LA Membara, Kesombongan Membawa Petaka
Tak ada yang sulit bagi Allah, sumpah serapah itu kembali kepada yang empunya ucapan. Akhirnya petaka datang akibat kesombongan.
OPINI
Oleh Yani Ummu Qutuz
Pegiat Literasi
Muslimahkaffahmedia.eu.org,OPINI_Los Angeles (LA) adalah kota di California, Amerika Serikat (AS) yang memiliki julukan City of Angels atau kotanya para malaikat. Los Angeles merupakan pusat dunia bisnis, perdagangan internasional, hiburan, budaya, mode, ilmu pengetahuan, media, teknologi, dan ekonomi dunia.
Los Angeles, kota dengan iklim yang hangat dan cerah membuat banyak orang betah tinggal di kota ini. LA juga dikenal dengan budaya kemewahan, dunia selebritas, dan industri filmnya sehingga identik dengan dunia Hollywood. Kota yang luas di California ini terletak dekat dengan beberapa spot Hollywood yang terkenal seperti Beverly Hills, Santa Monika, Venice, dan west Hollywood
Namun, kemewahan yang begitu memikat akhirnya luluh lantah akibat jilatan api yang begitu dahsyat sejak Selasa (7-1-2025).
Kronologi Terjadinya Kebakaran
Mengutip kompas.com (13-1-2025), kebakaran hutan hebat melanda wilayah Los Angeles pada Selasa (7-1-2025). Api meluas dengan cepat hingga menghanguskan 1000 rumah dan merenggut nyawa sebanyak 24 orang. Sekitar 70.000 orang mengungsi akibat kobaran api yang melumat habis rumah dan pertokoan.
Kebakaran begitu cepat merembet di pemukiman elite Pacific Palisades sebuah kawasan favorit bagi selebritas Hollywood. Hal ini dipicu oleh angin Santa Ana yang mampu memberikan dampak hebat memperparah kebakaran hutan. Angin ini bukan saja mengeringkan vegetasi, juga berfungsi menyebarkan api dengan cara memantik nyala api.
Di titik api Pelisades Fire dan Easton Fire pada kebakaran LA, angin kencang memiliki peran penting dalam memperburuk situasi. Dengan kecepatan angin 110 km/jam memungkinkan bara api menjalar dengan cepat membakar semak kering.
Luas Wilayah Kebakaran
Kobaran api terus berlanjut selama seminggu, menghancurkan wilayah Pacific Palisades seluas 16.000 hektare. Kebakaran pun merambah ke Altadena di sebelah utara Los Angeles. Total luas yang terbakar 108 kilometer persegi, hampir seluas wilayah San Fransisco.
Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD), Jim McDonnell mengungkapkan bahwa apa yang mereka lihat di sana selama 24 jam terakhir belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejumlah selebritas Hollywood seperti Mandy Moore, Cary Elwes, dan Paris Hilton mengalami kerugian yang tidak sedikit. Kediaman Billy Crystal seorang aktor, penulis, produser, komedian, dan sutradara film di Amerika, pun tak luput menjadi korban lumatan si jago merah. Mereka telah tinggal di rumah tersebut selama 45 tahun, banyak kenangan yang tak pernah bisa dilupakan, dikutip dari Associated Press.
Kerugian Akibat Kebakaran
Kebakaran hebat yang menghancurleburkan Los Angeles, California, diperkirakan hampir mencapai Rp1.000 triliun. Jumlah yang sangat besar, tiga kali lipat dari bantuan AS untuk operasi militer Israel.
Seperti yang kita ketahui AS sangat konsern dalam memberikan bantuan untuk operasi militer Israel guna melakukan genosida terhadap rakyat Gaza, Palestina. Senilai lebih dari 22 miliar dolar AS atau sekitar Rp356,8 triliun telah digelontorkan AS untuk membantai saudara kita. (Republika.com, 12-1-2025)
Namun, itu semua tidak seberapa dibandingkan dengan kerugian kebakaran Los Angeles yang mencapai hampir tiga kali lipat. Itulah balasan langsung dari Allah atas kejahatan AS dalam mendukung genosida yang dilakukan Israel atas rakyat Palestina.
Kesombongan Membawa Petaka
Sebelum kebakaran Los Angeles terjadi, Donald Trump, Presiden terpilih Amerika Serikat melontarkan sumpah serapah akan menerakakan Timur Tengah, jika Hamas tidak membebaskan semua sandera Israel yang ditawan.
Buntut dari ancamannya tersebut, pada hari yang sama (7-1-2025) kebakaran mengerikan terjadi di Los Angeles. Banyak media asing menggambarkan kebakaran Los Angeles seperti “neraka”. Tak ada yang sulit bagi Allah, sumpah serapah itu kembali kepada yang empunya ucapan. Akhirnya petaka datang akibat kesombongan. (SindoNews.com, 12-1-2025)
Menyikapi Musibah
Musibah adalah segala sesuatu yang dibenci yang menimpa manusia. Kejadian apa pun yang terjadi pada manusia baik itu hal kecil ataupun besar yang manusia benci itu disebut musibah. Bukan saja gempa bumi, banjir, gunung meletus, kebakaran hebat, dan sebagainya, bahkan mati lampu pun termasuk musibah.
Dalam kitab Al Marosil Imam Abu Daud menceritakan bahwa pada suatu malam Rasulullah sedang bersama Aisyah, tiba-tiba lampu padam. Lalu beliau mengucapkan innalillahi wainna ilaihi raji'un (kalimat istirja), hal ini membuat Aisyah heran dan bertanya, wahai Rasul itu hanya lampu saja, mengapa engkau mengucapkan innalillahi wainna ilaihi raji'un. Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Aisyah, setiap keburukan yang menimpa seorang muslim itu adalah musibah.”
Kebakaran LA, Musibah atau Azab
Secara umum untuk mengetahui bahwa kejadian yang menimpa kita itu musibah atau azab adalah dengan melihat rekam jejak sebelum kejadian. Jika sebelum terjadi musibah, individu, kelompok, atau negara itu beriman dan taat kepada Allah, maka bencana yang menimpa mereka disebut musibah. Musibah itu menjadi ujian supaya manusia bersabar dan akan meningkatkan derajat takwa di sisi Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 155:
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Sebaliknya, jika rekam jejak sebelum kejadian itu buruk, seperti orang atau komunitas tersebut gemar mabuk-mabukan, pergaulan bebas, zalim, dan sebagainya, maka musibah yang menimpa boleh jadi itu adalah azab. Allah Swt. berfirman dalam surah Al A’raf ayat 96, artinya:
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.”
Dengan merujuk pada kriteria suatu kejadian disebut musibah atau azab, maka kita bisa menyimpulkan bahwa kebakaran yang menimpa Los Angeles, California, itu adalah azab. Apalagi bencana tersebut terjadi tak lama setelah Trump mengeluarkan ancaman akan membuat bumi Palestina seperti neraka jika tidak membebaskan tawanan Israel.
Khatimah
Allah membayar kontan kesombongan Donald Trump atas sumpah serapahnya, juga atas berbagai kebijakannya yang mendukung genosida terhadap rakyat Gaza Palestina. Hal ini juga menunjukkan bahwa pertolongan Allah itu dekat bagi orang-orang yang beriman dan berjuang untuk menegakkan kembali kemuliaan Islam dan kaum muslimin. Tidakkah kita tergerak untuk memperjuangkan Islam? Wallahualam bissawab.
Komentar
Posting Komentar