Astaga, Perundungan Terjadi Lagi!

 

🖤 Admin MKM 

Tindakan perundungan bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan onlin (cyberbullying), atau di tempat umum. Hal ini terjadi karena paradigma saat ini adalah sekuler kapitalis, memisahkan agama dari kehidupan dan kekuatan materi di atas segalanya. Akibatnya, pola interaksi di tengah masyarakat saat ini terlepas dari norma agama. Dampaknya iman melemah, sehingga problem apa pun diselesaikan dengan jalan kekerasan. 

OPINI

 

Oleh Irawati Tri Kurnia

Aktivis Muslimah

 

MKM, OPINI_Sejak awal menjabat sebagai Menteri Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim telah menyatakan bahwa perundungan merupakan salah satu dari tiga dosa besar di lingkungan pendidikan (Harian Kompas, Jumat 23 Februari 2024). Namun anehnya, antisipasi dari pemerintah tidak menunjukkan hasil yang nyata. Faktanya, perundungan makin marak. Kasus terbaru yang viral adalah perundungan yang dialami siswa SMA Binus School di Serpong yang melibatkan anak artis dan anak petinggi partai politik.

Terjadi dugaan kekerasan yang dilakukan belasan siswa senior di Binus School Serpong. Menurut pengakuan korban, kejadian perundungan itu terjadi dua kali yakni pada 2 dan 13 Februari 2024, dengan pelaku diduga sebanyak 11 orang. Korban mendapat perlakuan kekerasan dengan cara dipukul, disundut dengan rokok, disundut menggunakan korek api yang sudah dipanaskan ujungnya, dicekik, kemudian korban diikat ke sebuah tiang.

Lokasi kejadiannya berada di sebuah warung yang berlokasi di dekat pos sekolah. Kemudian pada 12 Februari, korban disebut menceritakan peristiwa perundungan tersebut kepada kakak perempuannya.

Esoknya pada 13 Februari, saat korban sedang ke warung itu lagi untuk nongkrong, dia kembali menjadi sasaran kekerasan yang dilakukan para pelaku karena mereka tidak terima korban bercerita kepada kakaknya atas kekerasan di tanggal 2 Februari itu. (bbc.com, 21/02/2024) 

Perundungan adalah perilaku agresif yang berulang, disengaja, dan memiliki tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mendominasi orang lain secara emosional, fisik, atau mental. Tindakan perundungan bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan onlin (cyberbullying), atau di tempat umum. Hal ini terjadi karena paradigma saat ini adalah sekuler kapitalis, memisahkan agama dari kehidupan dan kekuatan materi di atas segalanya. Akibatnya, pola interaksi di tengah masyarakat saat ini terlepas dari norma agama. Dampaknya iman melemah, sehingga problem apa pun diselesaikan dengan jalan kekerasan. 

Begitu pula anak didik saat ini. Hal itu karena kurikulum pendidikan lebih memprioritaskan teraihnya prestasi akademis, sehingga melalaikan penguatan iman dan pembinaan akhlak mulia. Mereka tidak terbina untuk menyelesaikan masalah dengan bijaksana dan tidak mengedepankan emosi. Ditambah dengan paparan gim dan film yang banyak menampilkan kekerasan, sehingga jalan itulah yang dipilih anak didik untuk melampiaskan emosi. Kapitalisme juga membuat masyarakat semakin terlihat kesenjangan sosial antara si kaya dan miskin, antara yang kuat dan lemah. Ini membuat si kuat  menindas si lemah. Pola relasi ini juga terlihat pada relasi di antara anak didik, sehingga berujung pada perundungan.

Berbeda dengan sistem Islam yang memberi rahmat dan kasih sayang bagi semua umat manusia. Pola relasi yang dibentuk berdasarkan akidah Islam yang mengajarkan kasih sayang pada sesama, sebagai bentuk konsekuensi iman pada Allah Swt.

Iman ini juga menuntut muslim untuk terikat pada Islam secara kafah (menyeluruh), karena aturan yang terbaik bagi manusia karena berasal dari Allah Swt. Yang Maha Memahami yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan ini harus diwujudkan dalam penerapan oleh institusi negara khas Islam yaitu Khilafah, sehingga akan lebih maksimal berkah yang dirasakan umat manusia.

Khilafah akan menerapkan kurikulum pendidikan berdasarkan akidah Islam, baik secara formal maupun non formal. Sehingga pada jenjang pendidikan sekolah dasar, lebih menekankan penguasaan terhadap ilmu asas/dasar, yaitu akidah Islam, syariat, dan adab belajar. Setelah anak didik menguasai ilmu dasar ini, baru akan dididik dengan ilmu-ilmu eksak. Hal ini akan membentuk kepribadian Islam pada anak didik, yaitu terbentuknya pola pikir dan dan pola sikap islami. Sehingga tidak akan terwujud fenomena saat ini, yaitu Islam KTP alias beragama Islam tapi tidak berakhlak islami dan suka bermaksiat, korupsi, dan lain-lain. 

Dengan diterapkan sistem Islam oleh Khilafah, di mana undang-undang yang berlaku di tengah masyarakat adalah Al-Qur’an dan As-Sunah, maka ini akan membentuk masyarakat yang islami. Masyarakat akan membudayakan sikap saling menasihati dalam Islam alias berdakwah. Mereka akan menjadi alat kontrol sosial yang efektif dalam menekan bahkan menghapus tindak perundungan. 

Khilafah juga akan menerapkan sistem sanksi sesuai aturan Islam, yang sangat tegas dan memberikan efek jera bagi pelaku kriminal, termasuk pelaku perundungan. Sanksi yang tegas ini juga akan mencegah mereka yang akan melakukan perundungan dan tindak kriminal lainnya, sehingga kejahatan bisa ditekan bahkan dihilangkan.

Inilah upaya preventif dan kuratif yang akan dilakukan Khilafah untuk pemberantasan perundungan, yang akan mewujudkan generasi tangguh berprestasi gemilang. Mereka akan mewujudkan peradaban cemerlang tiada tanding, seperti pada masa kejayaan Khilafah selama 13 abad lamanya. Mewujudkan “Khairu Ummah” (umat terbaik), seperti janji Allah Swt. dalam firman-Nya:

“Kamu (umat Islam) umat terbaik, yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran [3]: 110)

Wallahualam bissawab.

 


 

Catatan Kaki :

(1)     https://www.bbc.com/indonesia/articles/c4njy81z0dno


Kasus bullying di Binus Serpong 'perundungan ekstrem' – Bagaimana kronologi dan apa motifnya?


 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan