Predator Anak Bertebaran, Apakah Upaya Kita?


 

Mengapa makin hari makin banyak bermunculan predator-predator anak?

OPINI 

Oleh Nurul Bariyah 

Aktivis Muslimah


Muslimahkaffahmedia.eu.org, OPINI_Allah Subhanahu waa Ta’ala berfirman: “Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (TQS. Al-Ma’idah, ayat 32)


Berdasar ayat di atas, maka membunuh adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt. Membunuh seseorang, diibaratkan seperti membunuh semua manusia dan berbuat kerusakan di muka bumi. Manusia adalah makhluk mulia, maka nyawa setiap manusia sangat berharga.


Berbagai Peristiwa Kekerasan yang Dialami Anak


Namun apa yang terjadi sekarang ini, sangatlah memilukan. Pembunuhan dan tindak kekerasan terhadap manusia, sering kali berulang. Bahkan anak-anak yang belum berdosa pun sering menjadi korban. Dilansir dari kompas.id (17/11/2024), diberitakan peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa seorang anak berinisial DCN (7) di Banyuwangi Jawa Timur. Peristiwa itu terjadi ketika korban pulang sekolah sendirian pada Rabu (14/11/2024) ditunggu, namun tak kunjung datang. Sang ibu kemudian menyusuri jalan yang dilalui, dibantu pihak sekolah, berselang kemudian mereka menemukan korban yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Diduga korban selain dibunuh, juga dirudak paksa oleh pelaku.


Peristiwa ini, bukan yang pertama dan yang terakhir. Kejadian serupa juga banyak terjadi di berbagai daerah. Seperti pemerkosaan anak umur 14 tahun terjadi di Aceh. Pemerkosaan dilakukan oleh lebih dari 1 orang, bahkan melibatkan seorang wanita sebagai perantara. Kemudian ada juga seorang petani di NTT memerkosa anak di bawah umur yang masih terhitung kerabatnya dan masih banyak lagi kejadian yang serupa. Seakan sudah jadi hal yang lumrah.


Mengapa makin hari makin banyak bermunculan predator-predator anak? Jika kejadiannya satu dua dan tidak berulang mungkin bisa kita salahkan individu yang rusak. Tetapi kejadiannya banyak dan terus berulang, bahkan makin mengerikan. Berarti kerusakannya bukan hanya di tataran individu semata, tetapi sudah sistematis. Artinya sistem hari ini, yang memunculkan ketidakamanan dan kerusakan. Terutama kerusakan sosial, moral, juga lingkungan 


Hal ini, tidak dapat dimungkiri lagi akibat penerapan sistem yang salah, yaitu sistem kapitalis sekuler. Sistem yang mengakses pemisahan agama dari kehidupan. Bebas melakukan apa pun, termasuk melanggar aturan agama dan meninggikan nilai materi di atas segalanya.


Maka jika dikaitkan dengan banyaknya kekerasan seksual pada anak adalah akibat kerusakan mental dan pikiran. Yang dipicu karena tontonan yang tidak baik ataupun lainnya. Siapa pun hari ini, mudah mengakses film dan gambar pornografi. Efeknya adalah pemenuhan atas gejolak syahwat pun disalurkan dengan cara yang salah dan penyalurannya pun dengan orang yang salah. Tidak ada lagi benteng yang menahan untuk tidak berbuat dosa. Akibat jauhnya diri dari Tuhan.


Secara tidak langsung anak-anak adalah korban dari sistem yang rusak ini. Tidak adanya hukuman yang berat bagi pelaku, membuat peristiwa semacam ini terus berulang. Situs-situs pornografi dengan mudah didapat. Perempuan-perempuan berkeliaran di mana-mana dengan aurat yang terbuka. Para lelaki tidak dapat menjaga syahwatnya dengan baik. Seks bebas, minuman keras pun dihalalkan dan peredaran mudah didapatkan. Apalagi kebaikan yang diharap dari sistem ini?


Seorang penulis Amerika David James Pelzer mengatakan : “Masa kecil harus riang, bermain di bawah sinar matahari, tidak menjalani mimpi buruk dalam kegelapan jiwa.” Namun semua itu kini sirna, anak-anak mengalami mimpi buruk.


Orang tua hari ini, menjadi khawatir akan keselamatan dan keamanan anaknya. Semua itu akibat maraknya para predator anak. Anak-anak yang seharusnya berada pada masa yang menyenangkan, dirusak dan disakiti oleh manusia-manusia durjana yang dikuasai nafsu setan.


Menemukan Sistem dan Solusi Terbaik


Kekhawatiran kian menyelimuti hati orang tua, lalu apa yang bisa kita upayakan? Kita membutuhkan sistem yang tegas dalam menghadapi semua ini. Tak boleh dibiarkan tenggelam dalam situasi seperti ini terus. Sistem yang kuat dengan tegas akan melindungi semua rakyat di semua kalangan tanpa pandang bulu. Islam adalah satu-satunya sistem yang memiliki semua itu. 


Sistem kapitalis dan liberalis sudah jelas menemukan kegagalan, maka harus segera ditinggalkan. Kembali kepada sistem Islam sebagai sebuah solusi dengan sepenuhnya keyakinan.


Islam menjaga dan melindungi anak dengan baik. Tiga pilar perlindungan anak mulai dari keluarga, masyarakat, dan negara. Anak adalah amanah yang diberikan Allah kepada orang tua. Oleh karena itu, mereka berhak untuk dijaga, dilindungi, dan dididik. Orang tua mempunyai kewajiban memastikan anak-anaknya dalam keadaan yang aman dan nyaman. Juga Memberi perlindungan dan kasih sayang sepenuhnya.


Pilar yang kedua adalah masyarakat. Masyarakat yang kondusif dan saling menjaga dalam Islam akan sangat berpengaruh. Masyarakat dalam sistem Islam mempunyai prinsip amar makruf nahi mungkar dan saling peduli. Apabila ada sesuatu yang mencurigakan dan melanggar aturan, mereka tidak segan untuk menegur. Islam juga memiliki standar pergaulan yang tidak boleh dilanggar, antara yang mahram dan bukan mahram.


Aturan negara memberikan aturan perlindungan anak dari kejahatan orang-orang tak bermoral dengan memberi sanksi yang tegas kepada pelaku kejahatan. Sehingga menimbulkan efek jera kepada pelaku dan orang lain di sekitarnya. Setiap pelaku kejahatan seksual dalam Islam akan dicambuk sampai mati atau dijatuhkan dari gedung tinggi di depan khalayak ramai.


Bukan kejam, tapi lihatlah efek yang dirasakan korban kekerasan seksual maupun keluarga korban. Betapa hancurnya hidup mereka, seumur hidupnya trauma menyelimuti. Maka hukuman ini adalah setimpal dan pasti akan membawa orang-orang yang melihatnya menjadi takut. Juga diharapkan tidak terjadi kejahatan serupa di kemudian hari. 


Perbuatan baik kepada anak, di akhirat kelak akan mendapat pahala di sisi Allah Swt. Memenuhi hak setiap anak seperti hak untuk tumbuh dan berkembang, hak mendapat perlindungan dan penjagaan, hak mendapat pendidikan dan masih banyak lagi.


Maka sudah saatnya kita membuang sistem kapitalis-sekuler. Selanjutnya menerapkan Islam secara kafah, insyaallah berkah.


Wallahu alam bishawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan