Sistem Islam Menjaga Fitrah Keibuan Tetap Stabil
![]() |
🖤Admin MKM |
OPINI
Islam memiliki aturan yang sempurna dan menyeluruh. Aturan Islam yang sempurna ini hanya bisa terealisasi dalam negara Islam yakni Daulah Khilafah Islamiyyah. Negara yang akan menerapkan berbagai regulasi ekonomi Islam kafah
Oleh N' Aeni Rahmah
Pegiat Literasi dan Pengemban Dakwah
Penerapan kapitalisme kian terbukti menciptakan derita ibu. Atmosfir duniapun terselimuti udara kotor nan bau yang timbul dari sistem sekular. Sistem ini berhasil mengoyak dan mengikis fitrah keibuan.
Kasus ibu kandung membunuh anaknya seperti yang dilakukan Rohwana ibu muda (38) dari Desa Membalong, Kabupaten Belitung. (bangka.tribunnews.com 23/01/2024) bukanlah kasus baru. Sebelumya, ada MT ibu muda (30) dari Desa Banua Sibohou, Kabupaten Nias Utara melakukan hal yang sama. Ibu kandung yang tega melakukan pembunuhan terhadap ketiga anaknya. Sebagaimana yang dilansir antaranews.com,10/12/2020. Dan dimungkinkan kasus serupa masih banyak di luar sana.
Kasus ibu kandung membunuh anaknya tidak bisa dianggap sebagai kriminal biasa. Butuh perhatian khusus semua pihak agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang. Membiarkannya akan menimbulkan bahaya besar, yakni disfungsi peran ibu.
Fungsi ibu sebagai pencetak generasi menuntut segara dipulihkan. Sebab, ibu adalah satu-satunya tempat menggantungkan harapan. Darinya akan lahir generasi yang hebat dan tangguh, sebuah generasi yang akan mengisi peradaban di masa depan.
Bukti Ringkihnya Kapitalisme Global
Hampir seluruh negara dunia menerapkan ideologi sekular kapitalis. Sebuah ideologi yang bertentangan dengan fitrah dan akal sehat manusia. Ideologi ini juga memposisikan manusia sebagai pusat segalanya. Manusia berhak membuat aturan dalam seluruh sendi kehidupan. Tak ayal aturan ini mengarah pada upaya mementingkan diri sendiri. Inilah yang melahirkan berbagai kerusakan, mulai dari aspek ekonomi, sosial, budaya, moral, politik, kekuasaan, dan sebagainya.
Bahkan, fakta kerusakan ini terkonfirmasi oleh World Economic Forum. Melalui laman resminya, www.weforum.org, forum tersebut mempublikasikan "Global Risks Report 2023". Menurut laporan tersebut, saat ini di tataran global telah terjadi krisis. Krisis yang dirasakan penduduk dunia, setidaknya ada 4 krisis. Yakni: krisis pasokan energi, krisis biaya hidup, krisis pasokan pangan dan meningkatnya inflasi.
Berbagai krisis yang melanda dunia turut dirasakan kaum ibu. Sehingga problematika ibu semakin pelik. Sudah menjadi sunnatullah kaum hawa diciptakan Allah Ta'ala dengan dibekali kepekaan yang tinggi. Tidak heran jika mereka rentan terkena stress dan depresi.
Negara yang berhaluan sekular tidak hadir sebagai sokoguru ketahanan keluarga. Jaminan kesejahteraan keluarga tidak ditemukan, yang ada negara malah mengeluarkan berbagai kebijakan zalim. Alih-alih menjadi penjaga naluri dan kewarasan ibu, negara justru menjadi biang kerok hilangnya kewarasan dan terkikisnya naluri ibu yang fitrah.
Inilah bukti bahwa sistem sekular kapitalis telah melahirkan berbagai kerusakan dan kesengsaraan. Sistem ini tidak mampu menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan manusia. Dipastikan sistem ini akan segera ditinggalkan dan keruntuhannya hanya menunggu waktu saja.
Sistem Islam Hadir sebagai Pengganti
Salah satu persoalan mendasar dalam sistem Kapitalis adalah sistem distribusi yang mengandalkan mekanisme pasar. Akibatnya, yang kaya semakin kaya, sementara yang miskin tetap sulit mendapatkan hak-hak dasar mereka.
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan sistem Islam. Islam sebagai ideologi yang bersumber dari wahyu Allah Swt. Islam memiliki kesempurnaan dalam mengatur seluruh sendi kehidupan, termasuk mengatur distribusi kekayaan. Islam telah melarang kekayaan hanya beredar pada kalangan tertentu saja.
Islam memiliki aturan yang sempurna dan menyeluruh. Aturan Islam yang sempurna ini hanya bisa terealisasi dalam negara Islam yakni Daulah Khilafah Islamiyyah. Negara yang akan menerapkan berbagai regulasi ekonomi Islam kafah, seperti:
Pertama, Negara Khilafah yang berdiri di atas asas akidah Islam akan mengatur seluruh kegiatan negara sejalan dengan perintah dan larangan Allah. Perekonomian berbasis riba, utang luar negeri dan pajak akan ditinggalkan karena tidak sesuai dengan syariah Islam.
Kedua, Negara Khilafah akan mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Negara akan mendorong rakyat untuk menikah dan memperbanyak keturunan, serta menyediakan fasilitas pendidikan yang berkualitas dan bebas biaya. Melalui mekanisme ini, maka terputuslah rantai kemiskinan kultural. Lahirlah individu-individu yang kreatif, inovatif dan berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Ketiga, Negara Khilafah akan mengelola sumberdaya alam milik umum dan menggunakannya untuk kepentingan umum. Pemasukan negara dari sumberdaya alam ini akan dibelanjakan untuk pendidikan, kesehatan, pertahanan, infrastruktur dan mengentaskan kemiskinan.
Keempat, Negara Khilafah akan merevitalisasi semua lahan-lahan pertanian. Negara akan memastikan ketersediaan bibit dan pupuk serta mendorong para ahli ikut terlibat dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Apabila ada lahan yang ditelantarkan pemiliknya dalam kurun tiga tahun, negara akan melakukan penyitaan lalu diberikan kepada mereka yang bersedia dan mampu mengelolanya.
Dengan mekanisme seperti ini, akan tumbuh negara yang kuat dalam swasembada pangan.
Kelima, Negara Khilafah akan membuka lapangan pekerjaan. Negara akan membangun industri ringan maupun berat. Baik pada sektor pertanian, pertambangan maupun infrastruktur.
Lapangan pekerjaan ini diperuntukkan bagi warga negara bukan warga asing. Sehingga setiap laki-laki bisa menunaikan kewajibannya dalam memberikan nafkah terhadap keluarga.
Inilah model negara ideal yang dirindukan. Negara yang mandiri dan berdikari, berdaulat di atas ideologi yang kuat yakni Islam. Negara Khilafah mampu menciptakan lingkungan yang ideal bagi ibu, menjaga kewarasan dan naluri ibu tetap stabil. Negara yang menjamin terpenuhinya seluruh kebutuhan dasar rakyat. Tidakkah kita merindukannya?
Wallahua'lam bishawab
Komentar
Posting Komentar