Tiket Ibu Menuju Surga



 Semakin banyak mengaji dan menikmati perannya, mencintai dan mengasihi keluarga, insyaallah akan menjadi tiket menuju surganya Allah.

MOTIVASI 


Oleh Ummu Bintang Almustaniir 

Aktivis Muslimah 



Muslimahkaffahmedia.eu.org-Rasa lelah seorang ibu insyaallah akan menjadi wasilah meraih surga. Kita tahu jika ibu yang baik akan selalu melakukan hal-hal terbaik untuk kepentingan anak-anak dan keluarganya. Ibarat kata, tidak ada di dunia ini ibu waras yang tega menjerumuskan anaknya.


Namun mendidik anak di era kapitalis sekuler layaknya hari ini tidaklah mudah. Berbagai aral melintang menyulitkan posisi ibu sebagai ummun warabatulbait. Sudahlah berusaha semaksimal mungkin membekali anak-anak dengan tsaqofah Islam, tetapi ada saja godaan dari dunia luar yang mengganggu proses perkembangan anak-anak, khususnya anak remaja.


Padahal pekerjaan seorang ibu sangatlah banyak. Tak hanya tentang anak, masih ada urusan domestik dan beragam aktivitas lain yang menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Kewajiban ibu sebagai istri, kewajiban ibu mengasuh dan membersamai buah hati, dan kewajiban ibu sebagai hamba Allah terkait dengan aktivitas dakwah. Sungguh tidak dapat dipandang remeh. 


Apalagi dalam dunia kapitalis, sering kali seorang ibu terpaksa merangkap sebagai pencari nafkah. Lebih tepatnya sebagai penunjang terpenuhinya kebutuhan rumah tangga. Sebab tugas pencari nafkah tetaplah tugas seorang ayah yang tidak dapat dialihfungsikan. Seorang ibu seharusnya hanya membantu saja. Tentu butuh effort yang tinggi untuk menjalani peran multiskill tersebut.


Maka tak heran jika banyak kasus ibu depresi menghadapi kerumitan hidup. Tidak hanya mengalami kesulitan mendidik anak, tetapi juga kesulitan dalam mengatur hal lainnya. Sebab kondisi lingkungan dan sistem tidak memudahkan pekerjaan seorang ibu. Bagaimana tidak? Seorang ibu sudah bersusah payah mendidik dengan baik. Eh, begitu terjun di masyarakat teracuni dengan situasi dan kondisi yang kontradiktif. Kesulitan ini semakin kompleks ketika ibu tidak paham dengan konsep hidupnya sebagai hamba Allah.


Sebagai ibu, kita harus terus menambah ilmu agar tidak salah dalam mengarahkan anak-anaknya. Lihat saja fakta di lapangan, begitu banyak perempuan yang kurang mempersiapkan diri menjadi seorang istri dan seorang ibu. Bisa dibilang hanya modal nekat saja. Maka seiring berjalannya waktu, para ibu harus semakin meningkatkan kualitas diri agar dapat berperan semaksimal mungkin menjadi pendidik generasi. 


Lalu dengan cara apa ibu upgrade diri? Tentu saja semakin banyak belajar dan mengaji. Pertama, sebagai seorang muslimah kita harus menetapkan apa yang seharusnya menjadi standar dalam mengasuh dan mendidik anak. Sebab kita beragama Islam, maka patokan untuk pengasuhan dan pendidikan anak haruslah berstandar pada agama Islam. Untuk selanjutnya ibu harus memahami konsep Islamnya. Allah Swt. berfirman dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 56, "Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku."

Ayat tersebut mengandung makna yang mendalam terkait dengan penciptaan manusia, bahwa tugas manusia adalah beribadah kepada Allah. Dalam Islam, segala aktivitas yang ibu lakukan hendaknya diniatkan untuk ibadah kepada Allah. Tak terkecuali susah payahnya peran ibu dalam mendidik anak, pun dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Niatkan ikhlas karena Allah. Niscaya apa yang ibu lakukan akan menjadi berkah dan insyaallah berpahala.


Maka jangan khawatir jika kita merasa lelah dan capek menjalankan peran sebagai ibu. Islam telah memuliakan kedudukan seorang ibu. Ibu adalah sumber kasih sayang yang tidak dapat tergantikan oleh siapa pun. Kesabarannya dalam mengandung, melahirkan, dan menyusui. Ibu adalah panutan, madrasah pertama bagi anak-anak. Sudah sepantasnya jika semakin banyak mengaji dan menikmati perannya, mencintai dan mengasihi keluarga, insyaallah akan menjadi tiket menuju surganya Allah. Tetaplah bersabar, semangat dalam belajar, dan menjalankan peran ibu. Ada banyak poin yang akan ibu dapatkan, insyaallah.


#HappyNulis10Hari

#KelasAlumniAMK

#PenulisHebatAMK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan