When There is No Tomorrow
MOTIVASI
Oleh Arda Sya'roni
Aktivis Muslimah
Muslimahkaffahmedia.eu.org-When there is no tomorrow, sebuah slogan perusahaan jasa pengiriman terbesar di dunia. Slogan ini bila diterjemahkan adalah ketika tak ada hari esok. Slogan ini merupakan janji dari perusahaan jasa pengiriman tersebut bahwa paket yang dipercayakan kepadanya akan diproses pada hari yang sama, karena akan terlambat bila dikirim besok. Slogan ini bermakna memberikan kepercayaan bagi para pengguna jasa, agar percaya sepenuhnya bahwa paket mereka akan sampai tujuan dan tepat waktu.
Berbicara tentang hari esok, manusia memang tak pernah tahu apa yang terjadi esok karena semua masih menjadi misteri Illahi. Tugas manusia hanyalah menjalani apa yang terjadi hari ini, sembari memperbaiki apa yang telah terjadi kemarin. Kemarin hanyalah sebuah cerita masa lalu yang tak mungkin bisa kita putar kembali, dan sebuah pembelajaran tentang apa yang perlu diperbaiki dan dipelajari. Sedangkan hari ini adalah sebuah kenyamanan yang harus dihadapi. Meski mungkin kemarin kenyataan itu tak sesuai perencanaan dan pengharapan, tetapi akan memberi perubahan hidup di masa depan.
Manusia Cerdas
Selaras dengan slogan perusahaan jasa pengiriman tersebut, Islam memandang pentingnya memikirkan hari esok. Memang kita tidak perlu merisaukan perihal rezeki hari esok, karena Allah sudah menjamin setiap hamba-Nya. Namun, perihal kematian yang akan menjemput kita suatu saat nanti, itulah yang harus dipikirkan dengan serius. Manusia cerdas menurut Islam adalah yang sering mengingat kematian dan mempersiapkan akhiratnya. Sebuah hadis dari Bukhari menyebutkan, “Barangsiapa yang banyak mengingat kematian maka dimuliakan dengan tiga hal; bersegera tobat, puas hati, dan semangat ibadah, dan barangsiapa yang lupa kematian diberikan hukuman dengan tiga hal; menunda tobat, tidak rida dengan keadaan dan malas ibadah.”
Bila kita lihat saat ini begitu banyak manusia yang disibukkan dengan bagaimana hidup enak, mengejar dunia hingga lelah, bahkan berani menerjang perkara haram. Berlomba-lomba dan tak mau ada yang kalah untuk menjadi yang terbaik. Namun, mereka lupa untuk menyiapkan diri bagaimana menghadapi kematian yang enak, dapat selamat dari siksa kubur dan siksa neraka sehingga mampu menjawab semua pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dengan lantang .
Betapa kita terlena oleh kenikmatan dunia hingga lupa memperbanyak bekal menuju perjalanan abadi di akhirat. Sibuk mengumpulkan harta, mencari pujian sana sini, memperebutkan tahta dan jabatan, serta sibuk menyaksikan gemerlap perhiasan dunia hingga tanpa disadari telah tiba waktunya untuk pulang. Tiada lagi hari esok. Tiada lagi amal yang bisa dilakukan. Sungguh, waktunya terbuang sia-sia dan pulang dengan tangan hampa, tanpa ada amal kebaikan yang dipersembahkan.
Padahal, ketika telah tiba kita berpulang, tak peduli dimana, sedang apa, siap atau tidak, ajal akan tetap menghampiri. Hal ini termaktub dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 78, "Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh."
When there is no tomorrow, what should I do?
Detik demi detik bergulir perlahan, melangkah ke depan meninggalkan hari kemarin dan kenangan yang tertinggal, menuju hari esok yang penuh misteri. Imam Syafi'i pernah mengatakan, ”Ketika engkau sudah berada di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlari kecillah. Jika kamu lelah, maka berjalanlah. Jika itupun tidak mampu, merangkaklah. Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti.”
Begitu banyak ahli kubur yang memohon dikembalikan ke dunia hanya sekadar untuk bersedekah, berbuat kebaikan dan taat pada perintah Allah dan Rasul. Oleh karena itu jangan sia-siakan waktu yang kita miliki hari ini, karena belum tentu kita bertemu hari esok. Ketika kita tahu tak ada lagi hari esok mungkin kita akan terus bersujud bertaubat memohon ampunan-Nya. Namun sayangnya, kita masih tak peduli ada atau tidak hari esok, kita masih saja terus berkubang dalam kemaksiatan dan berlagak seolah waktu yang kita miliki masih panjang.
Wallahualam bissawab.
Sidoarjo, 23 Oktober 2024
#HappyNulis10Hari
#KelasAlumniAMK
#PenulisHebatAMK
Komentar
Posting Komentar