Air Bersih di Indonesia makin Darurat?
![]() |
🖤 Admin MKM |
Adanya kapitalisasi air membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan air bersih dengan mudah.
OPINI
Oleh Nofri Hutasoit
Praktisi Pendidikan
Muslimahkaffahmedia.eu.org, konsumsi air galon atau air kemasan menjadi salah satu faktor kelas menengah jatuh miskin (Bambang Brodjonegoro ). Pernyataan dan pendapat mantan menteri keuangan rezim Jokowi ini sungguh menyedihkan, tidak masuk akal sama sekali tegas Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies).
Maksud Bambang membela kegagalan pemerintahan Jokowi justru mengungkap fakta dan sekaligus validasi. Bahwa pemerintahan Jokowi selain telah gagal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah bawah, tetapi juga telah gagal dalam penyediaan air siap minum di tempat-tempat umum.
Masyarakat hanya bisa konsumsi air siap minum dari keran-keran di tempat umum yang telah disediakan pemerintah, dan tidak ada pilihan lain. Karena pemerintah telah gagal menyediakan air siap minum yang aman, maka mau tidak mau harus beli air bersih siap minum. (moneytalk.id, 2024/09/01)
Manusia butuh air untuk minum. Ternyata, oh, ternyata untuk mendapatkan air layak minum di negeri tercinta ini harus mengeluarkan uang. Air minum yang layak ini diam-diam menggerus pendapatan rumah tangga terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Tidak heran hidup di negeri ini, kalau bisa apa-apa semuanya diuangkan. Contohnya saja untuk mendapatkan air bersih tidak mudah kalau tidak ada uang.
Padahal bila kita melihat sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Australia, dan Malaysia masyarakatnya sudah tidak harus mengeluarkan biaya ekstra untuk air minum. Karena di sana kualitas air pipa yang bagus sehingga dapat diminum langsung. Sementara di Indonesia akses air bersih melalui pipa baru 20%. Sudah seharusnya masalah terkait air minum dalam kemasan ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Mengingat makin banyaknya rumah tangga yang menggunakan air minum dalam kemasan. Begitu pun seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kualitas air minum yang layak.
Banyak faktor yang menyebabkan sulitnya untuk mendapatkan air bersih. Salah satunya kebijakan pemerintah sendiri, misalnya keberadaan undang-undang pengelolaan sumber daya alam. Penggundulan hutan baik karena penebangan liar, pembakaran atau karena pembukaan tambang menyebabkan hilangnya pohon-pohon yang seharusnya menyimpan air tanah.
Adanya kapitalisasi air membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan air bersih dengan mudah. Masuknya pengusaha-pengusaha air minum membuat mereka menguasai sumber air. Hanya demi keuntungan mereka pun menjual air.
Munculnya masalah air merupakan akibat penerapan sistem kapitalisme. Di mana tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Para pemilik modal pun mendapatkan keuntungan dari penjualan air yang seharusnya air tidak diperjualbelikan. Artinya mereka merampas hak masyarakat sekitar demi uang.
Meskipun ada upaya untuk memperbaiki atau menyediakan kebutuhan akan air itu hanya solusi sesaat. Bahkan lebih parahnya solusi tersebut juga diserahkan pada pihak swasta tidak segan menggandeng investor untuk berinvestasi dalam bidang ini. Dalam hal ini negara hanya sebagai fasilitator, negara berlepas tangan dari tanggung jawabnya. Negara rela melepaskan tanggung jawab demi keuntungan pribadi.
Islam memiliki pandangan khas dalam pengurusan hajat hidup masyarakat. Air merupakan kebutuhan masyarakat dan Islam dengan jelas melarang privatisasi air. Berdasarkan sabda Rasulullah saw. muslim berserikat dalam tiga hal yaitu padang pasir, air dan api. Hadis ini menunjukkan bahwa air merupakan harta milik umum. Di mana seluruh masyarakat bebas menggunakannya.
Oleh karena itu, harusnya Indonesia sebagai negeri muslim mampu memberikan contoh yang nyata dalam mengurusi masyarakat. Terlebih dalam pemenuhan kebutuhan air. Namun, jika sistem yang dipakai masih sistem yang bukan bersumber dari Islam maka kedaruratan air bersih ini akan terus berlanjut. Hanya dengan menerapkan sistem Islamlah semua masalah akan terselesaikan terutama masalah air.
Wallahualam bissawab.
Komentar
Posting Komentar