Demi Eksistensi, Tawuran Kian Menjadi-jadi

 

                           ๐Ÿ–คAdmin MKM


Terjadinya tawuran antar remaja ini, kerap kali dilatar belakangi oleh tradisi tawuran di sekolah dan di lingkungan sekitar. Akibat dari tidak adanya fasilitas bagi para remaja untuk menyalurkan bakat dan energi pada hal-hal yang positif. 


OPINI 


Oleh Nia Saniyah. ST

Muslimah Peduli Generasi Umat


MKM_OPINI,Ramadhan dijadikan ajang tawuran di kalangan remaja. Sungguh memprihatinkan anak remaja zaman sekarang, sudah tidak bangga lagi dengan predikat anak salehnya. Ramadhan yang seharusnya di jadikan ajang memperbaiki, tapi malah sebaliknya. Mereka dengan bangga mengadakan tawuran antar geng demi sebuah eksistensi diri.

Menurut polsek katapang, 12 remaja berhasil diamankan di Kepolisian Sektor (Polsek) Katapang setelah diduga terlibat tawuran di wilayah Kampung Muara Ciwidey, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung. (okezone.com, 17/3/2024)

Selain itu, dari laporan Kapolsek Katapang, Bapa Kompol Asep Surahman telah melakukan tindakan preventif, setelah mendapat laporan dari warga sekitar. Dari laporan tersebut, 12 remaja telah melakukan tawuran.


Latar Belakang Tawuran

Terjadinya tawuran antar remaja ini, kerap kali dilatar belakangi oleh tradisi tawuran di sekolah dan di lingkungan sekitar. Akibat dari tidak adanya fasilitas bagi para remaja untuk menyalurkan bakat dan energi pada hal-hal yang positif. Belum lagi sistem sekolah yang tidak memberikan akses untuk menerapkan sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam. Akhirnya pola pikir dan pola sikap anak remaja tidak sesuai tuntunan Islam dan jauh dari ajaran Islam, yang mengakibatkan para remaja saat ini lemah, kurang adab dan tidak bisa mengendalikan emosi, serta kurang bertanggung jawab atas kehidupannya. 

Belum lagi dari sisi keluarga atau peran orang tua yang kurang memperhatikan tumbuh kembangnya anak, dari tahapan anak-anak menuju dewasa, tidak ada pembekalan agama yang kuat dari ruang lingkup keluarganya. Banyak orang tua hanya membesarkan anaknya secara fisiknya saja, tapi jiwanya lemah.

Parahnya lagi di era digital yang semakin canggih, kini media sosial (medsos) semakin bebas dan mudah diakses oleh semua kalangan. Banyak medsos yang mempertontonkan kekerasan dan menyajikan kemaksiatan, sehingga memicu remaja merasa terprovokasi antar geng remaja. Hal inilah yang menjadikan terjadinya tawuran.

Sedangkan peran negara sangat minim. Negara tidak tegas dalam memberikan sanksi yang memberikan efek jera bagi pelakunya. Negara juga telah menerapkan sistem sekulerisme liberalisme, dengan cara memisahkan agama dari kehidupan dan kebebasan untuk berbuat sesukanya. Sehingga, hal ini menyebabkan para remaja tidak ada rasa takut berdosa dan datangnya azab atas apa yang sudah di lakukannya.


Benteng Kokoh Hanyalah Islam

Benteng pertahanan yang kokoh untuk membangkitkan generasi muda yang tangguh adalah dengan penerapan Islam. Islam diterapkan secara kafah di semua aspek kehidupan. Sebab Islam  memberikan perhatian yang sangat besar terhadap generasi muda.

Dalam Islam, pendidikan yang diterapkan adalah pendidikan yang berbasis akidah Islam. Para pendidik akan mendidik siswanya untuk taat pada Allah dan Rasulnya, mencintai Allah dan Rasulnya, serta akan diberikan pemahaman Islam dari mulai masalah ibadah, akhlak, adab, pergaulan, ekonomi, dan politik. 

Dalam Islam, orang tua akan di berikan arahan agar dapat mendidik anaknya sesuai dengan syariat Islam. Orang tua akan memiliki kesadaran bahwa anak adalah amanah yang harus di jaga. Allah Swt. berfirman,

ูŠٰุٓงَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุงٰู…َู†ُูˆْุง ู‚ُูˆْุٓง ุงَู†ْูُุณَูƒُู…ْ ูˆَุงَู‡ْู„ِูŠْูƒُู…ْ ู†َุงุฑًุง ูˆَّู‚ُูˆْุฏُู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ูˆَุงู„ْุญِุฌَุงุฑَุฉُ ุนَู„َูŠْู‡َุง ู…َู„ٰูۤ‰ِูٕƒَุฉٌ ุบِู„َุงุธٌ ุดِุฏَุงุฏٌ ู„َّุง ูŠَุนْุตُูˆْู†َ ุงู„ู„ّٰู‡َ ู…َุข ุงَู…َุฑَู‡ُู…ْ ูˆَูŠَูْุนَู„ُูˆْู†َ ู…َุง ูŠُุคْู…َุฑُูˆْู†َ

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)

Orang tua senantiasa membekali anak dengan akidah Islam, di mana pemikiran, perkataan, dan tingkah lakunya harus terikat dengan syariat Islam, serta setiap amal perbuatan akan dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Allah. Ketika akidah anak kuat, maka akan lahir keimanan yang kuat pula. Sehingga akan membentuk generasi yang tangguh. 

Negara adalah benteng utama yang akan menjaga dan melindungi akidah anak-anak remaja dengan penerapan Islam secara kafah. Negara Islam tidak akan diam apabila paham sekulerisme liberalisme masuk ke tengah-tengah masyarakat. Dari mulai menutup medsos yang menyebarkan tontonan kekerasan, kemaksiatan dan bullying, sampai penerapan sistem sanksi yang tegas. Sanksi tersebut akan diberlakukan pada setiap pelaku kekerasan yang sudah balig, meski usianya masih di bawah 18 tahun. Ada pun terkait dengan penganiayaan, berlaku hukum kisas, yaitu balasan yang setimpal.

Sudah saatnya kita menerapkan syariat Islam ke tengah-tengah umat dan wajib berjuang untuk penerapan Islam kafah. Sebab hanya dengan penerapan Islam kafah, semua permasalahan akan tuntas sampai ke akar-akarnya. Wallahu alam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan