Moral Pemuda Rusak Buah Kurikulum Pendidikan Sekularisme
๐ค Admin MKM
Sayangnya, saat ini kondisi moral pemuda sangat memprihatinkan. Pemuda yang diidam-idamkan bangsa, nyatanya banyak yang berbuat kriminalitas. Diantaranya mabuk-mabukan, tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, dan perilaku buruk yang lain.
OPINI
Oleh Rati Suharjo
Pegiat Literasi AMK
"Pemuda adalah tulang punggung peradaban"
MKM_OPINI,Setiap memperingati Hari sumpah pemuda, pemerintah selalu membawa tema tentang pemuda. Pemuda adalah harapan bangsa yang dapat mengubah, apakah bangsa itu maju atau mundur.
Sayangnya, saat ini kondisi moral pemuda sangat memprihatinkan. Pemuda yang diidam-idamkan bangsa, nyatanya banyak yang berbuat kriminalitas. Diantaranya mabuk-mabukan, tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, dan perilaku buruk yang lain.
Seperti baru-baru ini telah terjadi pemerkosaan di wilayah Lampung Utara. Yaitu, Gadis SMP Berinisial (N) umur 15 tahun diperkosa 10 pemuda di sebuah gubuk. Gadis tersebut disekap dan tidak diberi makan selama tiga hari. Mirisnya tersangka pelaku pemerkosa diantaranya masih di bawah umur. (kompas.com, 12/3/2024)
Perilaku kriminal yang lain, yaitu perang sarung. Perang sarung biasanya dilakukan oleh remaja selepas salat terawih. Namun saat ini justru dilakukan oleh remaja semacam untuk tawuran.
Di wilayah lain yaitu di Pangkal Pinang perang justru dalam semalam terjadi di tiga tempat. di Jalan Gandaria 2, Kelurahan Kacang Pedang, Pangkalpinang. Kemudian lokasi kedua perang sarung terjadi di Kelurahan Bukit Besar, sedangkan yang ketiga terjadi di Jembatan Jerambah Gantung. Mayoritas yang melakukan perang sarung ini pelajar SMP dan SMA. Sontak saja polisi langsung terjun ke lokasi hingga menyeret 22 pemuda ke kantor polisi. (bangkapos.com, 17/3/2024)
Mirisnya, perang sarung bukan hanya terjadi di Pangkal Pinang saja, akan tetapi, di kabupaten Bekasi. Perang sarung dilakukan hingga pukul 00.30 WIB di jalan arteri Tol Cibitung, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi menyebabkan pelajar berumur 17 tahun meninggal dunia. (cnnindonesia.com, 14/3/2024)
Kerusakan moral yang terjadi pada anak muda saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, kondisi semacam ini sering terjadi. Di sosial media, yaitu Facebook Twitter, Instagram berita-berita kerusakan yang lain pun setiap hari kita jumpai tentang seksualitas, pornografi, kekerasan, dan lainya.
Mirisnya, generasi muda yang diharapkan bangsa justru tak malu lagi mencari lawan jenis untuk dipacari. Bahkan, muncul pertemanan sesama jenis yang orientasinya pada hasrat seksual dan sikap mengumbar kemesraan prostitusi online, sudah tidak malu lagi dilakukan. Hal ini pun akhirnya berdampak pada kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit HIV AIDS.
Selain pergaulan bebas, penguna narkoba di negeri ini semakin meningkat BNN (Badan Narkotika Nasional) Komisiaris Jenderal Polisi Heru Winarko sebanyak 5.6% (4.8juta) penduduk negeri ini terpapar narkoba. Yaitu, usia 15 -64 tahun. Dampaknya dari pengguna narkoba ini menyebutkan saat ini menjadi kecanduan dan bisa mendorong berbuat kriminal. Seperti membunuh, memperkosa, dan tindakan kriminal yang lain.
Rusaknya pemuda saat ini tidak lepas dari penerapan kebijakan yang diterapkan. Yaitu, demokrasi kapitalisme yang berasaskan sekularisme. Kebijakan ini merusak di segala bidang. Di antaranya pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, ideologi, dan lainnya.
Penerapan pendidikan yang berasaskan sekularisme. Yaitu, memisahkan agama dari kehidupan, nyatanya pendidikan hanya diajarkan untuk mengenal Allah Swt. semata. Kaum muslim pintar cara beribadah kepada Allah Swt. tapi tidak paham aturan Allah Swt dalam mengatur kehidupannya. Akhirnya mereka tidak paham bagaimana Islam mengatur kepada dirinya sendiri, bagaimana Islam mengatur cara bermuamalah, hingga bagaimana Islam mengatur dalam pemerintah.
Dengan pendidikan sekularisme sehingga melahirkan pemuda yang hanya meraih kesenangan semata. Pasalnya kurikulum pendidikan sekularisme tidak menancapkan akidah kepada pelajar bahwa siapakah yang menciptakan manusia?, untuk apa diciptakan di dunia?, dan akan kemana setelah diciptakan?.
Sehingga dengan diberi kurikulum yang berbasis Islami tersebut pemuda akan mempunyai pola pikir yang Islami dan pola sikap yang Islami.
Nyatanya pendidikan sekularisme justru menggerus pemuda dengan berbagai kebebasan. Alhasil pemuda bersekolah bukan untuk mencari tsaqofah untuk bekal hidupnya, tapi mencari sebuah ijazah untuk bekal mencari sebuah pekerjaaan. Dalam diri pelajar pedomannya, jika sekolahnya sampai pendidikan tinggi, maka akan semakin cemerlang kehidupannya.
Tentu hal tersebut sangat berbahaya. Pasalnya dapat mencetak SDM (sumber daya manusia) yang unggul secara sains dan teknologi demi tuntutan pasar global, tetapi lemah dari sisi keterikatan pada ajaran agama (Islam).
Umat Islam semacam ini, justru berpotensi mengancam negeri ini melalui berbagai perilakunya kelak yang tidak lagi memperhatikan standar agama (Islam) berupa halal dan haram.
Dalam Islam, pendidikan dapat dimaknai sebagai proses manusia menuju kesempurnaan sebagai hamba Allah Swt. Dalam Islam ada sosok Rasulullah Muhammad saw. yang wajib menjadi panutan seluruh peserta didik. Ini karena Allah Swt. berfirman.
" Sungguh engkau memiliki akhlak yang sangat agung." ( QS. Al Qalam(68):4)
Allah Swt. pun berfirman,
ََููุฏْ َูุงَู َُููู ْ ِูู ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุฃُุณَْูุฉٌ ุญَุณََูุฉٌ
“Sungguh pada diri Rasulullah saw. itu terdapat suri teladan yang baik.” (QS. Al Ahzab(33):21)
Keberadaan sosok panutan Rasulullah saw. inilah yang menjadi salah satu ciri pembeda pendidikan Islam dengan sistem pendidikan yang lain. Karena itu dalam sistem pendidikan Islam, akidah Islam harus menjadi dasar pemikirannya. Sebabnya, tujuan inti dari sistem pendidikan Islam adalah membangun generasi yang berkepribadian Islam, selain menguasai ilmu-ilmu kehidupan seperti matematika, sains, teknologi dan lainnya.
Kendati demikian dengan pendidikan Islam akan menghasilkan peserta didik yang kukuh keimanannya dan mendalam pemikiran Islamnya (tafaqquh fiddin). Pengaruhnya adalah keterikatan peserta didik dengan syariat Islam. Dampaknya adalah terciptanya masyarakat yang bertakwa, yang di dalamnya tegak amar makruf nahi mungkar dan tersebar luasnya dakwah Islam.
Wallahualam bissawab.
Komentar
Posting Komentar