KEK "Kepentingan Ekonomi Kapitalisme"

💓 Admin MKM

Pemerintah negeri ini juga tampak jelas hanya berfokus pada kepentingan para kapitalis, sedangkan hanya sedikit berpikir akan kesejahteraan rakyat. Maka sejatinya kawasan ekonomi khusus ini bukanlah program untuk kesejahteraan rakyat melainkan KEK hanyalah "kepentingan Ekonomi Kapitalisme".


OPINI


Oleh Zaesa Susanti

Pegiat Literasi Serdang Bedagai


MKM, Opini_Sejak tahun 2009 Program KEK mulai dikembangkan hingga hari ini. Sebuah program yang digadang-gadang mampu memberikan kesejahteraan pada rakyat. Pasalnya dengan adanya pemusatan pada beberapa kawasan yang dijadikan sebagai KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), hal tersebut bisa memberikan banyak lapangan pekerjaan baru bagi rakyat. Selain itu program tersebut juga akan banyak mendatangkan banyak investor yang akan memberikan pemasukan pada negara.

Namun sayang jauh panggang dari api, hal tersebut hanyalah ilusi untuk menyenangkan hati rakyat. Nyatanya justru dari pembangunan yang terjadi dikawasan KEK menghilangkan mata pencarian rakyat, seperti yang terjadi di sirkuit Mandalika. Sebelumnya rakyat menjadikan lahan tersebut untuk mencari nafkah dari bercocok tanam dan bersawah, tetapi mirisnya masyarakat di kawasan tersebut harus pasrah menyerahkan tanahnya untuk dijadikan lapangan sirkuit Mandalika.

Sementara di kawasan KEK yang lainnya rakyat juga tidak benar-benar mendapatkan lapangan pekerjaan yang mapan, sebab banyak di antaranya  hanya dipekerjakan sebagai buruh pabrik yang sistem pemberian upah mengikuti kebijakan upah minimum daerah. Hal tersebut tentu tidak akan menjadikan rakyat sejahtera, apalagi jika kita melihat biaya hidup yang semakin besar sedangkan pendapatan rakyat sangatlah minim.

Di sisi lain program KEK ini memang dijadikan peluang untuk mendatangkan para investor, baik dari dalam maupun luar negeri.  Sejatinya memberikan peluang pada investor terutama asing merupakan kesalahan yang sangat fatal bagi kemandirian negeri. Dengan adanya cengkeraman investasi dari pihak luar tentu akan sangat berpengaruh untuk kedaulatan negeri, sebab para investor memiliki peluang dengan kekuasaannya untuk mengatur serta menjalan misinya demi kepentingan pribadi.

Sebagaimana kita ketahui kawasan ekonomi khusus terutama di bidang pariwisata yang didanai oleh investor asing sudah jelas membuat kehidupan masyarakat justru semakin rusak. Para investor hanya akan berfokus bagaimana agar uang mereka memberikan banyak manfaat dan memberikan kekayaan yang berlimpah tanpa berfikir bahwa apa yang mereka lakukan banyak merugikan rakyat. Di bidang pariwisata misalnya, yang meraka lakukan adalah bagaimana menjadikan suatu tempat yang dapat memberikan banyak pemasukan/pengunjung. Tak peduli meskipun untuk mewujudkan hal tersebut akan melanggar norma agama dan menjauhkan umat dari aturan Tuhan-Nya, bahkan terjadi banyak kemaksiatan di dalamnya.

Sebaliknya pemerintah negeri ini juga tampak jelas hanya berfokus pada kepentingan para kapitalis, sedangkan hanya sedikit berpikir akan kesejahteraan rakyat. Maka sejatinya kawasan ekonomi khusus ini bukanlah program untuk kesejahteraan rakyat melainkan KEK hanyalah "kepentingan Ekonomi Kapitalisme".

Sangat berbeda dengan sistem Islam yang menjadikan pembangunan di suatu tempat memang terfokus untuk kesejahteraan rakyat. Misalnya saja di kawasan yang banyak menghasilkan tambang, pemerintah Islam akan membangun infrastruktur yang memudahkan dalam pengelolaan hasil tambang. Kemudian di daerah pesisir akan difokuskan untuk pembudidayaan ikan dan dijadikan sebagai pusat penjualan ikan. Bukan seperti para kapitalisme yang justru memanfaatkan pesisir untuk pembangunan hotel dan sebagainya yang hanya memberikan keuntungan para kapital dan menjadi tempat berbagai kemaksiatan seperti minuman keras, ihktilat bahkan hingga perzinaan.

Dalam sistem Islam setiap pembangunan juga tidak akan mengandalkan dari para investor, pemerintah akan mengambil dari kas negara (Baitulmaal) dan dari berbagai SDA yang dimiliki. Hal itu sudah dipastikan cukup untuk memenuhi biaya pembangunan, sebab negara kita sangatlah kaya, asalkan semua dikelola sendiri oleh negara dan tidak diberikan pada asing.

Namun sayang negara kita saat ini tidak menerapkan sistem Islam, sehingga semua itu tidak bisa terealisasi. Karena hanya sebuah negara yang menerapkan sistem Islam yakni Daulah Khilafah yang akan mampu mewujudkan kemandirian dan menyejahterakan rakyat.

Wallahualam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Retak yang Masih Mengikat

Akhir Jeda Sebuah Keteguhan