Tegaknya Khilafah: Solusi Hakiki untuk Pembebasan Palestina

 


Bagaimana bisa umat Islam mengusir entitas Yahudi dari tanah Palestina? Sementara pada saat yang sama negeri muslim bermesraan dengan negeri penjajah?


OPINI 


Oleh Linda Siti Nur Wahidah 

Pegiat Literasi 


Muslimahkaffahmedia.eu.org, OPINI_Israel terus melancarkan serangan udara besar-besaran di Gaza. Banyak korban jiwa yang tewas dan itu hari yang paling mematikan sejak dimulainya kampanye militer pada Oktober 2023. Gedung Putih memberi informasi bahwa sebelum serangan itu Israel telah berkonsultasi dengan pemerintahan Trump untuk memastikan koordinasi. (Harakatuna, 22-03-2025)

Militer Israel terus melanjutkan serangan setelah mendapat dukungan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap operasi darat dan udara di Gaza. Operasi ini bertujuan memperluas perimeter pertahanan serta menetapkan garis pemisah antara Gaza utara dan selatan. (Sindo News, 24-03-2025)

Dalam pernyataan Leavitt, "Hamas harus bertanggung jawab atas ketegangan saat ini." Trump menegaskan bahwa Hamas akan membayar harga mahal jika tidak segera membebaskan para sandera yang ditahan dan sayangnya Hamas menolak tawaran Israel untuk memperpanjang fase pertama dengan alasan bahwa perpanjangan tersebut tidak menjamin kelanjutan negosiasi menuju gencatan senjata permanen.  

Hamas juga menyerukan kepada beberapa negara seperti Mesir, Arab, Yaman untuk segera menghentikan serangan dan bekerja sama untuk mengakhiri genosida.


Mengapa Palestina Belum Bisa Dibebaskan?

Permasalahan Palestina sesungguhnya merupakan persoalan hidup dan mati. Makin lama Palestina dibiarkan tanpa ada yang membela makin banyak korban jiwa, makin banyak orang yang sakit hingga meregang nyawa, makin banyak pengungsi yang kelaparan, dan makin panjang penderitaan umat Islam.

Ada dua masalah internal dan eksternal yang dihadapi umat Islam. Pertama, secara internal, umat Islam mengalami permasalahan yang serius. Mereka terpecah belah menjadi beberapa negara bangsa (nation state). Umat Islam yang dulu bersatu dalam kesatuan politik dan militer di bawah naungan Khilafah, kini terkerat menjadi sekitar 57 negara-bangsa. Mereka juga mengalami fragmentasi politik dan kepentingan. Akibatnya, kesatuan visi dan langkah dalam membela Palestina sulit diwujudkan. Bagaimana bisa membebaskan Palestina jika antarnegeri muslim terlibat konflik satu sama lain?

Secara internal, para penguasa negeri muslim juga salah dalam metode memerdekakan Palestina. Tidak sedikit yang mengusulkan solusi batil, yakni solusi 2 negara (two state solution). Konsep ini bukan hanya batil, melainkan juga menyakiti dan mengkhianati umat Islam seluruh dunia. Bagaimana bisa penjajah diberi lahan yang sejatinya milik umat Islam?

Di antara hal lain yang menghambat pembebasan Palestina adalah pengkhianatan para penguasa negeri muslim. Ada sekian banyak negara mayoritas beragama Islam justru menjalin hubungan diplomatik dengan entitas Yahudi. Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, Maroko, Turki, dan lain-lain.

Bagaimana bisa umat Islam mengusir entitas Yahudi dari tanah Palestina? Sementara pada saat yang sama negeri muslim bermesraan dengan negeri penjajah?

Kedua, masalah eksternal. Di antara faktor penyebab negara entitas Yahudi tetap bertahan menjajah Palestina adalah karena didukung oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara di Eropa, baik dalam bentuk bantuan militer, ekonomi, maupun diplomasi. Resolusi 181 PBB mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara.


Harus Ada Kepemimpinan Islam

Saat ini adalah sesuatu yang sangat urgen untuk mewujudkan tegaknya kepemimpinan Islam yang kuat yang dapat melindungi Islam dan kaum muslim dari musuh-musuh yang selalu menginginkan Islam dan kaum muslim hancur. Hal itu tiada lain adalah dengan tegaknya Khilafah Islam.

Untuk itu, umat Islam harus bersatu dalam memperjuangkannya. Tentu saja umat Islam tak akan bisa berjuang sendirian. Butuh sebuah kelompok dakwah Islam ideologis yang bergerak di tengah umat guna menyadarkan umat agar mau menegakkan Khilafah Islam sebagai sebuah solusi hakiki persoalan Palestina.

Bagi Palestina, kepemimpinan Islam akan membebaskannya dari penjajahan. Khilafah akan mengirimkan pasukan untuk berperang jihad fii sabilillah melawan pasukan Zionis Israel.

Di sisi lain, bagi kaum muslim di Indonesia, juga di negeri-negeri muslim lainnya tegaknya Khilafah akan menjadikan semua warga negaranya diurus dengan syariat Islam, aturan terbaik dari Allah Swt. sehingga akan terwujud kesejahteraan, keberkahan, dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Tegaknya kepemimpinan Islam adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dalil-dalil jelas menunjukkan hal itu, di mana umat harus berjuang untuk mewujudkan kewajiban tersebut.

Sebagaimana firman Allah Swt., "Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita, maupun anak-anak yang berdoa: 'Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu." (QS. An-Nisa: 75)

Persaudaraan dalam Islam juga sangat penting dan menjadi salah satu fondasi utama dalam ajaran Islam yang mengajarkan agar umat Islam saling mencintai, membantu, dan bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan.

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dijelaskan dalam hadis Rasulullah ﷺ, beliau bersabda, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak menzalimi dan tidak menyerahkannya kepada musuh." (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka dari itu, dengan adanya jemaah dakwah Islam ideologis di tengah umat betul-betul harus mendapat dukungan penuh dari umat, bukannya malah distigmatisasi. Kehadirannya harus disambut dengan suka cita. Umat harus menjadi penerus lidah mereka, menyuarakan opini-opini Islam. Termasuk dalam hal ini adalah mengenai kebusukan ide nasionalisme.

Selama umat Islam masih dalam kondisi terpecah dalam kungkungan ide nasionalisme dan dipimpin oleh pemimpin yang tunduk kepada Barat, maka Palestina akan terus dijajah. Satu-satunya solusi sejati adalah tegaknya Khilafah Islamiah yang akan menghimpun kekuatan umat, menghancurkan musuh, dan mengembalikan Palestina ke dalam pangkuan Islam. Wallahua'lam bishawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Rela Anak Dilecehkan, Bukti Matinya Naluri Keibuan

Kapitalis Sekuler Reduksi Kesabaran, Nyawa jadi Taruhan