Jaminan Kesehatan Tanggung Jawab Siapa?

                          🖤 Admin MKM 


Salah satu anggota legislatif, Yayat Sumirat menanggapi aspirasi masyarakat tentang susahnya mendapatkan BPJS gratis dan pelayanan kesehatan yang baik. Ia menegaskan bahwa jangan sampai warga masyarakat masih terus mengeluhkan tentang susahnya mendapatkan BPJS gratis dan pelayanan kesehatan yang baik. 


OPINI


Oleh Nia Saniyah

Muslimah Peduli Generasi Umat


MKM_OPINI,Miris dan prihatin, banyak warga mengeluhkan tentang susahnya mendapatkan BPJS gratis dan pelayanan kesehatan yang baik. Lalu bagaimana pemerintah menyikapi permasalahan ini?

Salah satu anggota legislatif, Yayat Sumirat menanggapi aspirasi masyarakat tentang susahnya mendapatkan BPJS gratis dan pelayanan kesehatan yang baik. Ia menegaskan bahwa jangan sampai warga masyarakat masih terus mengeluhkan tentang susahnya mendapatkan BPJS gratis dan pelayanan kesehatan yang baik. Beliau juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Bandung telah menganggarkan lewat APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 286 miliar dan APBD Provinsi Rp. 430,7 miliar. Jadi sekitar 97,69 persen warga Kabupaten Bandung sudah masuk dalam jaringan BPJS Kesehatan. (Liputan6.com, 13/3/2024).


Derita di bawah naungan Kapitalisme

Akibat penerapan kapitalisme, kebijakan publik negeri ini lebih berpihak kepada para pemilik modal (Investor) di bandingkan pada rakyat. Rakyat tidak memiliki pelindung untuk bisa menjamin kesehatannya apalagi kesejahteraannya.

Istilah BPJS terkesan hanya khayalan belaka karena pada faktanya bukan jaminan atas kesehatan, melainkan asuransi sosial yang berasal dari iuran rakyat. Dengan kata lain dalam hal ini BPJS hanyalah badan yang mengelola dana masyarakat dalam bentuk iuran wajib untuk kesehatan.

Rakyat terus dikejar untuk membayar iuran BPJS, padahal pada saat ini kesengsaraan masih terus menyelimuti mereka. Jelas pihak berwenang absen dalam menjamin pelayanan kesehatan bahkan seolah olah mengabaikan kesehatan rakyatnya.

Sangat ironis masyarakat harus membayar iuran wajib BPJS, tapi tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Bahkan sering kita melihat pasien yang menggunakan BPJS dipersulit dalam urusan dokumen - dokumen dan mereka harus antre sampe berhari-hari untuk mendapatkan pelayanan kesehatan karena kurangnya tenaga medis.


Islam Menjamin Kesehatan

Dalam Islam kesehatan masyarakat sangat diperhatikan, baik karena dianggap sebagai kebutuhan dasar rakyat atau pun kualitas pelayanannya. Karenanya , sudah menjadi kewajiban negara untuk menjamin kesehatan setiap individu rakyatnya.

Negara juga wajib menyediakan sarana dan prasarana serta fasilitas kesehatan lainya yang diperlukan oleh masyarakat. Misalnya dengan membangun rumah sakit, klinik, dan menyediakan tenaga medis yang diperlukan sebab fungsi Negara tak lain adalah mengurus segala urusan rakyat.

Sabda Rasulullah saw.

فَالإِمَامُ رَاعٍ وَ هُوَ مَسْؤُولٌعَنْ رَعِيَّتِهِ

Imam (penguasa) adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang diurusnya. (HR. Imam Bukhari).

Memang benar deni terwujudnya jaminan kesehatan tentu membutuhkan dana besar. Namun anggaran untuk itu bisa dipenuhi dari pemasukan Negara yang sudah diatur dengan rinci oleh syariah. Di antaranya adalah dari hasil pengelolaan harta kekayaan umum, seperti minyak,gas dan tambang emas dan sebagainya. Kemudian dari hasil pengelolaan harta milik Negara seperti jizyah, ghanimah, fai, kharaj, dan 'usyr. Semua itu niscaya lebih dari cukup untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan secara gratis untuk rakyat.

Ada pun jaminan kesehatan dalam islam memiliki tiga sifat. Pertama, bebas biaya alias gratis. Rakyat tidak diwajibkan membayar demi mendapatkan pelayanan kesehatan oleh Negara. 

Kedua, tidak ada diskriminasi antar satu warga negara dengan yang lainnya tanpa memandang suku, agama maupun ras. Juga tidak ada perbedaan kelas dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap rakyatnya, baik yang kaya maupun yang membutuhkan. 

Ketiga, setiap individu di beri kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sudah saatnya sistem buatan manusia ini harus kita campakkan dan menerapkan syariat Islam kaffah sebagai gantinya dalam semua aspek kehidupan. Terlebih dalam hal ini berupa jaminan kesehatan yang akan menjaga dan memelihara jiwa manusia.

Wallahualam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan