Fasilitas Kesehatan yang Bagus dan Gratis, Mungkinkah?


OPINI

Islam menjamin kesehatan gratis bagi seluruh warganya. Karena itu merupakan pengeluaran wajib atas baitulmal untuk kemaslahatan masyarakat.


Oleh Venni Hartiyah 

Pegiat Literasi


Muslimahkaffahmedia.eu.org-"Mens sana in corpore Sano", jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat. Filosofi Romawi kuno yang sangat terkenal, yang artinya kesehatan fisik dan mental saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Ketika tubuh sehat dan bugar, maka jiwa atau mental juga akan cenderung kuat dan stabil. Tetapi ketika tubuh sakit, maka mental juga akan cenderung menjadi lemah. 


Kesehatan merupakan anugerah Allah yang luar biasa. Produktivitas seorang muslim akan maksimal ketika badan dan jiwanya sehat. Produktivitas bukan hanya menyangkut masalah dunia, tetapi juga akhirat. 


Kadang kita menganggap kesehatan sebagai hal yang biasa dan lupa untuk dihargai. Sampai suatu saat kita sakit, baru sadar bahwa nikmat sehat itu mahal. Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat sehat yang diberikan. 


Dilansir dari Radar Magelang.Id (9/10/25) sebanyak 9.772 peserta bantuan penerima iuran jaminan kesehatan (BPJS PBI JK) di Kabupaten Temanggung resmi dinonaktifkan per 1 Oktober 2025. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Temanggung, Heri Kardono, menyatakan pengurangan jumlah peserta BPJS PBI JK ini dilakukan tanpa alasan khusus dari pemerintah pusat. Akan tetapi, ia menilai kebijakan dilakukan karena kondisi ekonomi dan penurunan angka kemiskinan di wilayah Temanggung.


Per 1 Oktober BPJS PBI JK dikurangi  9.772. Tidak ada alasan khusus, tapi mungkin linier dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung. Kemiskinan juga turun dari 8,7 persen menjadi 7,6 persen. Angka tersebut menunjukkan sekitar 57 persen penduduk sebelumnya pernah menerima bantuan serupa.


Meski ada pengurangan, untuk kasus-kasus tertentu seperti warga yang rutin berobat dan membutuhkan perawatan medis tetap diusulkan. Usulan peserta baru tetap dapat dilakukan melalui mekanisme by case.


Mekanisme tersebut berlaku bagi warga yang memiliki surat keterangan perawatan dari dokter. Langkah itu diambil agar warga miskin dengan kebutuhan kesehatan mendesak tetap terlindungi. Jadi setiap hari masih ada usulan BPJS baru bagi warga yang benar-benar membutuhkan dengan syaratnya ada surat keterangan dari dokter bahwa pasien memerlukan perawatan.


Sungguh miris kesehatan yang seharusnya dipersiapkan oleh pemerintah secara gratis untuk setiap warga negara, kini tebang pilih pelayanannya. Apalagi mereka yang sejak awal mendapatkan BPJS PBI JK untuk terapi, check up kesehatan, dan lain sebagainya. Kini harus menanggung biaya itu secara mandiri. Padahal dari keterangan ketua Dinas Sosial kabupaten Temanggung, pemerintah pusat mengurangi penerima manfaat BPJS PBI JK ini tanpa alasan khusus. 


Uang yang seharusnya bisa untuk kebutuhan lain, misal untuk membeli beras ataupun lauk-pauk, kini dialihkan ke dana kesehatan yang pastinya berat untuk rakyat menengah ke bawah. Karena selain kebutuhan kesehatan, mereka juga membutuhkan biaya sandang, pangan, dan papan. Apalagi dibarengi dengan berbagai macam kebutuhan pokok yang mahal, juga biaya pendidikan bagi anak-anak yang masih dalam jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK.


Tidak dimungkiri segala sesuatu di negara kapitalisme menjadi komoditas perdagangan. Padahal itu merupakan kebutuhan dasar rakyat yang seharusnya menjadi tanggung jawab penuh pemerintah, seperti kesehatan, pendidikan, tempat tinggal, bahkan sampai pekerjaan yang layak adalah tanggung jawab negara sebagai ra'in (pemimpin). 


Begitu juga dengan mahal dan sulitnya pelayanan kesehatan yang diterapkan. Ketika sakit dan harus rawat inap, maka prosedur untuk mendapatkan perawatan yang terjangkau membutuhkan prosedur yang panjang. Bahkan ketika keadaan gawat pun, aturan tetap berlaku yaitu berbagai syarat agar bisa dirawat atau ditangani harus terpenuhi.


Hal ini berbeda dengan sistem kesehatan dalam Islam. Islam menjamin kesehatan gratis bagi seluruh warganya. Karena itu merupakan pengeluaran wajib atas baitulmal untuk kemaslahatan masyarakat.


Kesehatan gratis akan diberikan untuk masyarakat baik kaya ataupun miskin akan mendapatkan fasilitas dan pelayan kesehatan yang sama, baik dari sisi obat maupun pelayannya. 


Beberapa dalil yang menunjukkan bahwa masa Rasulullah dan khalifah selanjutnya mendapatkan pelayanan gratis. Yaitu, dari Jabir ra., ia berkata, “Rasulullah saw. pernah mengirim seorang dokter untuk Ubay bin Kaab. Lalu dokter itu memotong sebagian pembuluh darahnya, kemudian membakarnya dengan besi panas.” (HR Muslim).


Begitu juga pada masa Khalifah selanjutnya. Dari Zaid bin Aslam, dari bapaknya, ia berkata, “Saya pernah sakit keras pada masa Khalifah Umar bin al-Khaththab. Khalifah Umar memanggil dokter untukku. Lalu dokter itu memanasiku sampai aku menghisap biji kurma karena saking panasnya.” (HR al-Hakim).


Khilafah juga menjamin persyaratan pengobatan yang tidak memberatkan bagi setiap rakyatnya. Keselamatan nyawa akan diutamakan daripada panjangnya sistem persyaratan yang diajukan oleh pihak pelayanan kesehatan.


Dari gambaran di atas, jelaslah hanya khilafah yang mampu menjamin kesehatan dan memberikan kemudahan dalam pelayanannya. Lalu, tidakkah kita rindu dengan sistem Islam kafah yang memberikan kemaslahatan bagi umatnya? Bahkan memberikan solusi terkait sulitnya mengakses kesehatan bagi warga miskin.


Wallahualam bisshawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oligarki Rudapaksa Ibu Pertiwi, Kok Bisa?

Retak yang Masih Mengikat

Akhir Jeda Sebuah Keteguhan