Goresan Tinta Literasi

 



PUISI 

Oleh Erlike Handayani, S.H.I. 



Muslimahkaffahmedia.eu.org, PUISI_Bait demi bait terukir indah

Mendobrak asa mengguncang dunia

Mengkritisi negeri tanpa lelah

Menuntun hati tanpa terbata


Dunia semakin buruk rupa

Tinta hitam menguak jiwa

Membelah aksara menghujam sirna

Bangkit dari ilusi fatamorgana 


Ujung tinta menusuk lembaran kertas

Memaki suasana menggores cerita

Menembus dunia tanpa berbatas

Syair terukir menyiksa luka


Ilmu berkesan di dalam lembaran

Berlabuh jauh ke negeri penghujat 

Goresan literasi sebagai tambatan

Mengajak insan menjadi taat


Lelah tangan menggenggam pena

Menorehkan kalimat dalam alinea 

Bertarung bait meninggalkan makna

Menjaga dunia dari pembelot negara


Goresan hitam terukir indah

Berkias pesan segudang cerita

Ayunkan tangan jangan kau lelah

Umat berpesan tentang perintah Allah


Semakin hari semakin riuh

Pesan terpancar mengejar gemuruh

Tetap tegar hempaskan rapuh 

Coretan tinta literasi semakin bertaruh


Peradaban kian mencekam

Sandaran hidup berperang menggila

Tertunduk ringkih dunia kelam

Terhasut rayu negeri wakanda 


Hempaskan terus goresan tinta

Hingga terkubur lembaran hina

Mengusut dengki hasrat manusia

Membongkar asa mendulang tahta


Ukiran tinta semakin menggila

Pecundang geram mengepalkan tangan 

Menyatukan dendam beserta luka

Mulut terbungkam literasi berbicara


Goyangkan jemarimu wahai penulis mabda 

Semarakkan cinta yang menoreh luka

Kubur takutmu di hadapan penguasa

Kalimat Allah akan membela


Ikatlah ilmu dengan tulisan

Pesan tersurat pejuang Islam 

Mengantarkan taat dan kemuliaan 

Berlepas dari dunia hitam


Wahai literasi dunia

Pacu jemarimu dengan titah-Nya 

Layangkan peluru tinta pesona

Menghunus tajam membunuh penentang-Nya


Bintan, 24 November 2024



"Ikatlah ilmu dengan tulisan" (HR. at-Thabarani)



#HappyNulis10Hari

#KelasAlumniAMK

#PenulisHebatAMK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan