Duka Palestina Duka Siapa?

 

๐Ÿ–ค Admin MKM 

Inilah bahaya nation state akibat diterapkan sistem demokrasi. Umat muslim yang banyak, namun bagai buih yang diterpa ombak. Sebab, umat tidak punya khalifah yang dijadikan perisai dan tameng ketika berperang. Wajar saja jika Israel memborbardir Palestina dengan jumawa. Sebab mereka tau, hari ini jumlah muslim memang banyak, namun seperti macan yang ompong.

OPINI

Oleh Luluk Kiftiyah

(Pegiat Literasi) 


MKM, OPINI_Gembiranya orang yang mati syahid telah dijelaskan dalam Al- Qur'an. Orang-orang yang mati syahid itu sejatinya hidup di sisi Allah. Sebagaimana Allah Swt. berfirman,

ูˆَู„َุง ุชَุญْุณَุจَู†َّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู‚ُุชِู„ُูˆุง ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„َّู€ู‡ِ ุฃَู…ْูˆَุงุชًุง ۚ ุจَู„ْ ุฃَุญْูŠَุงุกٌ ุนِู†ุฏَ ุฑَ‌ุจِّู‡ِู…ْ ูŠُุฑْ‌ุฒَู‚ُูˆู†َ ﴿ูกูฆูฉ﴾ ูَุฑِ‌ุญِูŠู†َ ุจِู…َุง ุขุชَุงู‡ُู…ُ ุงู„ู„َّู€ู‡ُ ู…ِู† ูَุถْู„ِู‡ِ ูˆَูŠَุณْุชَุจْุดِุฑُ‌ูˆู†َ ุจِุงู„َّุฐِูŠู†َ ู„َู…ْ ูŠَู„ْุญَู‚ُูˆุง ุจِู‡ِู… ู…ِّู†ْ ุฎَู„ْูِู‡ِู…ْ ุฃَู„َّุง ุฎَูˆْูٌ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ูˆَู„َุง ู‡ُู…ْ ูŠَุญْุฒَู†ُูˆู†َ ﴿ูกูงู ﴾

"Janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya. Mereka bergembira dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya dan bergirang hati atas (keadaan) orang-orang yang berada di belakang yang belum menyusul mereka, yaitu bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." (QS. Al-Imran: 169-170)

Sungguh Allah sebaik-baik penolong bagi muslim Palestina. Orang-orang yang telah mati syahid, baik meninggal di medan pertempuran melawan kafir maupun ketika berdakwah dan menuntut ilmu adalah surga balasnya.

Sudah banyak nyawa warga Palestina yang syahid akibat kebiadaban Israel. Sejak 7 Oktober 2023, kurang lebih ada 34.049 yang syahid dan 76.901 yang terluka. Serangan Israel yang membabi buta telah mengakibatkan seluruh bangunan rata dengan tanah. Bahkan tak sampai di situ, mereka memaksa warga Palestina untuk mengungsi di Rafah jika ingin selamat. (antaranews.com, 05/04/2024)

Alhasil, lebih dari 2 juta warga Palestina mengungsi di Rafah untuk mencari perlindungan dari pertempuran. Bahkan hingga kini tentang Israel masih terus menyerang Palestina di kamp pengungsi Nur Shams, Tulkarem, tepi Barat. Dari penyerangan ini ada 14 yang syahid. (metrotvnews.com, 21/04/2024)

Lagi-lagi Israel berkhianat. Begitulah tabiat mereka, sesuai dengan firman Allah Swt.

 "Hai orang-orang beriman,janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya." (TQS. Ali-Imran [3]: 118)

Sejatinya, begitulah watak asli orang-orang kafir Israel. Tujuan mereka hanya satu, yakni membantai umat muslim Palestina hingga habis. Oleh karena itu, terang saja mereka melakukan pembantaian dengan mengebom rumah-rumah warga sipil, rumah sakit, bahkan di tenda pengungsian sekalipun. Mereka tidak sedang berperang, melainkan melakukan genosida.

Tidak peduli siapa yang dibidik. Baik wanita, tua renta, petugas kesehatan, wartawan, bahkan bayi-bayi yang tak berdosa menjadi sasarannya. Target mereka hanya satu, yaitu membinasakan Palestina seluruhnya. Mirisnya, mengapa para penguasa negeri muslim di dunia hanya diam? Padahal Israel dan antek-anteknya bukan lawan yang sepadan jika negeri-negeri muslim bersatu melawan kebiadaban mereka. 

Faktanya, hari ini umat telah terpecah belah akibat diterapkan kapitalisme sekuler. Sistem yang sembunyi di balik jargon "Cinta Tanah Air", tetapi justru membunuh naluri umat dan memporak-porandakan persatuan umat. 

Inilah bahaya nation state akibat diterapkan sistem demokrasi. Umat muslim yang banyak, namun bagai buih yang diterpa ombak. Sebab, umat tidak punya khalifah yang dijadikan perisai dan tameng ketika berperang. Wajar saja jika Israel memborbardir Palestina dengan jumawa. Sebab mereka tau, hari ini jumlah muslim memang banyak, namun seperti macan yang ompong.

Akan berbeda jika daulah Islam yang memimpin negeri ini. Duka Palestina bukan hanya duka orang-orang Palestina, melainkan duka duka umat muslim sedunia. Sehingga, praktis seorang khalifah akan memberikan reaksinya untuk berjihad fisabilillah. Bukan malah bersembunyi mencari aman sendiri-sendiri.

Jangankan banyak nyawa yang hilang, satu nyawa saja begitu dihargai. Sejarah mencatat pada masa Daulah Abbasiyah, khalifah Al-Mu'tashim billah. Saat itu ada seorang wanita yang diganggu oleh kaum Romawi (orang Yahudi) hingga auratnya tersingkap. Wanita tersebut berteriak dan memanggil sang khalifah, "Wa Mu'tashim billah", yang artinya "Di mana engkau ya Mu'tashim billah." Kabar ini tersebar dan sampai di telinga Al-Mu'tashim. Hal ini membuat sang khalifah menerjunkan puluhan ribu pasukannya untuk menyerbu Ammuriah (kota tempat perempuan tadi dilecehkan). Alhasil, terjadilah peperangan besar selama lima bulan, hingga 30 ribu tentara Romawi terbunuh, dan 30 ribu lainnya dijadikan tawanan. Akibat perang ini, kaum muslim berhasil membebaskan kota tersebut dari tangan Romawi. 

Beginilah Islam melindungi dan menghormati seorang perempuan. Apalagi terkait warga Palestina. Namun hal ini akan terwujud apabila diterapkannya sistem Islam kafah, bukan sistem demokrasi kapitalisme. Sebab hanya dengan sistem Islam kafah, hukum dapat ditegakkan dengan seadil-adilnya. Nyawa umat terlindungi, hak dan kewajiban umat tertunaikan. Wallahualam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan