Video Asusila di Kampus Agama, Kok Bisa?

 

                             ðŸ–¤ Admin MKM


Mahasiswa kampus Islam, harusnya menjadi gambaran penerapan ajaran Islam yang diajarkan di kampus. Namun, kenyataannya tidak sedikit yang justru melakukan pelanggaran ajaran Islam. Apa yang terjadi di kampus UINSA hanya salah satu yang viral mengemuka.


OPINI 


Oleh Siti Jubaidah, A.Md.

 Pegiat Literasi


MKM_OPINI,Belakangan ini viral diberitakan beredarnya video asusila di kampus UINSA. Sebagaimana diberitakan di laman web cnnindonesia.com (17/05/2024), Wakil Rektor III UINSA Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Prof Abdul Muhid membenarkan adanya video yang beredar tersebut. Ia menuturkan salah satu video diduga kuat direkam di gedung UINSA Kampus Gunung Anyar, Surabaya.

Hal memalukan ini tentu menimbulkan pertanyaan besar bagi kita, kenapa tindakan asusila yang dilarang agama justru bisa terjadi oleh mahasiswa di kampus berlabel agama?

Ajaran agama Islam jelas melarang tindakan asusila sebagaimana firman Allah Swt., "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya (zina) itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS.Al Isra: 32)

Dalam ayat tersebut Allah telah melarang umat Islam melakukan aktivitas-aktivitas yang terkategori mendekati zina atau yang dapat menghantarkan pada aktivitas zina. Pelaku zina sendiri dalam Islam diberi sanksi yang sangat berat yakni dirajam bagi yang sudah menikah dan dijilid (dicambuk) bagi yang belum menikah. Ini menunjukkan bahwa zina adalah perkara besar yang pelakunya harus mendapat sanksi berat.

Mahasiswa kampus Islam, harusnya menjadi gambaran penerapan ajaran Islam yang diajarkan di kampus. Namun, kenyataannya tidak sedikit yang justru melakukan pelanggaran ajaran Islam. Apa yang terjadi di kampus UINSA hanya salah satu yang viral mengemuka.

Perilaku asusila yang dilakukan mahasiswa kampus Islam tersebut menunjukkan rusaknya pemikiran generasi saat ini yang tidak lagi menjadikan ajaran agama Islam sebagai standar berpikir dan bertindak. Moderasi beragama justru membuat generasi muslim mudah menerima ide-ide sekuler liberal, gaya hidup hedon dan permisif, termasuk liberalisasi pergaulan.

Sistem pendidikan yang diterapkan saat ini telah gagal membentuk manusia yang berkepribadian Islam, termasuk mengamalkan tata pergaulan laki-laki dan perempuan dalam Islam.

Hal ini tentu berbeda jika Islam dijadikan standar aturan dalam seluruh aspek kehidupan. Penerapan Islam secara sempurna akan membawa rahmat bagi seluruh alam.

Pendidikan dalam sistem Islam akan menghasilkan output yang berkepribadian Islam, menjadikan Islam sebagai standar berpikir dan bertindak, rida Allah sebagai tujuan, sehingga ia akan menjaga dirinya agar terhindar dari perkara yang dilarang Allah, dan berlomba-lomba dalam aktivitas ketaatan pada Allah.

Negara dalam sistem Islam akan menjaga akidah umat, mencegah masuk dan beredarnya pemikiran-pemikiran merusak.

Penerapan sanksi yang tegas dalam sistem Islam juga akan mencegah terjadinya berbagai kejahatan dan kemungkaran.

Masyarakat dalam sistem Islam adalah masyarakat yang peduli sesama, mereka akan saling menjaga dalam tetaatan, mencegah kemungkaran.

Walhasil, ketakwaan individu, kontrol masyarakat, dan peran negara yang berfungsi dengan baik akan mewujudkan kehidupan yang 'baldatun thoyyibatun warobbun ghofur'. 

Hanya saja, ini semua bisa terwujud jika negeri ini menerapkan aturan Islam secara sempurna dalam seluruh aspek kehidupan.

Wallahualam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan