Kebangkitan Islam sebagai Arah Perjuangan Gen-Z

 


Padahal Islam adalah agama yang memiliki aturan atau hukum-hukum terkait akhlak, interaksi sosial, ekonomi, tata negara maupun sanksi hukum pidana/perdata. Kebenaran inilah yang tidak diperoleh Gen-Z melalui sistem pendidikan formal berbasis sekulerisme.


OPINI 


Oleh Ummu Saibah

(Sahabat muslimah Kaffah Media)


Muslimahkaffahmedia.eu.org,Kebijakan kenaikan PPN 12 persen telah memancing emosi rakyat. Berbagai reaksi muncul menolak keputusan pemerintah tersebut. Hingga pada 19 Desember 2024, aksi turun ke jalan dilakukan oleh anak-anak muda mulai dari mahasiswa hingga K-Pop-er. Mereka membawa petisi menolak kenaikan PPN 12 persen yang rencananya akan diberlakukan per 1 Januari 2025. (Kompas.com, 19/12/2024).

Sungguh kemajuan yang patut diapresiasi. Para pecinta KPop, game maupun anime biasanya berkumpul di konser atau event cosplay, namun kali ini mereka kompak bersama mahasiswa menyuarakan aspirasi rakyat menolak diterapkannya kenaikan PPN 12 persen. Kemajuan sikap tersebut menunjukkan bahwa Gen-Z sudah mulai memiliki kesadaran politik.


Gen-Z dan Kesadaran Politik Islam

Keikutsertaan Gen-Z dalam aksi tolak PPN 12 persen merupakan bukti bahwa Gen-Z peduli terhadap kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Aksi ini mematahkan pendapat bahwa Gen-Z adalah generasi lemah dan tidak perduli dengan lingkungan sekitar. Padahal Gen-Z memiliki potensi yang besar sebagai penyokong perubahan.

Menurut Badan Pusat Statistik jumlah Gen-Z berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 mencapai 74,93 juta jiwa atau 27,94 persen populasi penduduk Indonesia (goodstats.com, 29/8/2023). Fakta ini menggambarkan bahwa Gen-Z memiliki potensi sebagai kekuatan umat dalam mewujudkan perubahan. Sehingga keikutsertaan Gen-Z dalam aksi penolakan diterapkanmya PPN 12 persen kemarin harus dibangun dengan kesadaran yang shahih atas kerusakan sistem hari ini.

Lahir dan hidup dalam cengkraman sistem kapitalis membuat sebagian besar Gen-Z tidak memiliki gambaran tentang sistem kehidupan Islam. Ide memisahkan agama dari kehidupan atau sekulerisme yang diterapkan di seluruh aspek kehidupan telah menjauhkan mereka dari Islam, sehingga Islam dipandang hanya sebatas ibadah ritual saja. Padahal Islam adalah agama yang memiliki aturan atau hukum-hukum terkait akhlak, interaksi sosial, ekonomi, tata negara maupun sanksi hukum pidana/perdata. Kebenaran inilah yang tidak diperoleh Gen-Z melalui sistem pendidikan formal berbasis sekulerisme.

Saat ini diperlukan pihak lain untuk mengarahkan Gen-Z sehingga memiliki kesadaran untuk belajar Islam lebih mendalam. Salah satunya dengan jalan dakwah yang bertujuan menyadarkan umat tentang penerapan Islam kaffah. Guna memberangus pemahaman-pemahaman yang merusak generasi, yang telah dihembuskan oleh kapitalisme seperti islamphobia, moderasi beragama, pluralisme, sinkretisme dan lain-lain, yang sangat berbahaya terhadap pemikiran umat Islam.

Pengetahuan Gen-Z tentang sistem Islam akan membuat mereka lebih obyektif dalam menilai sistem kehidupan yang layak untuk diterapkan. Mereka akan menyadari bahwa sistem kehidupan kapitalis membawa kerusakan dan sistem kehidupan Islam telah terbukti kebenarannya membawa kesejahteraan. Sehingga mereka pun memahami bahwa bukan hanya pungutan pajak yang harus ditolak namun juga sistem kehidupan yang menjadi dasar lahirnya kebijakan pajak, yaitu sistem kapitalis.

Oleh karena itu, pendidikan politik pada Gen-Z tidak boleh diabaikan. Terlebih Islam memandang bahwa potensi Gen-Z sebagai agen perubahan hakiki sangat besar.


Islam Berperan Aktif dalam Pendidikan berpolitik

Sistem pendidikan Islam membekali Gen-Z dengan berbagai ilmu agar produktif dan menghasilkan karya yang bermanfaat untuk umat. Selain itu, Islam juga mencetak generasi yang berakhlak mulia, tangguh dan memiliki tujuan hidup. Hal ini karena kurikulum yang diterapkan berdasarkan akidah Islam, sehingga menciptakan aktivitas pendidikan yang bertujuan untuk mencapai ridho Allah Swt. tidak sekali dar kemanfaatan semata. Keimanan dan ketaqwaan akan mengarahkan usaha Gen-Z kepada kemaslahatan umat dalam ruang lingkup ketaatan kepada hukum Allah Swt.

Islam juga akan memberikan pendidikan politik Islam sebagai bekal Gen-Z dalam memberikan kontribusi pada perubahan hakiki untuk penerapan Islam kaffah dan tegaknya sistem pemerintahan Islam. Kesadaran politik Islam akan menjadikan umat mengetahui haknya sebagai warga negara dan mengetahui kewajiban negara atas rakyatnya, ataupun sebaliknya. Pendidikan politik Islam akan membuka mata rakyat sehingga rakyat tidak mudah tertipu oleh program-program yang pada dasarnya mendzolimi rakyat. 

Untuk saat ini pendidikan politik Islam tidak diberikan melalui pendidikan formal. Oleh karena itu, Gen-Z harus bergabung pada partai politik Islam ideologis untuk mendapatkan pendidikan politik Islam agar gerak perjuangannya terarah dan berada pada jalan yang menghantarkan pada perubahan hakiki yaitu kehidupan yang diatur dengan Islam kaffah. Sehingga perjuangan mereka tidak hanya berorientasi pada dunia tetapi juga akhirat. 

Wallahu alam bishowab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan