Tentang Amal Perbuatan




Jangan hanya dagangan yang direkap untung ruginya, tetapi kita lupa merekap untung rugi amal perbuatan.

MOTIVASI 

Oleh Ummu Bintang Almustaniir 

Aktivis Muslimah 

Muslimahkaffahmedia-Terkadang kita lupa jika waktu terus berjalan. Tanpa kita sadari pula usia makin berkurang tanpa melakukan hal berarti dalam hidup ini. Apa akan seperti ini terus? Mungkin hal ini perlu menjadi renungan. Apakah hari-hari kita hanya sebuah rutinitas biasa dari bangun tidur sampai tidur lagi tanpa ada value? Atau kita akan menghabiskan hari-hari kita hanya untuk berjuang mencari materi saja? Atau kita habiskan waktu untuk bersantai ria karena kita termasuk orang yang tidak kekurangan dalam hidup? Apakah kita salah satu dari orang-orang apatis yang hanya menunggu kematian tanpa memperbaiki setiap amalan kita? Semoga saja tidak.


Perlu diingat, ya teman ... bahwa seharusnya setiap saat manusia selalu bermuhasabah diri. Esok hari mesti lebih baik dari hari ini. Setiap kali hendak memejamkan mata, ada baiknya kita merenung kembali tentang waktu yang sudah kita habiskan hari ini. Target-target apa yang harus kita capai dan belum terlaksana. Hitung dengan jari, sudah berapa banyak amalan saleh kita hari ini. Adakah kesalahan-kesalahan yang sudah kita lakukan, dosa-dosa apa saja yang sudah kita perbuat hari ini? Adakah orang-orang yang tanpa sengaja tersakiti setelah berinteraksi dengan kita? Bahkan niat buruk apa yang telah kita penjarakan dalam hati hari ini. Oke, semoga kita terhindar dari maksiat dan semua hal buruk lainnya. Pun dengan kemaksiatan yang tanpa kita sadari telah kita lakukan. Semuanya selalu mintakan ampun kepada Allah Swt.


Hidup memang mirip dengan matematika, ya Guys. Butuh perhitungan teliti jika kita tidak ingin merugi. Jangan hanya sibuk menghitung cuan, sampai lupa menghitung amalan-amalan kita. Jangan hanya dagangan yang direkap untung ruginya, tetapi kita lupa merekap untung rugi amal perbuatan. Ingat, di yaumulhisab kelak kita akan menghadapi hitung-hitungan yang ruwet bin njelimet. Kelak perhitungan amal kita bisa menghabiskan waktu cukup lama. Jangan sampai kita terjebak di dalamnya. Oleh karena itu, kita juga harus latihan berhitung tiap hari. Menghitung amal saleh kita, menghitung target-target baik kita, dan meminimalisasi amalan buruk.


Penulis bilang seperti ini bukan untuk menghakimi ya, bukan karena diri merasa si paling benar atau lebih baik dari yang lain. Sebenarnya diri juga sedang berpikir sudah sejauh mana aktivitas positif yang penulis lakukan. Sudah sampai mana penulis melakukan kewajiban amar makruf nahi mungkar, saling menasihati sesama muslim. Jangan-jangan masih jalan di tempat dan belum bergerak dalam menyampaikan yang hak dan menghalangi kebatilan. Sedangkan manusia yang tidak merugi adalah yang senantiasa beriman kepada Allah, selalu mengerjakan amal saleh, dan saling menasihati dalam kebaikan. Seperti yang tertera dalam QS. Al-Ashr ayat 1–3.


Nah, kemudian timbul pertanyaan, pernahkah terlintas dalam benak kita untuk menjadi beda dari manusia lain? Berbeda di sini dalam konteks yang lain, ya, seperti lebih banyak amalan baiknya, lebih terlihat aktivitas dakwahnya, serta lebih bernilai di hadapan Allah tentunya. Sekali lagi perlu digarisbawahi bahwa berbeda di sini adalah setingkat lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah Swt., tidak usah muluk-muluk beberapa tingkat, hanya sedikit. Seharusnya ada keinginan itu. Lalu apa yang membuat kita menjadi manusia yang lebih tinggi derajatnya di antara manusia lain? Tentu saja dengan iman dan takwa. Ya Allah, jangan biarkan kami menjadi manusia yang merugi. Ampuni segala kelalaian kami dan selalu tunjukkan jalan yang lurus kepada kami. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.


#Happymenulis10hari

#KelasAlumniAmk

#PenulisHebatAmk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan