Rasa Syukur
Maka kita bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita bersyukur, meluangkan waktu untuk beribadah dan takarub Ilallah atau malah rajin bermaksiat kepada-Nya?
MOTIVASI
Oleh Irma Hidayati, S.Pd.
Pegiat Dakwah
Muslimahkaffahmedia.eu.org- Firman Allah dalam (QS. lbrahim [14]: 7)
“Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.”
Allah telah menganugerahkan kepada manusia berbagai nikmat. Diantaranya nikmat iman, dan Islam. Allah berkenan memberitahu jalan-Nya yang benar dan lurus kepada kita. Dengan jalan tersebut kita bisa beribadah dan mengagungkan-Nya. Zikir yang kita lakukan merupakan wujud rasa syukur untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Nikmat penciptaan air, udara, hewan, dan tumbuhan juga patut disyukuri. Hakikat syukur adalah menampakkan nikmat-Nya, yang penggunaannya harus sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Jadi harus diketahui bahwa tujuan penciptaan itu semua sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah.
Selanjutnya nikmat fisik yang luar biasa, yaitu memiliki tubuh yang sehat. Wujud syukurnya adalah mengucapkan tahmid dengan lisan. Serta diwujudkan dengan menjaga kesehatan sesuai pola hidup Rasulullah saw.. Ada 5 hal yang dilakukan Rasulullah supaya sehat, yakni salat tahajud, salat subuh berjamaah di masjid, mengendalikan emosi, mengendalikan perut dan selalu jalan pada pagi hari.
Pernahkah menghitung nikmat kesehatan bila dinilai dengan uang? Ternyata sangat mahal harga kesehatan kita. Terbukti banyak orang kaya rela mengorbankan hartanya demi mengembalikan kesehatannya. Seharusnya kita menyadari betapa kayanya diri walaupun secara materi kekurangan. Demikianlah pantas jika Allah Swt. di dalam surah Ar-Rahman berkali-kali mengajukan pertanyaan retoris kepada kita, “Fa bi ayyi âlâ’i Rabbikumâ tukadzibân (Nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan)?
Maka kita bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita bersyukur, meluangkan waktu untuk beribadah dan takarub Ilallah atau malah rajin bermaksiat kepada-Nya? Berapa besar pengorbanan kita membela agama dan berinfak di jalan-Nya? atau harta milik-Nya dipergunakan untuk memuaskan syahwat dan kesenangan dunia yang sesaat saja?
Jika kita senantiasa bersyukur maka Allah akan menambah nikmat-Nya. Namun, jika kita kufur nikmat maka Allah akan mengazab kita. Bisa jadi Allah akan mengambil kesehatan, waktu luang kita secara berangsur-angsur. Bahkan kita bisa dijauhkan dari nikmatnya beribadah kepada-Nya. Atau Allah sengaja memberikan istidraj, yaitu diberi kenikmatan hanya di dunia saja, selanjutnya mengazabnya di akhirat. Na'uzubillah. Semoga kita senantiasa bersyukur agar terhindar dari dosa.
Dengan bersyukur maka banyak manfaat yang bisa didapatkan. Misalnya, hidup terasa lebih bahagia. Manusia hidup tidak lepas dari ujian. Ketika ujian datang menghampiri maka berpikirlah tentang besarnya nikmat Allah yang telah diberikan, jangan fokus pada masalah. Insyaallah hati akan menjadi lebih tenang. Selanjutnya cara pandang bisa lebih positif dan lebih mudah bahagia.
Manfaat selanjutnya, tidur menjadi lebih nyenyak. Seorang peneliti menemukan bahwa seseorang sebelum tidur menuangkan hal-hal yang disyukuri akan lebih cepat tertidur dan tidur lebih lama. Maka luangkan waktu 15 menit untuk mengingat hal-hal baik yang bisa kita syukuri.
Selain itu, menjaga diri selalu dalam kondisi syukur bisa meningkatkan kesehatan. Rasa syukur berkaitan erat dengan optimisme sehingga mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi lebih sehat. Sungguh kesehatan adalah karunia terindah dari Sang Pencipta.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui cara bersyukur kepada-Nya. Syukur itu bukan sekadar diucapkan lisan melalui tahmid semata, tapi merupakan kesadaran atas nikmat Allah yang diekspresikan secara lisan dan perbuatan. Menjadi penolong agama Allah adalah amal perbuatan terbaik saat ini. Karena sebagai manusia yang diamanahi menjaga bumi, maka kita harus taat kepada Sang Pemberi. Yaitu mengatur seluruh urusan manusia dengan syariat Allah bukan yang lainnya.
Inilah bukti syukur kita dengan memperjuangkan tegaknya hukum Islam di tengah umat. Agar tercipta keberkahan di bumi bagi seluruh umat manusia dan seluruh alam. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-A'raf ayat 96, " Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”
Wallahualam bissawab.
#HappyNulis10Hari
#KelasAlumniAMK
#PenulisHebatAMK
Komentar
Posting Komentar