Pemangkasan Anggaran UNHRWA, Nihilnya Rasa Kemanusiaan Dunia

 

๐Ÿ–ค Admin MKM 

Kapitalisme telah melahirkan insan yang kering akan rasa kemanusian, barat dengan segala peradabanya lahir dari sistem ini. Wajar jika dalam memberikan bantuan harus dilandasi dengan asas manfaat apalagi yang mereka bantu adalah Islam dan kaum muslim. Islam adalah sistem hidup yang menghormati nyawa manusia, apalagi warga sipil di medan perang. Islam melarang menzalimi dan menyakiti warga zimi.


OPINI


Oleh Hasni Surahman

Pegiat Literasi


MKM, OPINI_Sejak 7 Oktober 2023 hingga Februari 2024 genosida I5rael terhitung kurang lebih telah memasuki lima bulan. Jutaan nyawa muslim Palestina habis dilibas oleh I5rael, konflik ini telah merebak dalam segala lini kemiskinan hingga kelaparan. Di tengah perang yang tidak berkesudahan ini telah menyisihkan potret yang memilukan ribuan orang Palestina berebut makanan dari bantuan kemanusian. Di tengah pilu dan duka keadaan di Palestina yang membutuhkan uluran tangan dari semua pihak untuk meringankan duka mereka. Dunia malah menangguhkan pendanaan (UNRWA), sebuah badan di PBB yang membantu warga Palestina. I5rael menjadi dalang di balik penangguhan ini mereka berdalih 12 staf UNRWA bagian dari serangan 7 Oktober kemarin (voaindonesia.com 31/1/24).

United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in Near East (UNRWA) sebuah lembaga yang didirikan oleh PBB pada 8 Desember 1949. Badan ini difungsikan sebagai badan operasional nonpolitik yang bertanggung jawab atas kemanusiaan pengungsi Palestina.

Namun naas UNRWA telah mengiyakan seruan I5rael untuk memangkas anggaran bantuan untuk Palestina. Hal ini memberikan gambaran bahwa dunia hari ini tidak memilik empati, mengabaikan rasa kemanusiaan. Pemangkasaan bantuan terjadi di tengah beratnya penderitaan rakyat Palestina termasuk anak-anak yang tidak berdosa. Merespon isu ini Juru bicara Otoritas Palestina (Abu Rudeineh) mengatakan keputusan pemangkasan dana ini tidak tepat dan harus segera dihentikan. Kami mendesak semua negara untuk mendanai kembali UNRWA karena ini adalah masalah kemanusiaan.

Masyarakat Palestina khawatir jika UNRWA tidak lagi beroperasi di Gaza, lebih dari satu juta orang yang berlindung di sekolah-sekolah UNRWA akan mengalami krisis kemanusiaan yang lebih besar. Dunia bisu seolah merestui perubahan anggaran, hal ini membuktikan nihilnya rasa kemanusiaan dunia atas penderitaan muslim Palestina.  

Konflik Palestina di mata kaum muslim lebih dari krisis kemanusian, kaum muslim berkewajiban menolong Palestina karena kita diikat oleh ikatan akidah jauh lebih tinggi dibandingkan ikatan darah. Namun faktanya negeri-negeri muslim terbelenggu oleh sekat nasionalisme sehingga membiarkan Palestina berjuang sendiri melawan zionis I5rael.

Kapitalisme telah melahirkan insan yang kering akan rasa kemanusian, barat dengan segala peradabanya lahir dari sistem ini. Wajar jika dalam memberikan bantuan harus dilandasi dengan asas manfaat apalagi yang mereka bantu adalah Islam dan kaum muslim. Islam adalah sistem hidup yang menghormati nyawa manusia, apalagi warga sipil di medan perang. Islam melarang menzalimi dan menyakiti warga zimmi. Hal ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah ๏ทบ, “Barang siapa menyakiti seorang zimmi (nonmuslim yang tidak memerangi umat muslim), maka sesungguhnya ia telah menyakitiku. Dan barang siapa yang telah menyakitiku, maka sesungguhnya ia telah menyakiti Allah.” (HR Thabrani)

Salah satu adab dalam berperang yang diajarkan Islam adalah : 

1. Dilarang membunuh wanita dan anak-anak, kecuali mereka ikut berperang maka boleh diperangi.

2. Dilarang membunuh orang tua dan orang sakit.

3. Dilarang membunuh pekerja (orang upahan).

4. Dilarang mengganggu para biarawan dan tidak membunuh umat yang tengah beribadah.

5. Dilarang memutilasi mayat musuh.

6. Dilarang membakar pepohonan, merusak ladang atau kebun.

7. Dilarang menghancurkan desa atau kota, dan dilarang menghancurkan atau memasuki tempat ibadah.

8. Dilarang membunuh kaum yang telah berada di dalam tempat ibadah.

Islam membolehkan adanya kimah insaniah (al-qimah al-insaniyah) merupakan layanan manusia pada sesamanya, sebagai sesama manusia. Misalnya, menyelamatkan orang yang tenggelam, atau membantu orang yang mengalami kesulitan materi, dan sebagainya tanpa memperhatikan agama, keturunan, warna kulit, bahasa, dan pertimbangan yang lain merupakan realisasi dari nilai kemanusiaan. 

Dalam Al-Qur’an, dorongan untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut telah dinyatakan antara lain,

ูˆَูŠُุทْุนِู…ُูˆْู†َ ุงู„ุทَّุนَุงู…َ ุนَู„ٰู‰ ุญُุจِّู‡ٖ ู…ِุณْูƒِูŠْู†ًุง ูˆَّูŠَุชِูŠْู…ًุง ูˆَّุงَุณِูŠْุฑًุง ุงِู†َّู…َุง ู†ُุทْุนِู…ُูƒُู…ْ ู„ِูˆَุฌْู‡ِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ู„َุง ู†ُุฑِูŠْุฏُ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุฌَุฒَุงุۤกً ูˆَّู„َุง ุดُูƒُูˆْุฑًุง

“Dan mereka memberi makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberikan makanan kepada kamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu, serta tidak pula ucapan terima kasih.” (QS Al-Insan: 8—9)

Demikian juga sabda Nabi saw., “Dan siapa saja yang menganiaya Ahli zimmah, maka sesungguhnya sama dengan menganiaya aku.”

Nilai tersebut diperintahkan oleh Islam agar dicapai oleh seorang muslim, bukan karena keuntungan materi. Sebab justru dalam mencapai nilai kemanusiaan ini, kadang kala seseorang malah mengorbankan hartanya. Semuanya itu sanggup dia kerjakan karena motivasi spiritual yang diperintahkan oleh Allah Swt. semata.

Masya Allah sebuah adab luar biasa yang Islam ajarkan bagi kaum muslim, bahkan Allah turunkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, termasuk pada umat lain yang membutuhkan bantuan. Artinya Islam akan mengerahkan segala upaya untuk membantu siapa saja yang membutuhkan bantuan. Tidak seperti kapitalisme yang mengkerdilkan rasa kemanusian.

Wallahualam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan