DBD Mewabah, Islam Solusinya!
![]() |
🖤 Admin MKM |
Sejarah telah membuktikan bahwa Islam adalah solusi seluruh problema kehidupan, termasuk dalam aspek kesehatan. Jaminan kesehatan ditanggung negara, karena negara sejatinya bertugas mengurus umatnya. Apabila ada seseorang yang kelaparan pun akan menjadi tanggung jawab khalifah. Sungguh sistem Islam adalah sistem yang mulia dan mampu menyejahterakan umat. Oleh karena itu, kita tak perlu ragu untuk senantiasa menerapkan hukum-hukum Allah Swt.
OPINI
Oleh Sri Yana, S.Pd.I.
Pegiat Literasi
MKM, OPINI_"Tidak ada Allah turunkan penyakit, kecuali Dia (Allah) juga yang menurunkan solusi penyembuhannya."(HR. Al-Bukhari)
Sejatinya sebagai seorang hamba, kita meyakini bahwa Allah Swt. sebagai penolong apa pun permasalahan hidup saat ini, termasuk dalam menuntaskan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus mewabah dan berulang.
DBD merupakan kasus yang sering terjadi pada musim pancaroba dan juga terjadi sepanjang tahun. Sebab, pada musim ini nyamuk berkembang biak dengan baik di tempat-tempat yang terdapat genangan air. Data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Pemprov Jabar pada Januari 2024 menyebutkan bahwa, kasus DBD terus naik hingga 11.058 kasus dan diketahui ada 96 kasus kematian. (kumparan.com, 24/03/2924)
Dari data tersebut menunjukkan bahwa kasus DBD di Jabar sangat tinggi, sehingga apabila penanganannya terlambat akan menimbulkan kematian. Oleh karena itu, pemerintah perlu mewaspadai, serta memberikan sosialisasi dan edukasi tentang ciri-ciri DBD, dan penanganan pertolongan pertama kepada masyarakat agar dapat mengantisipasi dan mencegah terjadinya DBD.
DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang biak dengan baik apabila musim panas tiba dan lembab. Oleh karenanya perlu diketahui ciri-ciri dari DBD, yaitu demam tinggi sampai 40 derajat celsius; sakit kepala; nyeri pada otot, tulang, dan sendi; mual; muntah; rasa nyeri di belakang mata; pembengkakan kelenjar getah bening; serta adanya bintik-bintik merah pada kulit.
Selain itu diperlukan pencegahan DBD dengan membasmi habitat nyamuk dengan melakukan 3M, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan. Menguras tempat yang ada genangan air, seperti: bak mandi, ember, dan sebagainya. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang menjadi sarang nyamuk. Apabila belum efektif juga bisa dilakukan vaksinasi.
Sayangnya, dalam sistem kapitalis ini vaksin merupakan pencegahan dan solusi yang baik. Hanya saja tanpa adanya sistem Islam negara tidak bisa menjamin kehalalan dari vaksin itu sendiri. Belum lagi vaksin tersebut diimpor dari luar negeri, seperti Jerman. Selain itu, harga vaksin juga terkategori mahal, misal harga vaksin DBD QDenga Takeda di aplikasi U by Prodia, yakni Rp950.000 untuk satu dosis dan Rp1.750.000 untuk dosis lengkap.
Begitulah bilamana sistem Islam belum diterapkan. Umat tidak memiliki junnah sebagai pelindung. Padahal ketika sistem Islam diterapkan, maka sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan sudah dijamin negara. Bahkan Will Durant dalam The Story of Civilization menuliskan bahwa, Islam memberikan fasilitas layanan kesehatan dengan gratis, misalnya tiga abad silam sekitar tahun 1160 didirikan rumah sakit Bimaristan oleh Nuruddin di Damaskus. Sehingga sejarahwan mengatakan bahwa cahaya Islam telah menyinari selama 267 tahun.
Sejarah telah membuktikan bahwa Islam adalah solusi seluruh problema kehidupan, termasuk dalam aspek kesehatan. Jaminan kesehatan ditanggung negara, karena negara sejatinya bertugas mengurus umatnya. Apabila ada seseorang yang kelaparan pun akan menjadi tanggung jawab khalifah. Sungguh sistem Islam adalah sistem yang mulia dan mampu menyejahterakan umat. Oleh karena itu, kita tak perlu ragu untuk senantiasa menerapkan hukum-hukum Allah Swt. Dengan penerapan hukum Islam akan menjadikan umat sejahtera. Sebab tidak ada hukum yang sempurna selain hukum buatan Allah. Hukum yang sejati dapat menentramkan hati manusia, bukan doktrin yang hanya menentramkan hati sesaat, serta memuaskan akal manusia tanpa ragu.
Wallahualam bissawab.
Komentar
Posting Komentar