Miris, Siswa SMP Terjerumus Narkoba!
Kasus ini merupakan bukti nyata bahwa rusaknya remaja yang terjerumus narkoba merupakan buah dari sistem kapitalistik.
OPINI
Oleh Leli Amaliah, S. Kom
Ibu Rumah Tangga
Muslimahkaffahmedia.eu.org, OPINI -Narkoba merupakan kasus yang tak henti di beritakan di media sosial. Hingga istilah "narkoboy" yang belakangan ini kerap muncul di media sosial merupakan sebutan untuk anak muda atau laki-laki muda yang mengonsumsi narkoba. Istilah ini tentu tidak muncul tiba-tiba begitu saja. Sebab narkoba telah beredar luas dan penggunanya pun tak memandang usia mulai dari siswa sekolah, ibu rumah tangga, pejabat hingga wakil rakyat.
"Kampung Narkoba" yang berada di jalan Kunti di wilayah Kecamatan Semampir Surabaya merupakan bukti nyata bahwa narkoba saat ini sedang mengancam masa depan anak bangsa. Hal ini terungkap setelah aparat beberapa kali melakukan penggerebekan dan menemukan kasus peredaran narkoba di wilayah tersebut. Bahkan pada tanggal 20 November 2024 lalu, polisi pernah menemukan bunker di salah satu rumah saat menggerebek kampung narkoba itu. Setahun berselang ditemukan kasus serupa, pada tanggal 7 November 2025 Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur melakukan tes urine kepada puluhan pelajaran di wilayah tersebut dan 15 siswa SMP terbukti positif mengonsumsi narkoba (kumparan.com, 14/11/2025)
Kondisi Jalan Kunti ini menjadi bukti bahwa kenyataan yang kita lihat saat ini sungguh memprihatinkan. Lokasi yang kerap digunakan sebagai tempat transaksi dan pesta narkoba, menunjukkan pengawasan di wilayah itu sangat minim baik dari warga setempat maupun aparatnya. Terbukti dalam rentang waktu satu tahun setelah penggerebekan, tidak ada upaya berkelanjutan untuk memastikan wilayah tersebut benar-benar bersih dari narkoba. Tindak lanjut yang dilakukan jauh dari kata harapan karena yang terjadi hanya sekedar penggerebekan demi penggerebekan saja.
Barang haram ini juga telah menyebar di Kota kita Tanjung Selor Kalimantan Utara. Dilansir pada lama tribunkaltara.com (2/10/2025) dua orang perempuan yang masuk dalam pencarian orang (DPO) kasus narkotika, seberat 12 kg berhasil diamankan jajaran Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kaltara. Tak hanya itu, pada laman tribatanews.kaltara.polri.go.id (22/10/2025) Satuan Reserse Nakoba (Set Resnarkoba) Polresta Bulungan melakukan pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu seberat 55,85 gr dari tiga tersangka berinisial IR, SA, AF.
Kasus ini merupakan bukti nyata bahwa rusaknya remaja yang terjerumus narkoba merupakan buah dari sistem kapitalistik. Sistem yang mengutamakan materi di atas segalanya, di mana remaja dijadikan sumber uang oleh para pengedar narkoba. Dengan berbagai bujukan agar mencoba hingga kecanduan dan mendorong mereka mengorbankan apa pun termasuk perbuatan kriminal untuk bisa membelinya. Narkoba bukan hanya membunuh generasi secara fisik tetapi juga masa depan generasi, yang membuat remaja kehilangan nilai-nilai keimanan, kebahagiaan hakiki dan tidak adanya pegangan hidup yang kuat.
Ini pun dampak dari dijauhkannya aturan agama dari kehidupan yakni sistem sekuler, yang hanya sekadar membentuk generasi sebagai individu yang materialis. Sedangkan kurikulum sekolah tidak memiliki arah tujuan yang jelas, peran guru tidak berfungsi dan lingkungan masyarakat tidak kondusif. Fakta ini menggambarkan abainya fungsi negara dalam sistem sekuler kapitalis dalam mengurus kebutuhan rakyatnya termasuk membangun generasi penerus bangsa.
Sedangkan remaja dalam pandangan Islam merupakan aset peradaban. Mereka adalah amanah Allah yang harus di jaga, dirawat, dibimbing agar tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa. Maka solusi Islam dalam memberantas narkoba ini tidak hanya sebatas penyuluhan, pembinaan moral ataupun penindakan yang mana bersifat sesaat. Namun Islam mempunyai solusi komprehensif yang dapat menyelesaikan secara tuntas hingga akarnya.
Solusi itu dimulai dari keluarga, dalam Islam keluarga merupakan madrasah pertama yang membentuk pola pikir dan pola sikap anak. Dimulai dengan menanamkan keimanan pada diri anak yaitu dengan memahamkan tujuan hidup sebagai hamba Allah. Sehingga bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Ketika nilai-nilai keimanan tertanam kuat pada diri anak maka mereka tidak tergoda dengan rayuan narkoba.
Solusi selanjutnya dari aspek pendidikan, pendidikan dalam Islam bertujuan mencetak generasi yang memiliki kepribadian Islam. Kurikulum dalam Islam bukan hanya berisi ilmu duniawi tetapi juga ruhaniyah yakni dengan mendidik akidah, akhlak, dan syariat. Sehingga mereka menjadi generasi cerdas akalnya, bersih jiwanya dan kuat karakternya. Peran guru tidak hanya sebagai pengajar yang mentransfer ilmu tetapi juga sebagai teladan sekaligus pembina karakter anak bangsa agar memiliki karakter yang baik dan kuat secara akidah.
Solusi yang menjadi pilar penting adalah Negara. Negara dalam Islam bukan sekedar lembaga administrasi tetapi sebagai pelindung yang melindungi rakyatnya termasuk generasi. Negara akan memastikan bahwa keadaan masyarakat jauh dari kemaksiatan dan kemungkaran termasuk narkoba. Tempat-tempat kemaksiatan seperti Kampung Narkoba tidak akan dibiarkan ada di dalam sistem Islam. Negara akan menghancurkan jaringannya dan memastikan tidak ada celah untuk kembali melakukan kemaksiatan.
Selian itu, Negara Islam akan memastikan seluruh rakyatnya terpenuhi kebutuhan dasarnya. Sehingga ayah sebagai kepala keluarga bisa fokus mencari nafkah, sedangkan ibu dapat melakukan kewajibannya untuk mendidik anak-anak tanpa harus merasakan kesulitan ekonomi. Di sisi lain Masyarakat menyadari perannya untuk melakukan amar makruf nahi munkar yakni saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Namun kasus narkoba ini akan terus terulang jika kita masih hidup dalam sistem sekuler kapitalis, yakni sistem yang melahirkan generasi bobrok dalam segi akidah dan keilmuan. Selama kehidupan tidak kembali diatur oleh Islam maka narkoba, pornografi, kekerasan dan kriminal lainnya akan terus berulang. Sebab sistem yang lemah (aturan manusia) akan menghasilkan generasi yang rapuh, sedangkan sistem yang kuat (Islam) akan melahirkan generasi yang tangguh.

Komentar
Posting Komentar