Antara Ramadan, Asa, dan Rasa
![]() |
🖤 Admin MKM |
Oleh Ummu Bintang Al-Mustaniir
Member AMK
MKM, PUISI_Ketika senja telah berganti petang
Para astronom berjibaku memantau bintang
Kita pun menanti dengan harap-harap cemas
Menunggu kabar tentang hilal sebagai tanda
Ada rindu di antara debat ....
Ada cinta merebak dalam setiap harap
Rindu menghidu semerbak wangi Ramadan
Cinta dan harapan atas berkah dan rahmat-Nya
Ramadan ibarat bunga langka yang mekar setahun sekali
Saat kita mulai mencium aromanya
Bunga itu seolah menghilang tanpa jejak
Akankah begitu setiap tahunnya?
Kita melewatinya seperti euforia belaka
Padahal sungguh!
Ini adalah nikmat tiada tara
Saat kita sampai pada bulan-Nya
Bulan mulia penuh ampunan lagi rahmat-Nya
Kalam-Nya menggema di sudut kota dan desa
Hingga jutaan manusia larut dalam suasana syahdunya
Namun apakah terpikirkan oleh kita?
Tak semua umat muslim menikmati syahdunya ....
Mungkin kita bisa berbuka dengan suka cita
Tidur lelap melewati siang nan panjang
Mereka-reka rencana hendak berbuka dengan apa
Tapi bagaimana dengan saudara kita di belahan bumi lainnya?
Mereka berpuasa di antara letupan meriam dan intimidasi para durjana
Bahkan ... tak jarang yang berbuka di surga
Bukankah Ramadan adalah bulan berbagi rasa?
Lalu sudahkah kita merasa apa yang mereka rasa?!
Jangankan mengindra .... Terkadang untuk merenung pun kita enggan
Kita seolah disibukkan dengan beragam aktivitas fana
Ngabuburit ... berburu takjil ... merancang menu sahur dan buka
Bersenang ria di antara letupan kembang api dan petasan tanpa guna
Tahukah kita nasib saudara-saudara kita di Palestina?
Mereka ada dalam ketidakpastian
Apakah sempat berbuka dengan roti? Kurma? Atau dengan seteguk minum saja
Atau malah berbuka di surga
Lalu di mana letak rasa ukhuwah kita?
Sungguh ini adalah ironi yang nyata
Sungguh nyata
Sahabat ....
Ramadan tak hanya tentang menahan lapar dan dahaga
Tetapi lebih pada menyiapkan jiwa dan raga
Menajamkan empati dan rasa
Mengukuhkan sendi-sendi dalam setiap kalam-Nya
Memaknai hidup dalam setiap aturan-Nya
Al-Muslihat Serang, 17 Maret 2024
Komentar
Posting Komentar