Palestina Memanggilmu, Aynal Muslimun?

 


PUISI 

Karya N' Aenirahmah 

Pegiat Literasi


Muslimahkaffahmedia.eu.org_Berpuluh tahun sudah, Zionis Yahudi merampas kesucian al-Quds

77 tahun bukan waktu yang sebentar bagi perjuangan mengembalikan kemerdekaan Palestina 

Harta, tenaga, jiwa, dan nyawa sudah dipertaruhkan

Namun, apalah daya Palestina melawan kekuatan sekutu yang besar 

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Saat ini satu warsa telah berlalu 

Gempuran Zionis Yahudi belum menandakan signal akan berlalu

Jalur Gaza pun menjadi target incaran genosida 

Rumah dan fasilitas umum tiada yang tersisa

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Setiap hari berjatuhan korban

Ribuan nyawa sudah melayang

Ratusan jiwa mengalami luka

Ribuan jiwa menderita kelaparan

Tak peduli orang tua, perempuan, anak-anak, dan bayi tak berdosa

Semua menjadi korban kebiadaban Zionis Yahudi durjana

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Tak ada lampu yang menerangi di tengah gelapnya malam

Tak ada makanan untuk mengganjal di tengah melilitnya rasa lapar

Terpaksa memakan rerumputan, bahkan pakan hewan

Musuh sengaja menciptakan kelaparan 

Blokade dan pengepungan menjadi ancaman baru selain rudal, bom, dan mesin perang

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Rintihannya terdengar pilu

Jeritannya mengiris kalbu

Tangisan dan air mata menyayat hati

Darahnya mengalir tumpah membasahi bumi nan suci

Mayat bergeletakan di pinggiran jalan

Mereka tak bisa lari  menyelamatkan diri, terkepung mahluk tak berperikemanusiaan

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Kemana para penguasa negeri kaum muslimin?

Kemana para pemimpin Arab?

Kenapa kalian tetap bergeming? 

Apakah kalian tuli dan buta?

Palestina tidak butuh kutukan dan kecaman

Narasi penuh kepura-puraan, bahkan hanya sekedar pencitraan 

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Perumpamaan kaum mukmin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi, bahu-membahu, ibarat satu tubuh  koyak oleh ide nasionalisme  Barat yang menikam

Kapitalisme racun yang membuat hilangnya rasa kaum muslimin tentang sakitnya penderitaan Palestina

Materialisme mengalihkan tujuan kehidupan 

Tetap terlelap walaupun saudaranya menderita

Sekularisme  membuat dunia gelap, dipenuhi para penguasa durjana 

Bangunlah dari tidur panjangmu wahai muslimin

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Bagai buih di samudera 

Miliaran muslim tak mampu membela

Menyaksikan tanah mulia dinista

Zionis Yahudi sang durjana

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Tak butuh retorika dan pemanis kata-kata 

Palestina butuh bukti nyata

Memanggul senjata gelorakan jihad

Hanya jihad yang membuat penjajah terperangah

Lari kocar-kacir, tunggang-langgang, hengkang dalam kehinaan

Palestina memanggilmu! 

Aynal Muslimun?


Bukan solusi dua negara

Apalagi berharap kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa

Bukan pula menanti para penguasa Arab menaruh iba

Mereka hanya bisa beretorika, tanpa aksi nyata

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Harapan itu ada pada pemimpin umat terpercaya

Sebagaimana Bisyarah Rasul-Nya 

Hanya khalifah yang bisa menjadi junnah dan penjaga

Umat akan kembali mulia

Berjihad di belakangnya

Palestina memanggilmu!

Aynal Muslimun?


Zionis Yahudi hanya mengenal satu kata

Serangan militer harus dilawan dengan militer pula

Sebagaimana firman-Nya:

"Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, tetapi janganlah kalian melampaui batas, karena sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Al-Baqarah : 190)


Palestina butuh seorang kesatria 

Pemimpin yang bisa menyatukan seluruh umat Islam dunia

Menyatukan langkah perlawanan

Menenggelamkan kedzaliman 

Pemimpin yang bertindak sebagai Junnah

Pemimpin yang menjadi perisai umat berjuang di belakangnya

Rasulullah saw. bersabda: 

"Imam (Khalifah) adalah perisai, orang-orang berperang di belakang dia dan menjadikan dirinya sebagai pelindung." (HR Muslim)


Rapatkan barisan

Songsong datangnya perisai umat

Dakwah dan jihad pilihan tepat

Segeralah bersatu dalam perjuangan menuju kemenangan Islam 


Takbir!

Allohu Akbar!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan