Moderasi Beragama Upaya Barat Merusak Akidah Umat Islam
Semestinya Islam lah yang menjadi solusi terbaik. Namun, alih-alih mencari solusi untuk masalah, malah ingin menghancurkan akidah umat Islam dengan ide atau gagasan moderasi.
OPINI
Oleh Nurul Bariyah
Aktivis Dakwah
Muslimahkaffahmedia.eu.org-Moderasi Beragama mulai digaungkan pemerintah beberapa tahun belakangan ini. Kali ini moderasi beragama telah menyasar pada para pelajar. Dilansir dari Republika.co.id (11/9/2024), bahwa istri presiden dan wapres gaungkan moderasi beragama kepada ratusan pelajar lintas agama. Kegiatan yang diadakan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dihadiri oleh para istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE), Kabinet Indonesia Maju (KIM). Tema yang diangkat adalah, “Cinta Tuhan dengan Mencintai Indonesia." Kegiatan juga dihadiri oleh 500 pelajar lintas agama dari sekolah Madrasah Aliyah (MA) dan SMA se-Kota Balikpapan.
Beberapa langkah sosialisasi moderasi beragama yang mereka lakukan yaitu: pertama, pengintegrasian kurikulum dengan menggabungkan konsep moderasi beragama ke dalam mata pelajaran seperti pendidikan agama Islam, Pancasila dan kewarganegaraan. Kedua, pengembangan karakter melalui kegiatan keagamaan. Contohnya, siswa diajak mempraktikkan sikap toleransi, menghargai pendapat, menghormati keragaman, dan yang terakhir adalah dialog lintas agama, berupa dialog atau kunjungan ke tempat ibadah agama lain. Ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman tentang toleransi beragama.
Sungguh sangat mengkhawatirkan, dengan dalih moderasi dan toleransi perusakan akidah para pelajar muslim masif dan terstruktur terus diaruskan. Tujuannya jelas, membuat para pelajar muslim menjadi bingung dengan akidahnya sendiri. Selanjutnya mereka rela melanggar aturan agama dan meninggalkan ketaatannya kepada Allah Swt..
Padahal, toleransi itu sendiri adalah sikap saling menghormati dan dengan tidak mengganggu ibadah agama lain, cukup sampai di situ. Bukan berarti karena alasan toleransi kita mau menggadaikan akidah kita. Menerima orang lain mengaduk-aduk dan merusak agama kita seenaknya, itu adalah hal yang salah, termasuk gagasan moderasi beragama ini.
Faktanya, di masyarakat hari ini agama sudah ditinggalkan jauh di belakang. Hal ini akibat paham sekularisme yang dijunjung tinggi. Mereka tak lagi mau diatur oleh agama, akhirnya terjadi banyak kerusakan di semua lini kehidupan. Mereka tak lagi peduli halal haram dilarang atau dibolehkan, semua bebas semaunya. Problem remaja dalam kenyataan hidup masyarakat juga semakin beraneka ragam. Hal itu dikarenakan hilangnya moral anak bangsa juga akidah yang telah ditinggalkan. Seperti perundungan, seks bebas, aborsi, narkoba, kriminalitas dan lain sebagainya.
Semestinya Islam lah yang menjadi solusi terbaik. Namun, alih-alih mencari solusi untuk masalah, malah ingin menghancurkan akidah umat Islam dengan ide atau gagasan moderasi.
Islam dengan tegas telah memberi batasan toleransi. Yakni, tidak boleh terjadi campur aduk aturan agama Islam dengan yang lain. Islam memiliki aturan dan hukum yang pasti, karena bersumber langsung dari Sang Pencipta yaitu Allah Swt.. Tidak ada yang diragukan mengenai itu, hukum dan aturan yang terbaik.
Sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-6:
“Katakanlah (Muhammad), wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, ... Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
Ketika ada ide atau gagasan moderasi beragama, maka sudah tentu melanggar isi Al-Qur'an. Karena Islam adalah agama yang tegas, ketika sesuatu dihukumi haram maka setiap muslim diperintahkan meninggalkannya, dan tidak boleh dilanggar.
Dalam Islam akidah menjadi dasar dan fondasi yang kuat dalam menjalani kehidupan. Akidah sudah dibangun sejak mereka kecil dengan diajarkan aturan-aturan agama Islam. Setiap keluarga muslim mendidik anak-anak mereka akidah Islam. Akidah harus dipegang teguh, hingga kuat tertanam dalam diri umat Islam, sehingga ketika ada yang mencoba meracuninya, mereka tidak akan terpengaruh.
Maka dari itu janganlah merusak akidah umat Islam hanya karena alasan toleransi. Hal yang aneh, mengaku cinta pada Tuhan, tapi melanggar aturan-Nya. Para pemuda Islam adalah kunci peradaban di masa datang. Oleh karena itu, mereka harus dibekali dengan ajaran agama yang kuat, yang mengakar dalam diri mereka. Janganlah dirusak dengan pemikiran liberalis yang terbukti menyebabkan kerusakan dimana-mana. Pemuda Islam yang taat dan berkepribadian tangguh akan menjadi penjaga umat dan memastikan hukum Allah berjalan di muka bumi.
Wallahualam bissawab.
Komentar
Posting Komentar