Zaim Terindu

 


PUISI 

Oleh Erlike Handayani, S.H.I.

Pemerhati Remaja 


Muslimahkaffajmedia.eu.org-Dunia terhampar fatamorgana 

Berbalut kusut tali kehidupan 

Mendulang amanah dan petualangan

Menjadikan insan berkalung iman


Tanganmu sungguhlah perkasa

Murka menghadang pembelot negara 

Sengsara jiwa sengsara harta

Demi mulianya Islam dicinta


Dunia tak sebaik dulu lagi

Asa kemenangan tetap dinanti 

Meski payah tangan payah kaki

Kendali Allah penyemangat diri


Rindu bak terkalang hampa

Namamu terpatri nubari

Engkau zaim insan semesta

Rasul umat

kekasih Azza wa Jalla 


Perangmu sungguh hebat bersiasat

Musuh Islam tertumpas laknat

Menyerang dan berjuang bagaikan kilat

Melaju menderu bersama para sahabat


Langit merah berselimut debu

Pedang berkilau menghadap langit

Kalimat tauhid mengharu biru

Semangat perang berkobar dan bangkit


Wahai Rasulullah...


Lelaki yang gagah perkasa

Zaim umat pembela negara

Tak pernah lelah mengukir cinta

Menyatukan Islam untuk hidup bersama di surga 


Cintamu sungguh bermakna

Menyejukkan hati penghuni dunia 

Tak pandang kasta tak pandang tahta

Menabur Islam di hati para pembela


Perjuanganmu tidaklah mudah

Menyadarkan umat bersandar murka

Sasaran dakwah di lingkungan Ka'bah 

Agar Islam menyadarkan hati dan jiwa


Tantangan demi tantangan selalu menghampiri 

Hati tak goyah meski dicaci maki

Tetap berupaya menguatkan diri

Serta berserah pada Ilahi Rabbi 


Ya Rasulullah...


Meskipun ragamu tak lagi di sisi

Namun namamu menyelimuti dunia

Tumbuhkan semangat juang dan cinta kami

Agar syariat Islam tetap terjaga


Semakin hari negara semakin menggila

Pemimpin umat tak lagi bijaksana

Teringat kepayahanmu menyatukan dunia

Maafkan umatmu, wahai Rasul selalu lalai dalam dakwahnya


Ingin rasanya bangkit seperti dulu

Cinta dan taat bercampur rindu

Mengubur amarah dan hawa nafsu

Demi kemuliaanmu, wahai zaim yang dirindu 


Harapan dan cinta dipintal kembali

Syariat Islam berkalung sajadah juang 

Mengajak umat menyadarkan diri

Mengembalikan kiprah Islam yang hampir terbuang


Wahai zaim terindu

Sambutlah doa dan harap kami

Hidup dengan Islam 

hidup dengan rida Ilahi

 

"Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk kamu. Seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu, kamu melaknati mereka dan mereka melaknati kamu." (H.R. Muslim)


Bintan, 22 November 2024


*)Zaim=Pemimpin (KBBI)


#HappyNulis10Hari

#KelasAlumniAMK

#PenulisHebatAMK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan