Aksi Bela Palestina Membahana di Tanah Sunda

 


Dalam aksi ini peserta mengutuk kebiadaban Zionis Israel terhadap bangsa Palestina.

OPINI 

Oleh Yani Ummu Qutuz 

Pegiat Literasi 


Muslimahkaffahmedia.eu.org-Rintik gerimis turun membasahi peserta aksi Bela Palestina. Namun hal itu tidak menyurutkan langkah peserta aksi untuk menyuarakan pembelaannya terhadap saudara muslim di Palestina. Turunnya hujan menjadi tanda keberkahan acara ini.


Tak kurang dari 10.000 kaum muslimin dari berbagai penjuru Jawa Barat berkumpul di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Ahad (2-2-2025). Aksi Bela Palestina ini digelar oleh Forum Ulama, Tokoh, dan Advokat (FUTA) Kota Bandung, dengan tema “Rajab, Isra’ Mi’raj, dan Bebaskan Palestina (Gaza dan Al Aqsha)."


Dalam aksi ini peserta mengutuk kebiadaban Zionis Israel terhadap bangsa Palestina. Peserta juga menuntut negeri kaum muslimin seperti Indonesia untuk mengirimkan pasukan membela Palestina dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.


Massa aksi mulai memadati area Pusdai, Bandung, Jabar, sejak masih gulita menjelang subuh. Semangat mereka begitu membara, terbukti massa terus berdatangan saat matahari mulai menyembul di ufuk timur. Tidak berselang lama, peserta mulai menyemut memadati jalan Citarum hingga Mesjid Istikomah.


Massa aksi mulai bergerak menuju Gedung Sate, mereka terus meneriakkan "Free, Free Palestine. with Jihad and Khilafah! Bebaskan Palestina dengan Jihad dan Khilafah!" Pekik takbir pun terus membahana mengiringi long march. Tak tampak wajah-wajah loyo dan kusam, akibat perjalanan jauh yang mereka tempuh. Yang terlihat hanya wajah berseri dan penuh harapan, yang mereka tunjukkan sebagai bukti perjuangan mendukung rakyat Palestina.


Untuk keberkahan aksi, dibuka dengan lantunan ayat suci Al Qur’an yang dibacakan oleh ustadz Yosep. Dilanjutkan dengan orasi yang disampaikan oleh beberapa tokoh ulama di Jawa Barat. 


Orasi pertama disampaikan oleh Ustadz Taufik Abdul Karim perwakilan ulama Kota Bandung. Beliau menyampaikan kutipan surah Al Baqarah ayat 208, yang berbunyi orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rida terhadap kaum muslimin sampai kita mengikuti ajaran mereka. Begitu pula dengan entitas Zionis Yahudi yang ada saat ini, mereka tidak akan pernah merelakan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.


Lalu, ada Ustadz Mukhlis perwakilan ulama Sukabumi. Beliau menyatakan bahwa kita saat ini menggelorakan semangat membela Palestina karena ini adalah perkara akidah, yang urusannya langsung dengan Allah. Kaum muslimin juga haram terpecah belah, bahkan wajib menyerukan solusi jihad dan Khilafah untuk Palestina, juga solusi untuk seluruh permasalahan kaum muslimin yang lainnya.


Semua ulama yang hadir sepakat bahwa yang menyebabkan muslimin Palestina menderita adalah penguasaan bangsa kafir, dan bercerai berainya kaum muslimin dunia. Solusi dua negara adalah solusi bathil, yang merupakan agenda Barat. Para penguasa negeri muslim menjadi antek-antek Barat, sehingga tidak mau mengirimkan pasukannya untuk membela Palestina.


Oleh karena itu, tegaknya Khilafah merupakan kewajiban yang akan mewujudkan kebaikan bagi seluruh alam, rahmatan lil alamin. Khilafah akan mampu membebaskan negeri-negeri kaum muslimin dari penjajahan, dan menyatukannya dalam kekuasaan Islam. Membangun tata dunia baru yang adil dan sejahtera karena para Khalifah menjadi perisai atau junnah, sebagai pelindung yang hakiki untuk kehormatan Islam dan kaum muslimin.


Di sela-sela orasi, seorang putra daerah Papua dari Suku Kokodan, Iji Wugaje, membawakan puisi berjudul “Dari Papua untuk Bumi Palestina”. Suasana menjadi hening menambah khidmat pembacaan puisi.


Acara ditutup dengan do’a yang dibacakan oleh ustadz Jenis Anwar. Do’a-do’a yang dilantunkan membuat para peserta berurai air mata, memohon ampun atas ketidakmampuan menolong saudara muslim Palestina secara langsung karena ketiadaan institusi Khilafah. Selesai acara, peserta kembali menuju Masjid Pusdai dan dengan tertib mereka membubarkan diri kembali pulang ke kotanya masing-masing.


Wallahualam bissawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan