Kecelakaan Bus Terulang, Umat Butuh Perlindungan
🖤 Admin MKM
Kejadian ini adalah suatu bentuk kelalaian. Sopir harus paham tempat di mana yang tempat yang aman. Sopir terlebih dahulu melakukan pengecekan. Selain itu, perusahaan otobus juga tidak sembarangan dalam menerima sopir. Sebelum memberikan izin untuk mengemudi.
OPINI
Oleh Rati Suharjo
Pegiat Literasi AMK
MKM_OPINI,Kecelakaan bus kembali terulang. Kecelakaan kali ini, bus pariwisata bernomor polisi AD 7524 OG telah membawa rombongan anak sekolah SMK Lingga Kencana Depok Jawa Barat. Tiba-tiba bus tersebut oleng, kemudian menabrak motor yang berjalan dari arah berlawanan. Akibat rem blong, membuat sopir bus hilang kendali. Kejadian yang terjadi di Ciater Subang Jawa Barat tersebut mendadak viral di masyarakat. Pasalnya menyebabkan 11 orang meninggal dan puluhan luka-luka.(cnnindonesia.com, 12/5/2024)
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, menyebut kecelakan tersebut akibat rem blong, tidak memiliki izin angkutan dan tidak melakukan uji berkala di setiap 6 bulan.
Lagi-lagi kelalaian kembali terjadi. Perusahaan otobus (PO) dan sopir bus telah melakukan kelalaian. Padahal Jika dilihat kecelakaan bus bukan kali ini saja, akan tetapi beberapa bulan yang lalu juga terjadi di wisata Guci Tegal Jawa Tengah. Ketika bus diparkir, tiba-tiba tanahnya amblas dan bus tersebut masuk Jurang.
Kejadian ini adalah suatu bentuk kelalaian. Sopir harus paham tempat di mana yang tempat yang aman. Sopir terlebih dahulu melakukan pengecekan. Selain itu, perusahaan otobus juga tidak sembarangan dalam menerima sopir. Sebelum memberikan izin untuk mengemudi. Sopir harus lulus dari pihak kepolisian. Yaitu mempunyai SIM, paham terhadap watak sopir. Apakah sopir tersebut dalam mengemudi paham rute perjalanan dan ugal-ugalan atau tidak.
Begitu juga dengan masyarakat. Ketika akan menyewa bus, seharusnya melihat kondisi bus. Apakah masih layak atau tidak. Sayangnya sebagian masyarakat saat ini, jika akan menyewa bus. Mayoritas mereka mencari bus yang lebih murah ongkosnya, bukan mencari yang aman atau tidak dalam perjalanan.
Penyebabnya adalah, mahalnya sarana transportasi saat ini, membuat masyarakat abai terhadap keselamatan. Mereka lebih memilih murah dari pada memilih bus yang mahal harganya.
Begitu juga dengan perusahaan bus, akibat keterbatasan modal membuat pihak transportasi tidak memenuhi berbagai persyaratan agar layak jalan.
Permasalahan ini tidaklah cukup dengan perusahaan bus dan sopir yang disalahkan, akan tetapi pemerintah juga salah. Pasalnya selama ini kurang maksimal dalam melayani masyarakat. Banyak jalan berlubang, membuat kendaraan terjatuh.
Kejadian seperti ini akan terus terulang, selama negeri ini menerapkan kapitalisme. Dalam kapitalisme tujuan utamanya adalah mencari untung sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan modal sedikit-sedikitnya. Banyak yang belum paham bahwa di sisi Allah Swt. nyawa kaum muslim lebih berharga dari pada hilangnya dunia seisinya. (HR.Nasai 3987, Turmudzi 1455. dan dishahihkam al-Albani). Memang benar Kematian seorang muslim adalah qada dari Allah Swt. akan tetapi manusia diberi Ikhtiar dan seorang sopir akan lebih berhati-hati di dalam mengendalikan bus tersebut.
Selain rem blong dan yang lain, negara harus melayani rakyat semaksimal mungkin. Salah satunya untuk menghindari kecelakaan ini, negara jangan membiarkan jalan berlubang. Pasalnya jika jalan tersebut berlubang. Hal ini, juga membuat mobil miring dan akhirnya jatuh.
Diceritakan dari sebuah kisah Umar bin Khatab. Yaitu tentang kekhawatiran jalan yang berlubang. Beliau selalu memikirkan di akhirat kelak jika ditanya oleh Allah Swt. atas hewan yang terperosok akibat jalan di Irak berlubang. yaitu:
''Mengapa tidak engkau sediakan jalan yang rata?"
Kisah ini seharusnya menjadi contoh bagi setiap orang yang sedang berkuasa. Jika saja Umar bin Khatab saja takut terhadap unta (hewan) bagaimana dengan manusia?
Akan sangat mudah dalam Islam membangun infrastruktur untuk melayani rakyatnya. Pasalnya dalam Islam yang diterapkan adalah ekonomi Islam. Di mana segala sumber daya alam negara dikuasai negara dikelola dan hasil dari pengelolaan tersebut dikembalikan kepada rakyatnya. Selain itu, jizyah, ghanimah, uszur, fa'i dan lainnya masuk dalam baitullah. Dana-dana inilah yang digunakan untuk melayani rakyat dalam segala kebutuhannya. Baik keamanan yaitu salah satunya membangun infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan berbagai kebutuhan yang lain
Wallahualam bissawab.
Komentar
Posting Komentar