi Palestina semakin kuat penjagaan sampai masa kekhalifahan Utsmaniyah. Hal ini terbukti di mana pemimpin Yahudi Theodor Hertzl meminta tanahnya kepada Khalifah Sultan Hamid II. Sontak saja Sultan Hamid II marah dan berkata. "Tanah itu bukan milikku, tapi milik kaum muslim. Aku tidak akan melepas, walaupun hanya segenggam tanah ini (Palestina), karena ini bukan milikku. Tanah ini adalah milik umat Islam. Umat Islam telah berjihad demi tanah ini. Dan mereka telah menyiram tanah ini dengan darah mereka. Karena itu, silakan saja menyimpan harta mereka. Jika kekhalifahan Utsmaniyah telah punah, maka silakan ambil tanpa perlu membayarnya. Selama aku masih hidup, aku lebih suka menusukkan pedang ke tubuhku dari pada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiyah."
Demikianlah penjagaan Palestina di masa kekhalifahan. Di mana khalifah adalah perisai umat Islam dari segala bentuk ancaman. Baik ancaman dari dalam ataupun luar negeri. Hal ini juga telah dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam hadisnya:
"Sesungguhnya imam atau khalifah adalah perisai, di mana orang-orang akan berperang di belakanganya dan berlindung dari musuh dengan kekuasaannya." (HR. Muslim)
Dengan demikian, tanpa adanya khalifah, maka Palestina akan terus abadi dijajah Israel.
Wallahu alam bissawab.
Komentar
Posting Komentar